web analytics
Connect with us

Berita

Rapat Koordinasi Ormas merumuskan langkah-langkah konkret dalam menangani hoak

Published

on

Pada era digital yang terus berkembang, informasi kini tersebar luas melalui berbagai platform, termasuk media komunitas. Namun, hal ini juga membawa tantangan baru berupa maraknya hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024, yang berpotensi memicu perpecahan sosial dan memengaruhi pandangan masyarakat. 

 

Menyikapi situasi ini, Yayasan LKiS Yogyakarta memfasilitasi pertemuan Media Komunitas dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengadakan Rapat Koordinasi untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menangani hoak pada 15 Oktober 2024 di D’lumpang Cafe and Resto, Jl. Raya Janti No.7, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul 55281. 

Rapat ini merupakan lanjutan dari diskusi yang sebelumnya telah dilakukan, di mana media komunitas dan Mafindo sepakat akan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan pengawasan informasi. Salah satu fokus utama mereka adalah memantau informasi yang beredar di kalangan komunitas. Dengan begitu, upaya menangkal hoak bisa dilakukan lebih dini, khususnya selama masa kampanye. Dalam pertemuan tersebut, mereka juga sepakat bahwa peningkatan literasi digital masyarakat harus menjadi prioritas untuk membentengi publik dari hoaks.

 

Mafindo, yang selama ini aktif di berbagai platform dalam melawan hoak, membagikan pengalaman dan strategi dalam mengidentifikasi serta menangani berita palsu yang dapat memengaruhi opini publik. Sementara itu, media komunitas, dengan kedekatannya pada masyarakat, diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi akurat dan menepis berita tak terverifikasi. Sinergi antara Mafindo dan media komunitas ini diharapkan bisa menjadi langkah efektif untuk menghadapi tantangan penyebaran hoaks yang semakin cepat.

 

Pada rapat tersebut, kedua pihak juga membahas mekanisme monitoring hoak yang lebih menyeluruh, termasuk memanfaatkan teknologi seperti algoritma pendeteksi hoaks. Mereka juga akan mengembangkan pendekatan berbasis komunitas untuk mendorong warga melaporkan informasi tak valid. Hal ini diharapkan dapat membangun budaya verifikasi di kalangan masyarakat sehingga mereka tidak mudah terpancing oleh berita menyesatkan.

 

Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi kedua pihak untuk berbagi pengalaman serta menyusun strategi kampanye dan produksi konten kreatif guna melawan disinformasi, sekaligus mempromosikan narasi demokratis yang sesuai dengan isu Pilkada. Partisipan rapat yang hadir terdiri dari perwakilan berbagai organisasi, termasuk Mafindo Yogyakarta, SOS UWM, Institut DIAN Interfidei, YIPC, Koalisi Lintas Isu, Mitra Wacana, Jemput Suara, Lab Demokrasi, dan LBH Yogyakarta. (Wtn).

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Berita

Lurah Sentolo Tegaskan Komitmen Pemberdayaan dan Pelindungan Masyarakat Meski Dihadapkan dengan Berbagai Tantangan

Published

on

Sentolo, 18 Maret 2025 – Lurah Sentolo menegaskan bahwa upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas meskipun ada tantangan internal dan eksternal yang berdampak pada berbagai program pemberdayaan.

“Saya berkomitmen untuk upaya kita memberikan perlindungan kepada masyarakat. Meskipun ada efisiensi anggaran, pemberdayaan tetap harus dilaksanakan. Saya berharap mitra wacana ini bisa menguatkan kalurahan,” ujar Lurah Sentolo dalam wawancara dengan media. Menurutnya, pendampingan dari mitra wacana sangat penting agar program-program pemberdayaan dapat berjalan dengan efektif dan bentuk kolaborasi dan kerjasama multistakeholder.

Selain itu, Lurah Sentolo menyoroti bahwa perubahan kebijakan nasional turut memengaruhi perencanaan di kalurahan. Tahapan yang telah dilalui sebelum seperti musyawarah padukuhan, musyawarah kaluraham, pencermatan usulan kelembagaan dan penyusunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) harus di sesuaikan. Tentu perubahan ini berdampak pada usulan-usulan masyarakat yang harus tertunda khususnya dalam bidang Infrastruktur.

“Pemerintah pusat seolah tidak peduli dengan proses yang dilakukan di kalurahan dalam merancang program. Semua program yang sudah dibuat bisa hilang begitu saja karena kebijakan yang datang dari nasional,” tegasnya.

Terkait dengan penggunaan dana sebesar 20% dari APBKal untuk program ketahanan pangan, Lurah Sentolo menjelaskan bahwa setiap kalurahan mungkin memiliki alokasi yang berbeda. Di Sentolo, misalnya, Anggaran tersebut kami gunakan untuk penyediaan dan pengembangan pertanian seperti, persiapan lahan, penyediaan pupuk organik dan pengadaan bibit bagi petani. “Kami sudah mengkaji kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan kalurahan. Salah satu program bertujuan untuk membantu para petani dan mengurangi ketergantungan pada bahan-bahan impor,” lanjutnya.

Program ketahanan pangan ini diharapkan dapat mendukung program makan siang gratis. “Jika produk pertanian dan perternakan yang di produksi di kalurahan dapat diserap sebagai bahan baku, saya fikir akan menghidupkan roda perekonomian lokal” namun sampai saat ini pihak kalurahan belum mengetahui bagaimana pengelolaan program tersebut.

Lurah Sentolo juga berbicara mengenai tantangan program makan siang bagi anak-anak . Mulai dari membiasakan anak untuk “cocok” dengan kebiasaan baru, selera yang berbeda hingga meninggalkan sarapan karena takut tidak sanggup menghabiskan makanan di sekolah. ujarnya.

Disisi lain kalurahan masih menunggu kebijakan baru di era Prabowo seperti kebijakan Koperasi Merah Putih. “Kami masih belum jelas apakah Koperasi ini mendukung, dapat bersinergi, kerjasama atau mengganti Badan Usaha Milik Kalurahan”. Berdasarkan pemberitaan di media Koperasi Merah Putih membutuhkan anggaran 5 Milyar/ Kalurahan. Jika memang akan di implementasikan semoga program ini tidak mengurangi asas rekognisi di kalurahan. “Membuat perencanaan yang tidak bisa dijalankan itu sia-sia. Lebih baik kita balik ke zaman dulu, tinggal menjalankan saja,” sindirnya dengan nada satir.

Meski banyak tantangan dan kebijakan yang perlu disesuaikan, Lurah Sentolo menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk menjalankan program pemberdayaan dan perlindungan bagi masyarakat, demi tercapainya kesejahteraan bersama.

Continue Reading

Trending