web analytics
Connect with us

Ekspresi

Ayah

Published

on

surat-untuk-ayah
Waktu dibaca: < 1 menit

Oleh Dwinda Nurika (P3A BABORAN Petuguran, Punggelan, Banjarnegara)

Ayah…
Ayah mesti tanganmu tak selembut ibu
Namun jiwa dan langkahmu tertuju pada satu keyakinan dan kebenaran
Doaku selalu mengiringi setiap langkah kepergianmu
Takan pernah kulupakan setiap pengorbananmu
Karna ku percaya kau akan selalu menyayangiku
Waktu matahari terbit hingga tenggelam
Bintang dan bulan muncul hingga menghilang
Kau tetap menyayangiku dengan penuh perasaan
Andai aku bisa menghitung berapa kebaikanmu
Alangkah dengan mudahnya aku membalasnya
Tetapi kebaikanmu sungguh tak terhingga
Sehingga aku tidak akan mungkin bisa membalas semuanya
Saat aku mengeluh, bersedih
Kau belai rambutku, meski
Kutau tanganmu tak selembut ibu
Tapi itulah tanda kecil dari sebuah pengorbananmu

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekspresi

Review Buku: Menyuarakan Kesunyian Catatan Pendampingan Pegiat Mitra Wacana

Published

on

Waktu dibaca: < 1 menit

“Kalau ada orang datang dari luar desa, kami yang membereskan
tempat tidur mereka, kami yang buat makan mereka. Tapi tidak
diberitahunya kami tentang permasalahan apa-apa. Bertanya juga
tidak dijawabnya. Pas ada pertemuan di desa, ibu-ibu selalu
diundang, tapi kalau ditanya apa, kami tidak tahu apa-apa. Mereka
(laki-laki) yang akan menjawabnya. Pokoknya bagi mereka, kami
ini bodoh. Pernah saya marah, tidak kuat lagi saya, saya tunjuk dia
(suami saya) di depan balai (forum), ‘kalau kami ini bodoh, kalian
(laki-laki) itulah yang buat kami bodoh!’” – Kak Ros

 

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending

EnglishGermanIndonesian