Kulonprogo
Program Mitra Wacana WRC di Kulonprogo
Published
9 years agoon
By
Mitra WacanaMitra Wacana WRC, saat ini sedang menjalankan program pencegahan dan penanganan perdagangan orang di Kabupaten Kulonprogo, D.I Yogyakarta. Dalam pelaksanaan program kami fokus pada penguatan perempuan di desa-desa untuk mendorong pemerintah dan masyarakat mampu menjalankan pencegahan dan penanganan perdagangan orang.
Strategi yang dilakukan untuk pencegahan dan penanganan perdagangan orang dilakukan dengan memperkuat mantan perempuan perantau yang bekerja di luar negeri melalui pendidikan kritis dalam bentuk pertemuan rutin dan sekolah perempuan desa serta memperkuat pengetahuan aparat pemerintah desa tentang perdagangan orang sehingga diharapkan perempuan dan pemerintah desa terlibat mewujudkan pembangunan desa dengan mantra pemerintah “membangun dari pinggiran” membangun mulai dari orang-orang yang terpinggirkan, salah satunya adalah perempuan, kelompok rentan menjadi penyintas perdagangan orang.
Awalnya pelaksanaan program hanya berada di tiga desa, yakni Nomporejo kecamatan Galur, Hargotirto kecamatan Kokap dan Salamrejo kecamatan Sentolo. Program ini disupport oleh Misereor pada periode 2013-2015. Kini program diperluas di 6 desa lainnya yaitu; Banaran dan Tirtorahayu Kecamatan Galu; desa Hargorejo dan Kalirejo Kecamatan Kokap; Sentolo dan Demangrejo Kecamatan Sentolo. Selama pelaksanaan program, Mitra Wacana bekerjasama dan mendapatkan dukungan dari MISSEREOR untuk periode 2015-2018.
Kulonprogo
P3A Kalurahan Banaran (P3A Pesisir) Membuat Perencanaan Organisasi Tahun 2025
Published
2 days agoon
15 January 2025By
Mitra WacanaSenin, 13 Januari 2025, Pusat Pembelajaran Peremuan dan Anak (P3A) Pesisir mengadakan pertemuan rutin bulanan yang berlangsung di rumah Ibu Ngatinem, Dusun Sidakan, Kalurahan Banaran, Galur, Kulon Progo. Pertemuan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh 22 anggota P3A Pesisir. Agenda utama pertemuan adalah menyusun perencanaan kegiatan organisasi untuk tahun 2025, yang sejalan dengan arah organisasi sebagaimana telah ditentukan dalam AD/ART.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Muhammad Mansur, seorang fasilitator berpengalaman yang memandu para anggota untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak di sekitar Kalurahan Banaran. Dengan menggunakan metode pohon masalah, anggota P3A Pesisir diajak untuk menggali akar permasalahan, dampak, serta solusi yang mungkin dilakukan.
Selama proses diskusi, berbagai isu krusial terungkap, mulai dari kurangnya akses pendidikan dan keterampilan bagi perempuan, hingga meningkatnya risiko kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan manusia. Identifikasi masalah ini menjadi pijakan penting untuk merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025. Beberapa program yang diusulkan meliputi pelatihan keterampilan bagi perempuan, kampanye kesadaran tentang kekerasan dalam rumah tangga, serta penguatan jaringan perlindungan perempuan dan anak di tingkat desa.
Muhammad Mansur menekankan pentingnya rencana yang terstruktur untuk mencapai visi organisasi, yaitu “Terciptanya potensi masyarakat dalam mensejahterakan keluarga sehingga tercapai kesejahteraan sosial, agar terhindar dari tindak kekerasan dan perdagangan orang di Kulon Progo.” Dalam proses perencanaan, setiap kegiatan dirancang agar mendukung pencapaian visi ini secara langsung.
Selain itu, pertemuan ini juga menjadi momen refleksi bagi anggota untuk mengevaluasi capaian kegiatan di tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan agar perencanaan tahun 2025 dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Suasana diskusi berlangsung dinamis, dengan antusiasme tinggi dari para anggota yang aktif memberikan masukan dan ide.
Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi P3A Pesisir dan masyarakat Kalurahan Banaran secara keseluruhan. Perencanaan yang matang tidak hanya mempermudah pelaksanaan program, tetapi juga menjadi bukti komitmen organisasi dalam memberdayakan perempuan dan anak, serta mencegah terjadinya kekerasan dan perdagangan manusia.
Dengan semangat kolaborasi dan visi yang jelas, P3A Pesisir optimis dapat menjalankan program-programnya dengan lebih efektif di tahun 2025. Langkah ini menjadi bukti bahwa organisasi lokal mampu berperan aktif dalam menciptakan perubahan nyata di komunitasnya.