web analytics
Connect with us

Opini

Pendidikan Seks Sejak Dini Bagi Anak

Published

on

Poster pengenalan kesehatan reproduksi
Astriani

Astriani

Oleh Astriani

Secara umum, kesehatan seksual dan reproduksi adalah suatu keadaan sehat menyeluruh, meliputi aspek fisik, seksual, mental dan sosial, bukan sekedar tidak ada penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi itu sendiri. Kesehatan seksual dan reproduksi merupakan hak setiap manusia, tak terkecuali anak-anak.

Untuk itulah kenapa kesehatan seksual dan reproduksi perlu dipahami oleh anak sejak dini. Persoalannya adalah masyarakat masih menganggap tabu ketika membahas soal kesehatan seksual dan reproduksi apalagi untuk menyampaikannya pada anak. Tabu itu dikarenakan kesehatan seksual dan reproduksi dianggap identik dengan seks; hubungan seksual yang dilakukan orang dewasa dan tidak boleh diketahui orang lain apalagi pada anak.

Berbagai pendapat yang berkembang di masyarakat sebagian besar menyatakan bahwa tema kesehatan seksual dan reproduksi selalu dikaitkan dengan persoalan moral dan agama. Orang yang melakukan seks bebas di hakimi sebagai orang yang berdosa. Padahal bisa saja itu dilakukan karena kurangnya pemahaman tentang cara melindungi diri dan organ reproduksinya.

Ajarkan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi Pada Anak Sejak Dini

Banyak masyarakat yang menganggap seks itu sesuatu yang tidak layak untuk diperbincangkan karena tabu. Ketika mendengar kata seks, yang terpikir dibenak kita adalah pornografi, jorok, dan vulgar. Saat anak bertanya tentang seksualitasnya, kita dengan cepat mengalihkan pembicaraan dan tidak membahasnya. Sikap seperti itulah yang tidak dibenarkan. Karena anak memiliki rasa ingin tahu tentang banyak hal, bila kita sebagai orang tua tidak bisa mengarahkan dengan baik, tidak bisa memberikan informasi yang jelas cenderung mereka akan mencari informasi dari orang lain dan teman-temannya, informasi tersebut belum tentu informasi yang benar.

Menurut Syamsudin (1985:14), pendidikan seks adalah sebagai usaha untuk membimbing seseorang agar dapat mengerti benar-benar tentang arti dan fungsi kehidupan seksnya, sehingga dapat mempergunakannya dengan baik selama hidupnya. Penting sekali memberikan pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Dengan dibekali pengetahuan yang cukup sejak dini diharapkan anak memahami fungsi organ reproduksinya, melindungi dan menjaga kebersihannya. Upaya ini dilakukan agar anak juga terhindar dari pelecehan seksual.

Mengajarkan masalah seks pada anak memang tidak mudah. Namun, memberikan pemahaman pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak memiliki pengetahuan. Pendidikan seks wajib diberikan orangtua pada anaknya sedini mungkin. Bisa dimulai saat anak usia 3-4 tahun, karena pada usia ini anak sudah bisa melakukan komunikasi dua arah dan dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka. Pendidikan seks untuk anak usia dini berbeda dengan pendidikan seks untuk remaja. Pendidikan seks pada anak usia dini lebih pada pengenalan peran jenis kelamin dan pengenalan anatomi tubuh secara sederhana sedangkan untuk remaja lebih pada seputar gambaran biologi mengenai seks dan organ reproduksi, seksualitas, kesehatan seksual dan reproduksi serta infeksi menular seksual.

Tips Cerdas Berbicara Seks Padan Anak

Sebahagian besar orang tua belum paham bagaimana cara mensikapi pertanyaan anak mengenai masalah seks. Berikut beberapa sikap yang disarankan dalam berkomunikasi dengan anak  :

1. Luangkan waktu untuk diskusi tentang seks dengan anak
2. Sikap terbuka, informatif, dan yakin atau tidak ragu-ragu
3. Siapkan materi dan penyampaian disesuaikan dengan usia anak
4. Gunakan media atau alat bantu konkret seperti boneka, gambar, binatang, untuk memudahkan anak menyerap informasi
5. Membekali diri dengan wawasan cukup untuk menjawab pertanyaan anak
6. Menjawab pertanyaan dengan jujur
7. Dalam memberikan pendidikan seks pada anak sebaiknya anak mengenali bagian tubuh dirinya sendiri dan jangan pernah mengeksplor tubuh orang lain
8. Menyakinkan diri bahwa pendidikan seks pada anak adalah penting dan bermanfaat

Referensi

http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/01/pentingnya-mengenalkan-pendidikan-seks-sejak-usia-dini-635624.html
http://ruangpsikologi.com/memberikan-pendidikan-seks-yang-sesuai-dengan-umur-anak/
http://ifanascout.blogspot.co.id/2015/05/kesehatan-reproduksi-definisi-tujuan.html

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opini

Harmoni Kolaborasi Agama, Negara, dan Masyarakat dalam Mengatasi Krisis Lingkungan

Published

on

Sumber: freepik

Akbar Pelayati, Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam, Uin Alauddin Makassar, Juga merupakan Aktivis HMI MPO Cabang Makassar.

Krisis lingkungan bukan hanya sekadar bencana yang akan melanda bumi kita; ini adalah sebuah panggilan yang mendesak kita untuk bertindak. Di tengah gemerlapnya pergulatan isu-isu global seperti perubahan iklim dan penurunan biodiversitas, dunia kini membutuhkan respons holistik. Itulah mengapa kolaborasi antara agama, negara, dan masyarakat menjadi semakin penting untuk memecahkan masalah dalam menangani tantangan lingkungan.

Dari sudut pandang agama, kita melihat bagaimana nilai-nilai moral dan spiritual memberikan landasan kuat untuk menjaga alam. Konsep ecotheology, misalnya, menggabungkan prinsip-prinsip agama dengan wawasan lingkungan, menawarkan perspektif baru tentang hubungan antara manusia dan alam. Ajaran Islam menekankan penghormatan terhadap lingkungan sebagai bagian integral dari iman, menjadikannya sumber inspirasi bagi individu dan komunitas untuk bertindak bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Di sisi lain, peran negara tidak bisa diabaikan. Melalui kebijakan lingkungan yang ketat, negara dapat menciptakan kerangka kerja yang mendukung praktik bisnis berkelanjutan. Program seperti PROPER di Indonesia bukan hanya sekadar alat evaluasi, tetapi juga sebagai pendorong bagi industri untuk bergerak menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, negara juga memiliki peran dalam menggalang kerjasama internasional untuk menangani masalah lingkungan secara bersama-sama.

Namun, tanggung jawab tidak hanya terletak pada pundak agama dan negara. Setiap individu dalam masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dari tindakan sederhana seperti pengelolaan sampah hingga dukungan terhadap inisiatif lingkungan, setiap langkah kecil memiliki dampak yang besar dalam menjaga keberlanjutan Bumi.

Kolaborasi yang erat antara agama, negara, dan masyarakat adalah kunci untuk mengatasi krisis lingkungan. Dengan bersatu, kita dapat menjaga harmoni antara manusia dan alam, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Tantangan ini bukan hanya panggilan untuk bertindak, tetapi juga kesempatan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Bumi kita dan semua makhluk yang menghuninya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending