web analytics
Connect with us

Ekspresi

Urgensi Hijrah Di Kalangan Artis

Published

on

Urgensi Hijrah Di Kalangan Artis
Urgensi Hijrah Di Kalangan Artis

Penulis : Irmawati (Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

Hijrah yang berarti “perubahan” atau “perpindahan” kini menjadi teladan baru di Masyarakat. Menurut Quraish Shihab dalam talkshow “Shihab dan Shihab” menjelaskan bahwa hijrah itu juga memiliki makna bahwa meninggalkan sesuatu yang baik menuju sesuatu yang paling baik. Meski banyak artis yang melakukan hal tersebut, eksodus artis juga sering diartikan sebagai tren yang muncul dalam melakukan gimmick di media untuk meningkatkan popularitas dan menarik perhatian.

Setiap orang tentu memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memutuskan untuk berhijrah entah itu dari yang sebelumnya belum berhijab dan sekarang memutuskan untuk berhijab, yang awalnya berpakaian terbuka sekarang memutuskan untuk lebih menutup aurat atau hal lainnya yang mendorong mereka untuk berhijrah. Tidak hanya itu, memutuskan untuk berhijrah pastinya akan menemukan kesulitan, salah satunya kesulitan istiqomah dalam berhijab, menjalankan shalat atau mematuhi hukum Allah dan menjauhi semua larangan-larangan Allah.

Namun seiring berkembangnya zaman dan banyaknya orang yang memutuskan untuk berhijrah. Hijrah artis-artis ini pun masif diberitakan di media televisi. Beberapa stasiun televisi, dan media online lainnya memproduksi program khusus yang disiarkan atau dibawakan oleh beberapa artis pendatang, banyak artis yang berhijrah dan menyatakan bahwa hijrah mereka adalah untuk tujuan dakwah.

Melihat realita yang terjadi sekarang, banyaknya artis dan orang-orang yang berhijrah tidak sepenuhnya meniatkan berhijrah karena Allah atau berhijrah untuk memperbaiki diri, tapi banyak faktor lain yang menjadi sebab mereka berhijrah. Banyak juga yang hanya melakukan hijrah untuk menaikan popularitas dirinya yang sudah mulai redup agar kembali tersorot media dan menjadi tenar kembali. Selain itu, banyak masyarakat yang bahwasannya terjadinya hijrah  di kalangan artis hanya sebuah trend yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini.

Meskipun dengan banyaknya artis yang memanfaatkan trend hijrah ini, tentunya ada banyak pula artis-artis yang bersungguh-sungguh dalam berhijrah dan berdakwah di media televisi ataupun media online lainnya. Salah satunya ialah cerita hijrah dari Laudya Cyintya Bella yang pada awalnya artis yang tidak menggunakan hijab dan cenderung memakai pakaian yang terbuka. Namun, di tahun 2015 penampilan Bella berubah dengan menggunakan hijab dan pakaian yang lebih tertutup setelah melakoni perannya dalam film Assalamu’alaikum Beijing.

Selain cerita dari Laudya Cyintya Bella ada juga cerita dari Kartika Putri yang mendapatkan hidayah untuk berhijrah setelah bermimpi meninggal dan dimandikan. Sekarang Kartika Putri sudah mantap berhijrah dan menikah dengan seorang habib yang bernama Habib Usman Bin Yahya dan dikaruniai dua anak perempuan yang diberi nama Khalisa Aghnia Bahira dan Khadeejah Aaliyah Basira

Lalu bangaimana sih sebenarnya konsep hijrah yang benar ?

Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 218 yang yaitu :

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٢

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Jadi dalam Al-Qur’an, Hijrah ini mempunyai banyak makna yang intinya menghindari segala sesuatu yang tidak baik, segala sesuatu yang harus ditegakkan atau dipatuhi dan menjalankan sesuatu secara konsisten dan tidak keluar dari hukum yang sudah ditentukan. Adapun Niat yang harus ditata di dalam hati untuk berhijrah karena allah karena ada hadis yang berbunyi :

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jadi mempunyai niat baik itu sangat penting bagi kita sebagai umat Islam untuk memperoleh hasil yang baik sebagaimana apa yang sudah kita inginkan. Karena jika dari awal niat kita sudah salah, maka itu akan berpengaruh kepada perilaku kita nantinya. Dalam Islam juga  ditegaskan bahwa segala amal baik bergantung pada niat. Bahkan Rasulullah SAW menegaskan bahwa niat lebih penting daripada perbuatan yang dilakukan.

Kesimpulan dari situasi ini adalah bahwa keputusan untuk berhijrah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan sudut pandang, kesulitan dalam istiqomah, dan tuntutan dakwah. Dalam konteks ini, penting untuk membedakan antara mereka berhijrah dengan niat tulus untuk beribadah kepada Allah SWT dan meningkatkan  kualitas hidup spiritual mereka, dengan mereka yang  mungkin hanya melibatkan diri dalam trend hijrah sebagai strategi karier atau upaya untuk mendapatkan perhatian publik. Contoh seperti Laudya Cyintya Bella dan Kartika Putri yang menunjuKkan bahwa ada juga artis yang berhijrah dengan sungguh-sungguh dan melibatkan diri dalam dakwah Islam.

Fenomena hijrah di kalangan artis menjadi gambaran kompleks dengan berbagai sudut pandang dan motif yang beragam. Keputusan berhijrah, entah itu dari segi penampilan, perilaku, atau spiritualitas, adalah hak pribadi setiap individu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan mengakui perbedaan motivasi di balik hijrah artis, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi dan memberikan apresiasi kepada mereka yang bersungguh-sungguh berkomitmen dalam perjalanan spiritual mereka.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekspresi

Edukasi Pencegahan Kekerasan Anak di Jalan Bagi Pendidik di Kulon Progo

Published

on

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kulon Progo mengadakan edukasi untuk mencegah kekerasan anak di jalan. Sosialisasi ini diadakan di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Rabu (6/3/2024). Kepala Dinsos-PPPA Kulon Progo, Bowo Pristiyanto, mengatakan bahwa 50 kepala SMA/SMK diundang dalam sosialisasi ini. Mereka diharapkan menjadi agen informasi dalam mencegah kekerasan anak di jalan.

Bowo menilai sekolah dapat menjadi tempat untuk mencegah kekerasan anak di jalan. Guru dapat berkomunikasi langsung dengan orang tua murid untuk memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan. Bowo juga melihat bahwa anak-anak di Kulon Progo sering berkumpul di berbagai lokasi hingga larut malam. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kekerasan.Bowo berharap wali pelajar juga berperan dalam mencegah kekerasan anak di jalan. Menurutnya para guru merupakan garda terdepan dalam pendidikan anak.

Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Kulon Progo, Iptu Rifai Anas Fauzi, mengatakan bahwa terdapat 17 kasus kekerasan anak di jalan yang dilaporkan dari tahun 2023 hingga awal Maret 2024. Kasus ini terjadi di 8 kapanewon, dengan Pengasih dan Wates sebagai yang terbanyak dengan 8 kasus. Rifai menduga bahwa sebenarnya ada lebih banyak kasus kekerasan anak di jalan yang tidak dilaporkan.

Wahyu Tanoto dari Organisasi Kemasyarakatan Mitra Wacana mengatakan bahwa pandangan orang dewasa terhadap anak sering kali memperkuat stigma dan perlakuan tidak adil terhadap anak. Tanoto mengatakan bahwa orang dewasa, termasuk pendidik, perlu mengubah sudut pandangnya terhadap anak dengan cara melibatkan mereka dalam proses pencegahan kekerasan. Tanoto juga mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki banyak peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah yang dapat dijadikan pedoman dalam mencegah kekerasan terhadap anak di jalan. “Yang terpenting sekarang adalah implementasi dan pengawasan yang serius.”. Ujarnya. (Tnt).

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending