web analytics
Connect with us

Uncategorized @id

Saponan Media Percepatan Informasi dan Update Data Kependudukan Secara Berkala Desa Jalantunda

Published

on

Pertemuan Saponan Desa Jalatunda Mandiraja Banjarnegara. Foto: https://www.mahdaen.tv

Mahdaen.TV News – Saponan(selasa pon) adalah pertemuan rutin RT/RW di desa Jalatunda yang dilaksanan setiap selasa pon di setiap bulannya. Acara saponan di jadikan sebagai salah satu cara pemerintah desa untuk mengupdate data kependudukan warganya secara berkala. Setiap RT diwajibkan melaporkan tentang kondisi warganya baik pindah,keluar, lahir dan mati bahkan RT juga di wajibkan menyampaikan kejadian kejadian khusus yang terjadi di lingkungannya. Dengan cara ini informasi yang ada di lingkungan cepat mengalir ke pemerintah desa sehingga pemerintah desa akan lebih tanggap darurat untuk menangani peristiwa-peristiwa yang ada di wilayah kerjanya. Saponan menjadikan adanya percepatan informasi di desa Jalatunda sekaligus percepatan tindak lanjut apabila ada peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi.

Kegiatan saponan Jalatunda kali ini jatuh pada hari selasa tanggal 27 Februari. Jumlah RT/RW yang hadir hanya sekitar 80% atau hanya sebanyak 26 RT dari jumlah total 38 RT.Dalam acara tersebut di bahas tentang masalah adminduk, warga non rastra, Swadaya rintisan igir lempuyang, masalah perpajakan dan pemeliharaan lingkungan. Disampaikan pula oleh pemerintah desa terkait tahapan perencanaan desa dan persiapan penetapan APBDes.

Kegiatan saponan selalu berjalan aktif ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan dalam acara ini. Marban ketua RT 06/1 misalnya menanyakan prihal pencatatan apabila ada warganya yang pindah RT. Rasdi ketua RT 05/3 Melaporkan kejadian khusus yaitu tentang peristiwa rusaknya makan mbah duwur karena tertimpa pohon tumbang, ia menanyakan prihal siapa yang bertanggung jawab atas perawatan makam ini. Makam mbah duwur adalah salah satu dari 5 makan yang menjadi situs bersejarah di desa yang perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Atas adanya pelaporan kejadian khusus ini pemdes akan segera bertindak untuk memperbaikinya. Miswan selaku sekdes jalatunda mengungkapkan upd Kegiatan saponan selalu berjalan aktif ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan dalam acara ini. Marban ketua RT 06/1 misalnya menanyakan prihal pencatatan apabila ada warganya yang pindah RT. Rasdi ketua RT 05/3 Melaporkan kejadian khusus yaitu tentang peristiwa rusaknya makan mbah duwur karena tertimpa pohon tumbang, ia menanyakan prihal siapa yang bertanggung jawab atas perawatan makam ini. Makam mbah duwur adalah salah satu dari 5 makan yang menjadi situs bersejarah di desa yang perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Atas adanya pelaporan kejadian khusus ini pemdes akan segera bertindak untuk memperbaikinya. Miswan selaku sekdes jalatunda mengungkapkan update data penduduk merupakan kewajiban yang harus selalu dilakukan, saponan menjadi salah satu cara bagi pemdes untuk mengupdate data penduduk secara periodik setiap bulannya.

Dalam acara saponan ini, RT yang hadir akan mendapatkan insentif(uang duduk) sebagai salah satu wujud apresiasi pemdes kepada RT yang telah menjalankankan tugas dan fungsinya dengan baik yaitu dengan adanya laporan tentang berbagai masalah kependudukan dan kejadian khusus dilingkungan kerjanya. Bagi RT yang tidak hadir maka tidak akan mendapatkan insentif dan karena ketidak hadirannya maka informasi terkait perubahan kependudukan dan kejadian khususpun tidak tersampaikan kepemerintah desa, ada peristiwa kematian dan kelahiran yang tejadi di salah satu RT namun karena RT tersebut tidak hadir di saponan maka data kependudukan di RT tersebut pun belum terupdate dan penanganana terhadap kejadian-kejadian khusus yang terjadi di RT tersebutpun sedikit lamban

Sumber:https://www.mahdaen.tv/saponan-media-percepatan-informasi-dan-update-data-kependudukan-secara-berkala-desa-jalantunda/

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opini

KONSTRUKSI MEDIA MASSA TERHADAP CITRA PEREMPUAN

Published

on

Sumber: Freepik
TANTANGAN GERAKAN PEREMPUAN DI ERA DIGITAL

Lilyk Aprilia Volunteer Mitra Wacana

Di era globalisasi, media massa menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan masyarakat baik digunakan sebagai alat untuk komunikasi, mencari informasi, atau hiburan. Media massa terus mengalami perkembangan dari yang mulanya konvensional hingga sekarang menjadi modern . Berbicara mengenai media massa tentu ada hal yang menjadikan media massa memiliki nilai tarik tersendiri terlebih jika dihubungkan dengan keberadaan perempuan.

      (Suharko, 1998)  bahwa tubuh perempuan digunakan sebagai simbol untuk menciptakan citra produk tertentu atau paling tidak berfungsi sebagai latar dekoratif suatu produk.  Media massa dan perempuan merupakan dua hal yang sulit dipisahkan. Terutama dalam bisnis media televisi. Banyaknya stasiun televisi yang berlomba-lomba dalam menyajikan sebuah program agar diminati oleh masyarakat membuat mereka mengemas program tersebut semenarik mungkin salah satunya dengan melibatkan perempuan. Perempuan menjadi kekuatan  media untuk menarik perhatian masyarakat. Bagi media massa tubuh perempuan seolah aset terpenting yang harus dimiliki oleh media untuk memperindah suatu tayangan yang akan disajikan kepada masyarakat sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

     Media massa memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai wadah untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Informasi yang diberikan kepada masyarakat salah satunya dalam bentuk iklan sebuah produk atau layanan jasa . Iklan merupakan sebuah informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai hal yang berhubungan dengan suatu produk atau jasa yang dikemas dengan semenarik mungkin.  Memiliki tujuan untuk menarik minat konsumen membuat salah satu pihak menjadi dirugikan . Pasalnya pemasang iklan dalam mengenalkan produknya kepada masyarakat sering kali memanfaatkan perempuan sebagai objek  utama untuk memikat para konsumen. Memanfaatkan wajah dan bentuk tubuh sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat membuat citra perempuan yang dimuat pada iklan terus menjadi sumber perdebatan karena dinilai menjadikan tubuh perempuan sebagai nilai jual atas produk yang ditawarkan . Ironisnya hal ini terus menerus dilakukan. 

         Memanfaatkan fisik sebagai objek untuk diekploitasi sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Terlihat dari citra perempuan yang digambarkan oleh tayangan iklan ataupun acara program televisi. Kecantikan perempuan dijadikan sebagai penghias tampilan dari suatu program acara. Dipoles sedemikian rupa untuk mendapatkan tampilan yang cantik kemudian dikonsumsi oleh publik. Demi untuk mengedepankan kepentingan media bahkan hak hak perempuan yang seharusnya dimiliki mereka dikesampingkan oleh media .  

     Selain sebagai wadah informasi untuk masyarakat media massa juga berfungsi sebagai hiburan.. Tayangan televisi yang sampai saat ini menempati rating tertinggi yaitu dalam kategori sinetron. Gambaran dalam tayangan tersebut banyak yang melibatkan perempuan dengan menggambarkan posisi perempuan selalu dibawah laki-laki. Tidak terlalu memperhatikan  pesan tersirat apa yang terkandung dalam tayangan tersebut, masyarakat terus-menerus mengkonsumsinya seolah tayangan tersebut tidak memiliki pesan yang bermasalah. Jika diperhatikan lebih lanjut banyak sekali peran perempuan yang digambarkan dari sisi lemahnya atau hanya melakukan pekerjaan domestik saja. Dengan begitu apa yang disajikan oleh media akan tertanam difikiran mereka sehingga menganggap pesan media massa sebagai realitas yang benar dan menjadi nilai yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

 Kekuatan Media Massa Dalam Membentuk Citra Perempuan

      Media massa memiliki kemampuan dalam membentuk citra . Bermula dari gambaran atas kenyataan yang ada dimasyarakat kemudian dikembangkan dengan menggunakan bahasa yang mengandung makna baru  namun masih memiliki acuan terhadap fakta yang ada kemudian disajikan kepada masyarakat secara terus menerus.  Dengan begitu citra yang dibentuk oleh media massa akan mempengaruhi realitas kehidupan dimasyarakat. Mengingat minat masyarakat terhadap objektifikasi perempuan cukup tinggi, media massa berlomba-lomba membentuk citra perempuan yang sempurna untuk mencapai target pasar dengan menggiring opini publik dalam menetapkan standar ‘cantik’ menurut media. Perempuan kerap kali dijadikan alat oleh media massa sebagai ladang untuk mendapatkan keuntungan dengan menampilkan kemolekan dan kecantikan fisiknya. Konstruksi sosial pada citra perempuan yang terjadi pada media massa bukan lagi hal baru dan tabu, fenomena ini terus berulang seolah menjadi kebenaran dalam mengkotakkan citra perempuan. 

     Selain itu pembenaran yang terus dilanggengkan oleh media massa terkait citra perempuan menjadikan sudut pandang masyarakat berkiblat pada standar yang digaungkan media massa tersebut sehingga menjadi salah satu agen budaya yang berpengaruh terhadap realita di kehidupan masyarakat.  Penggambaran terhadap perempuan oleh media massa semakin memperjelas bahwa posisi perempuan diranah publik masih lemah.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending