web analytics
Connect with us

Ekspresi

Resensi Buku: Azab dan Sengsara

Published

on

Waktu dibaca: 2 menit

Oleh: Indah Setiani

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta 2018

Karya : Merari Siregar

Tahun Terbit 1920

Azab dan sengsara mengangkat persoalan hidup yang pelik, persoalan adat. Tentang perkawinan yang ditentukan orang tua. Pergaulan muda-mudi yang berlaku di Batak, baikdi desa maupun dikota.adat yang masih sangat kental, kepercayaan dengan hal-hal magis seperti dukun, tradisi Martandang yang dilakukan muda-mudi pada zaman dahulu di daerah itu.

Kisah percintaan antara Aminudin dan Mariamin yang putus karena bapak dan ibu Aminudin justru menjodohkan Aminudin dengan gadis lain yang dianggap sederajat dengan mereka. Mariamin dianggap tidak pantas sebagai pendamping Aminudin karena dia miskin. Awal dari penderitaan kedua orang yang saling mencintai ini adalah kewtika Aminudin mengikuti permintaan orang tuannya. Aminudin yang meminta orang tuanya untukmembawa Mariamin sebagai gadis yang ingin dipersunting justr ditolak orang tuanya. Orang tua Aminudin membawa gadis lain menemui Aminudin. Betapa menderita hati Aminudin melihat yang dibawa orang tuanya bukanlah Mariamin. Adat yang mengatur dan mengikat bahwa anak harus menuruti kehendak orang tua dan tidak pantas mengembalikan seorang gadis yang sudah dijemput dari orang tuanya. Malu kedua belah pihak jika sampai adat dilanggar adalah aib. Dilain peak keputusan Aminudin juga membawa kesengsaraan bagi Mariamin yang sepenuh hati menaruh harapan dan mimpi menjalani hidup bersama.

Orang tua Aminudin dikemudian hari sangat menyesal telah meyakini apa kata dukun dan berburuk sangka pada Mariamin. Ternyata pilihan Aminudi adalah gadis elok bahasa serta rupawan parasnya. Iba hati Aminudin melihat Mariamin yang pucat setelah mengetahui pernikahan Aminudin, kekasih yang ditunggu dengan setia.
Ibu Mariamin menikahkan Mariamin dengan orang yang dianggap bisa melepaskan sengsara Mariamin. Aminudin dan Mariamin menjalani takdir hidup masing-masing, meskipun

tetap saling merindu. Mariamin gadis baik hati yang malang harus mengalami berbagai sengsara. Mariamin harus hidup melarat karena kelakuan bapaknya. Sutan Baringin yang terkenal boros dan serakah menderita sengsara hati karena ditinggal kawin Aminudin dengan gadis pilihan orang tuanya, mempunyai suai yang sudah beristri, tua, kasar, serta menderita penyakit kelamin yang menular. Azab dan seengsara Mariamin di dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jasat badan yang kasar itu.

Tanggapan :

Dalam cerita ini menceritakan jalinan kasih yang terjadi di dalam satu lingkungan keluarga yang dikisahkan dengan berbagai rintangan seperti yang banyak terjadi di kehidupan sehari-hari . Namun cerita ini berakhir dengan akhir yang sedih. Bahasa yang digunakan masih kurang dapat dipahami secara langsung, haruslah dibaca berulang-ulang agar mengerti jalan ceritanya. Terkadang jalan ceritanya terlalu mendramatisir.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekspresi

Review Buku: Menyuarakan Kesunyian Catatan Pendampingan Pegiat Mitra Wacana

Published

on

Waktu dibaca: < 1 menit

“Kalau ada orang datang dari luar desa, kami yang membereskan
tempat tidur mereka, kami yang buat makan mereka. Tapi tidak
diberitahunya kami tentang permasalahan apa-apa. Bertanya juga
tidak dijawabnya. Pas ada pertemuan di desa, ibu-ibu selalu
diundang, tapi kalau ditanya apa, kami tidak tahu apa-apa. Mereka
(laki-laki) yang akan menjawabnya. Pokoknya bagi mereka, kami
ini bodoh. Pernah saya marah, tidak kuat lagi saya, saya tunjuk dia
(suami saya) di depan balai (forum), ‘kalau kami ini bodoh, kalian
(laki-laki) itulah yang buat kami bodoh!’” – Kak Ros

 

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending

EnglishGermanIndonesian