web analytics
Connect with us

Ekspresi

Sajak lan Geguritan

Published

on

geguritan

Oleh  Sekti Rokhani (Anggota P3A Sentolo, Kulon Progro)

1. Kuarungi samudera mimpi bersamamu
kupijakkan kaki teriring kasih
rasa ini tak pupus tertelan gelapnya malam
aku ingin tidur bersanding bayangmu

2. Apakah kau tahu?
Dalam tiap tarikan nafasku ada wajahmu
Apakah kau tahu?
Dalam tiap denyut nadi ini kau hadir
Apakah kau tahu?
Dalam hari-hariku kau buat aku mabur, walau aku tak minum
Dan apakah kau tahu?

Di relung hati ini ada ruang yang indah ‘tuk kita
Dan apakah kau tahu?
Di sini, di sudut hati kecilku, aku selalu menunggumu
Bersama lagi bagai waktu tempo dulu
Yah … dirimu tak dapat tergantikan oleh apa pun, siapa pun, sampai kapan pun

3. udan gerimis wengi iku
udan tangis wengi iku
aku lan sliramu ketemu
aku lan sliramu nunggal sawektu
aku lan sliramu napak’i woting kalbu
ajur jerjeraning jejeran Kamis ndalu

matahun-tahun kasimpen kasuntakno
jroning dodo
jroning pikir
ati lan lathi

branti kang dadi seksi
najan ndangu ra bakal lali

katresnanku janji-janji iku
nambah trenyuh atiku

wengi iku
duh … wengi iku
dene pepenggihan mujud’ake awal pepisahan

Jum’at, 15 Februari 2014
Plataran Branti kang Pungkasan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Ekspresi

Mahasiswa asal Norway Penelitian Isu Kesetaraan Gender di Mitra Wacana

Published

on

Yogyakarta — Mitra Wacana, organisasi yang konsen pada isu kesetaraan gender, menerima kunjungan akademis dari Anja Bulic, mahasiswa S1 Global Development asal University of Agder, Norwegia, pada Senin (3/1/2025). Kunjungan pukul 11.00–12.00 WIB ini merupakan bagian dari penelitian Anja tentang ketidakadilan dan kekerasan berbasis gender di Indonesia yang dilakukan dalam rangka kerja sama antara University of Agder Norwegia dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Anja diterima langsung oleh Wahyu Tanoto (Dewan Pengurus) dan Alfi Ramadhani (Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengorganisasian Mitra Wacana).

Sebelum kunjungan, Anja telah mengirim surat permohonan penelitian dilengkapi panduan pertanyaan dan kebutuhan data. Penelitian ini tidak hanya menjadi bahan skripsinya, tetapi juga bagian dari program kolaborasi antar universitas yang memfasilitasi mahasiswa Norwegia untuk melakukan studi lapangan di Indonesia. Fokus Anja adalah menganalisis korelasi konstruksi / peran gender dengan kekerasan berbasis gender, serta dampak sosial-budaya terhadap kesetaraan.

Dalam diskusi, Anja menyoroti tiga aspek utama: gambaran peran gender di ranah domestik dan publik, hubungannya dengan kasus kekerasan berbasis gender, serta pengaruh sosial-budaya dan keberagaman masyarakat terhadap kesetaraan gender.

Wahyu Tanoto menjelaskan, ketimpangan gender di Indonesia masih dipengaruhi kuat oleh struktur patriarki. “Di ranah domestik, perempuan sering dianggap sebagai pengurus rumah tangga, sementara laki-laki diharapkan menjadi pencari nafkah. Ini memicu ketimpangan akses pendidikan dan partisipasi politik,” jelasnya. Sementara Alfi Ramadhani menambahkan, mitos-mitos dan stigma yang berkembang di masyarakat yang justru memperparah kerentanan kelompok marginal.

Anja juga menggali program Mitra Wacana dalam mendorong kesetaraan gender, seperti pelatihan kesadaran gender bagi masyarakat, pendampingan korban kekerasan, dan advokasi kebijakan inklusif. “Kami menggunakan pendekatan multisektor, mulai dari edukasi di tingkat akar rumput hingga kolaborasi dengan pemerintah,” papar Alfi.

Kunjungan ini dinilai strategis untuk memperluas perspektif global terkait isu gender. “Kerja sama dengan akademisi internasional seperti Anja membantu kami mendokumentasikan praktik terbaik dan memperkuat jejaring advokasi,” tutup Wahyu.

Penelitian Anja diharapkan tidak hanya menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga memberikan rekomendasi berbasis data untuk mengurangi kesenjangan gender di Indonesia. (ruly)

Continue Reading

Trending