web analytics
Connect with us

Berita

BPBD Kabupaten Morowali Utara Komitmen dalam Tingkatkan Literasi Kebencanaan

Published

on

Faisal Tahadju, ST., MSi
Analis Bencana
Penata Tkt. I. (III/d)
NIP. 198504052008011011
BPBD Kabupaten Morowali Utara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kebencanaan di kalangan generasi muda dengan turut ambil bagian dalam kegiatan Diklat Dasar Search and Rescue (SAR) se-Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Morowali Utara.

 
Kegiatan yang dilaksanakan pada 25–28 Juni 2025 ini berlangsung di SMKS Lemboraya, Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, dan secara resmi dibuka oleh Bupati Morowali Utara, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS
BPBD Morowali Utara Edukasi Pramuka Soal Simulasi dan Evakuasi Bencana dalam Diklat SAR
BPBD Morowali Utara Edukasi Pramuka Soal Simulasi dan Evakuasi Bencana dalam Diklat SAR
BPBD Morowali Utara, Faisal Tahadju, ST., M.Si., selaku Analis Bencana, saat memberikan materi penting terkait penanggulangan dan simulasi bencana, pada Rabu, (26/6/2025). (doc. BPBD Morowali Utara)
BPBD Morowali Utara, Faisal Tahadju, ST., M.Si., selaku Analis Bencana, saat memberikan materi penting terkait penanggulangan dan simulasi bencana, pada Rabu, (26/6/2025). (doc. BPBD Morowali Utara)
Morowali Utara, Krajan.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi kebencanaan di kalangan generasi muda dengan turut ambil bagian dalam kegiatan Diklat Dasar Search and Rescue (SAR) se-Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Morowali Utara.
 
Kegiatan yang dilaksanakan pada 25–28 Juni 2025 ini berlangsung di SMKS Lemboraya, Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, dan secara resmi dibuka oleh Bupati Morowali Utara, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS.
Dalam sambutannya, Bupati Delis menegaskan bahwa gerakan Pramuka memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter dan kesiapsiagaan generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana.
 
“Pramuka menjadi solusi tepat untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kemandirian kepada generasi muda. Pemerintah Kabupaten Morowali Utara akan terus menjadi mitra aktif dalam membina dan mendukung gerakan Pramuka,” tegas Bupati pada (25/6/2025).
 
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, BPBD Morowali Utara, melalui Faisal Tahadju, ST., M.Si., selaku Analis Bencana, hadir untuk memberikan materi penting terkait penanggulangan dan simulasi bencana, pada Rabu, (26/6/2025).
Dalam sesi tersebut, Faisal menyampaikan pengetahuan menyeluruh kepada para peserta Pramuka mengenai siklus bencana, yang terdiri dari tiga tahapan utama: pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
 
“Pemahaman terhadap siklus ini sangat penting agar setiap individu bisa mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Pengetahuan inilah yang akan menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Faisal dalam penyampaiannya.
 
Selain teori, peserta juga mendapat pembekalan tentang mitigasi bencana, baik struktural maupun non-struktural. Mitigasi struktural mencakup langkah-langkah teknis seperti pembangunan infrastruktur tahan bencana, sementara mitigasi non-struktural lebih kepada edukasi, pelatihan, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Puncak kegiatan BPBD berlangsung dalam bentuk simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Dalam simulasi ini, para peserta dilatih bagaimana melakukan proses evakuasi korban dari lokasi bencana ke tempat aman, sesuai dengan protokol dan kondisi riil di lapangan. Proses evakuasi diperagakan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi korban dan ketersediaan sarana transportasi.
Faisal menjelaskan bahwa pelatihan seperti ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis para Pramuka, tetapi juga membentuk pola pikir tanggap, sigap, dan terorganisir saat bencana terjadi.
 
“Kami ingin membentuk pribadi-pribadi muda yang tidak hanya tangguh secara mental, tetapi juga siap secara fisik dan pengetahuan saat berada di tengah situasi darurat,” tambahnya.
 
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta dan panitia. Para anggota Pramuka merasa lebih siap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, serta memahami pentingnya peran mereka sebagai relawan muda di komunitas masing-masing.
Partisipasi BPBD Morowali Utara dalam Diklat Dasar SAR ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan organisasi kepemudaan seperti Pramuka. Sinergi semacam ini diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh, sadar risiko, dan mampu bertindak cepat dalam situasi bencana.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Berita

Mitra Wacana Dorong Pemerintah Perkuat Pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia

Published

on

Jakarta, 10 November 2025 — Mitra Wacana turut berpartisipasi aktif dalam Konsultasi Nasional tentang Akses terhadap Pelindungan Sosial yang Layak dan Berkelanjutan bagi Pekerja Migran Indonesia yang diselenggarakan di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Migrant Forum in Asia (MFA) bekerja sama dengan Migrant Care, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), dan Solidaritas Perempuan, dengan dukungan dari IOM melalui program Migration, Business and Human Rights in Asia (MBHR Asia) yang didanai oleh Uni Eropa dan Pemerintah Swedia.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan serikat buruh ini bertujuan untuk memperkuat advokasi dan sinergi kebijakan dalam menjamin akses perlindungan sosial bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), baik di tahap pra-penempatan, selama bekerja di luar negeri, maupun setelah kembali ke tanah air.

Dalam sesi diskusi, berbagai isu krusial mencuat, mulai dari minimnya akses pendidikan dan lapangan kerja yang layak di dalam negeri hingga praktik perekrutan yang tidak adil dan jeratan hutang yang menjerat calon pekerja migran. Kondisi ini, menurut para peserta, memperlihatkan bagaimana kemiskinan struktural masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

“Ketika pemerintah tidak menyediakan akses pendidikan dan pekerjaan yang layak, masyarakat akhirnya mencari penghidupan di luar negeri. Tapi di sana pun mereka menghadapi eksploitasi dan kekerasan, bahkan ada yang tidak kembali dengan selamat,” ungkap salah satu peserta diskusi yang menyoroti rentannya posisi pekerja migran di berbagai negara penempatan.

Mitra Wacana, melalui perwakilannya Nurmalia, menegaskan pentingnya tanggung jawab negara dalam memastikan perlindungan menyeluruh bagi PMI. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga internasional agar pekerja migran dan keluarganya memperoleh jaminan sosial yang adil.

“Negara harus hadir secara konkret, tidak hanya menjadikan PMI sebagai pahlawan devisa, tetapi juga memastikan mereka terlindungi dari hulu ke hilir. Kami mendesak pemerintah untuk memperkuat kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan perwakilan Indonesia di luar negeri, agar sistem perlindungan berjalan efektif dan tidak ada lagi korban yang dipulangkan tanpa pemulihan yang layak,” tegas Nurmalia, mewakili Mitra Wacana.

Konsultasi nasional ini juga merekomendasikan penguatan kebijakan jaminan sosial lintas negara serta sistem reimbursement yang memungkinkan pekerja mendapatkan layanan kesehatan sebelum dipulangkan. Para peserta berharap hasil diskusi ini menjadi pijakan bagi advokasi regional dalam memperjuangkan kebijakan yang lebih adil, berkelanjutan, dan berpihak pada pekerja migran.

Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama untuk memperluas jaringan advokasi dan mendorong pembentukan kebijakan yang tidak hanya melindungi pekerja migran, tetapi juga memberikan jaminan kesejahteraan bagi keluarga mereka di tanah air.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending