web analytics
Connect with us

Ekspresi

Nglayung

Published

on

CURHAT AJA

oleh Anggitanipun Sekar Rengganis (P3A Rengganis Salamrejo Sentolo KulonProgo)

Udan grimis wengi iku
Udan tangis wengi iku
Aku lan sliramu nunggal sa’wektu
Aku lan sliramu napa’I wotting kalbu
Ajur jejeraning jer jeran dining sedalu…
Nelesi jroning dodo,
Ironing piker, ati lan lathi
Branti kang dadi seksi
Nadyan dangu, aku ra bakal lali
Laras esemu…
Tansah gawe kangene atiku
Esem sing kebak katentreman
Esem sing ngrangkul keselarasan
Telung windu datan kroso
Rogo iki ngendem roso
Nlongso jero dodo…
Tanpo ono seng sudi mirunggu
Tumetesing luh iki, tansah mrebes mili ono pipi
Nanging lathi tan kwowo nglahir ‘ake
Bisu…
Tanpo ono sworo wani metu
Impenku…
Kadyo peksi mabur duwur tanpo lar
Nggayuh roso rasaning ratri
Tuwuh ayem loh jinawi
Kapan anggonku biso nemoni
Endahing margi sing tak liwati
Mituhu urip mung sawiji

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Ekspresi

Mahasiswa asal Norway Penelitian Isu Kesetaraan Gender di Mitra Wacana

Published

on

Yogyakarta — Mitra Wacana, organisasi yang konsen pada isu kesetaraan gender, menerima kunjungan akademis dari Anja Bulic, mahasiswa S1 Global Development asal University of Agder, Norwegia, pada Senin (3/1/2025). Kunjungan pukul 11.00–12.00 WIB ini merupakan bagian dari penelitian Anja tentang ketidakadilan dan kekerasan berbasis gender di Indonesia yang dilakukan dalam rangka kerja sama antara University of Agder Norwegia dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Anja diterima langsung oleh Wahyu Tanoto (Dewan Pengurus) dan Alfi Ramadhani (Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengorganisasian Mitra Wacana).

Sebelum kunjungan, Anja telah mengirim surat permohonan penelitian dilengkapi panduan pertanyaan dan kebutuhan data. Penelitian ini tidak hanya menjadi bahan skripsinya, tetapi juga bagian dari program kolaborasi antar universitas yang memfasilitasi mahasiswa Norwegia untuk melakukan studi lapangan di Indonesia. Fokus Anja adalah menganalisis korelasi konstruksi / peran gender dengan kekerasan berbasis gender, serta dampak sosial-budaya terhadap kesetaraan.

Dalam diskusi, Anja menyoroti tiga aspek utama: gambaran peran gender di ranah domestik dan publik, hubungannya dengan kasus kekerasan berbasis gender, serta pengaruh sosial-budaya dan keberagaman masyarakat terhadap kesetaraan gender.

Wahyu Tanoto menjelaskan, ketimpangan gender di Indonesia masih dipengaruhi kuat oleh struktur patriarki. “Di ranah domestik, perempuan sering dianggap sebagai pengurus rumah tangga, sementara laki-laki diharapkan menjadi pencari nafkah. Ini memicu ketimpangan akses pendidikan dan partisipasi politik,” jelasnya. Sementara Alfi Ramadhani menambahkan, mitos-mitos dan stigma yang berkembang di masyarakat yang justru memperparah kerentanan kelompok marginal.

Anja juga menggali program Mitra Wacana dalam mendorong kesetaraan gender, seperti pelatihan kesadaran gender bagi masyarakat, pendampingan korban kekerasan, dan advokasi kebijakan inklusif. “Kami menggunakan pendekatan multisektor, mulai dari edukasi di tingkat akar rumput hingga kolaborasi dengan pemerintah,” papar Alfi.

Kunjungan ini dinilai strategis untuk memperluas perspektif global terkait isu gender. “Kerja sama dengan akademisi internasional seperti Anja membantu kami mendokumentasikan praktik terbaik dan memperkuat jejaring advokasi,” tutup Wahyu.

Penelitian Anja diharapkan tidak hanya menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga memberikan rekomendasi berbasis data untuk mengurangi kesenjangan gender di Indonesia. (ruly)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending