Arsip
Rapat Koordinasi Admin Media Komunitas NGO dan Jurnalis di Yogyakarta.
Published
1 year agoon
By
Mitra Wacana
oleh Wahyu Tanoto Pegiat Mitra Wacana
Yogyakarta, 7 November 2024 – Para admin media sosial dari berbagai komunitas NGO dan jurnalis berkumpul dalam rapat koordinasi di D’lumpang Cafe and Resto, Yogyakarta. Acara ini bertujuan memperkuat sinergi lintas organisasi menjelang Pilkada serentak 2024.
Kehadiran mereka didasari oleh peran penting media sosial sebagai medium utama kampanye politik, di mana platform ini kini tidak hanya menjadi tempat berbagi informasi, tetapi juga alat untuk membentuk opini publik dan memobilisasi dukungan, terutama di kalangan generasi muda atau Gen-Z.
Seiring meningkatnya penggunaan internet di Indonesia, khususnya oleh Gen-Z, media sosial telah menjadi ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam diskusi politik secara langsung. Konsep ini, dikenal sebagai politik digital, mencakup berbagai elemen seperti pemerintahan digital, demokrasi digital, dan kampanye digital.
Para pakar menyebut bahwa media sosial kini menjadi bagian penting dalam komunikasi politik, karena memungkinkan masyarakat menyampaikan pandangan, memperdebatkan isu, hingga mendukung perubahan kebijakan.
Teknologi digital kini juga memungkinkan interaksi langsung antara pemerintah, calon pemimpin, dan masyarakat, menciptakan ekosistem komunikasi baru di mana masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi politik.

Akun-akun di media sosial yang mereka ikuti dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kandidat atau partai, menjadikan media sosial sebagai elemen strategis dalam memperoleh dukungan.
Generasi muda, yang aktif di media sosial, memiliki ruang lebih luas untuk terlibat dalam politik. Hal ini juga membuka peluang bagi para kandidat untuk merancang strategi kampanye yang kreatif dan menarik, guna membangun citra dan memperkuat dukungan di kalangan pemilih muda.
Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB ini juga bertujuan menggalang komitmen lintas organisasi dalam memproduksi konten serta melakukan kampanye demokratis terkait Pilkada. Selain itu, peserta rapat turut mendiskusikan tantangan yang kerap dialami oleh organisasi dan membicarakan strategi yang sesuai dengan dinamika sosial menjelang dan saat Pilkada berlangsung, sehingga nantinya dapat menjadi pedoman bersama.
Rapat ini ini juga memproduksi konten kampanye dengan topik PILKADA, isu lingkungan, politik dan isu lainnya.
Menariknya konten tersebut juga diunggah ke media sosial (IG) masing-masing organisasi secara kolaboratif menghasilkan langkah-langkah konkret untuk memanfaatkan media sosial dalam meningkatkan partisipasi politik yang inklusif, efektif, dan berkelanjutan, khususnya bagi generasi muda yang menjadi pengguna utama platform digital.

Adapun pertemuan tersebut diselenggarakan oleh LKiS dengan peserta yang hadir yaitu, Institut DIAN Interfidei, YIPC, ICIR Rumah Bersama, Jaringan Gusdurian, Deliberaksi, Lab Demokrasi, Koalisi Lintas, Kanal Muda, Mafindo Yogyakarta, Student for Liberty, P3S, LPM Rhetor, LPM Arena, Mitra Wacana, Rifka Annisa, Climate Rangers, Child Campaigner Jogja, LBH Yogyakarta, Kophi Yogyakarta, dan Jemput Suara.
Arsip
Menguatkan Ruang Kerja Bersama untuk Pemerintahan Terbuka, Mitra Wacana Berpartisipasi dalam Forum OGP Lokal DIY
Published
2 weeks agoon
3 December 2025By
Mitra Wacana
Yogyakarta, 3 Desember 2025. Mitra Wacana hadir dalam Forum Open Government Partnership (OGP) Local yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Danurejan. Pertemuan ini berlangsung sejak pagi dan mempertemukan beragam lembaga yang selama ini terlibat dalam pelayanan publik, kebencanaan, kemanusiaan, pendidikan, serta kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.
Lebih dari tiga puluh lembaga hadir, termasuk unsur pemerintah daerah, akademisi, lembaga humaniter, organisasi kebencanaan, filantropi, dan NGO. Bagi Mitra Wacana, kehadiran dalam forum ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman lapangan terkait kebutuhan warga, khususnya kelompok rentan yang sering kesulitan mengakses informasi dan layanan.

Acara dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda DIY yang menggarisbawahi perlunya membangun ruang pertemuan yang memberi tempat bagi warga. Setelah itu, beberapa lembaga berbagi pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Perkumpulan Ide dan Analitika Indonesia (IDEA) memaparkan pendekatan penanggulangan kemiskinan yang mengajak berbagai pihak bergerak bersama.
Sedangkan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY membagikan pembelajaran dari pendampingan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Paparan tersebut memperlihatkan bahwa pendekatan pemerintahan terbuka akan lebih dinamis ketika pengalaman masyarakat menjadi bagian dari prosesnya. Mitra Wacana hadir membawa perspektif dari kerja pendampingan perempuan, anak, penyintas kekerasan, serta warga rentan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Mitra Wacana menyampaikan beberapa hal yang perlu diperkuat dalam proses OGP DIY.
Pertama, ruang dialog yang memungkinkan warga berbagi pengalaman tanpa merasa dibatasi. Kedua, penyediaan data yang mudah diakses masyarakat. Ketiga, penyusunan kebijakan yang sejak awal mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang sering luput dari pembahasan. Keempat, pentingnya menjaga keberlangsungan ruang keterlibatan warga, bukan hanya dalam bentuk pertemuan per tahun, tetapi melalui mekanisme yang jelas.
Masukan tersebut diterima sebagai bagian dari rangkaian ide yang kelak dipertimbangkan dalam penyusunan agenda tindak lanjut OGP Local DIY.
Pertemuan ini diikuti antara lain oleh Bappeda DIY, BPBD DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Forum PRB DIY, IDEA, YEU, SIGAB Indonesia, Human Initiative, Baznas DIY, Lazismu DIY, NU Care Lazisnu, MDMC PWM DIY, Kwarda Pramuka DIY, Konsorsium Pendidikan Bencana DIY, Mitra Wacana, IRE, YASANTI.

Melalui keikutsertaan dalam forum ini, Mitra Wacana memperkuat komitmen untuk terlibat dalam penyusunan agenda pemerintahan terbuka di tingkat daerah. Mitra Wacana akan terus mengembangkan kerja sama lintas lembaga dan memastikan nilai-nilai keadilan, keberpihakan pada kelompok rentan, serta pelibatan warga tetap menjadi dasar dalam proses penyusunan kebijakan publik. (Tnt).

Si Cantik, Si Ganteng, dan Kampus Kita

Mitra Wacana Hadiri Rapat Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kabupaten Bantul






