Opini
LEKSIKON AKTIVITAS MEMASAK DALAM BAHASA MINANGKABAU
Published
7 months agoon
By
Mitra Wacana

Annisa Aulia Amanda (Aan) – Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Andalas
Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan. Keberadaannya menjadi ciri identitas budaya seseorang. Dengan bahasa, seseorang dapat mengungkap maksud, gagasan atau ide kepada orang lain tanpa harus menunjukkan referensi dari hal yang ingin disampaikan. Seperti “aktivitas”, tanpa menunjukkan gestur kegiatan yang dilakukan, dengan bahasa dan konsep yang dimiliki sudah cukup memberikan informasi kepada orang lain. Misalnya aktivitas memasak, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memasak adalah ‘membuat (mengolah) penganan, makanan, gulai, dan sebagainya’. Namun tentu saja kata dan maknanya juga berbeda tergantung dengan budaya bahasa tersebut.
Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, hal ini merupakan warisan budaya yang menjadi identitas Bangsa Indonesia. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia dan masih dipelihara oleh penuturnya yaitu Bahasa Minangkabau. Walaupun keberadaan Bahasa Minangkabau masih terjaga, namun pendokumentasian Bahasa Minangkabau berupa kamus masih kurang optimal dan belum diperbarui, khususnya dalam kata-kata aktivitas memasak.
Jika dirujuk ke dalam Kamus Minangkabau-Indonesia (1985) belum ada definisi lengkap mengenai aktivitas memasak dan masih ada data-data yang belum dimasukkan. Kenyataan, data yang ditemukan menunjukkan bahwa Bahasa Minangkabau memiliki kata-kata tersendiri untuk aktivitas memasak. Seperti memasak menggunakan santan disebut dengan “manggulai”.
Leksikon atau kata untuk memasak dalam Bahasa Minangkabau ada banyak bentuk. Seperti yang ditemukan penulis, yaitu sebanyak 9 kata. Berikut penjabarannya terkait leksikon atau kata mengenai aktivitas memasak dalam Bahasa Minangkabau:
- Mananak
Leksikon “mananak” memiliki arti ‘memasak’. Leksikon ini berelasi dengan beras, biasanya dengan beras yang telah dicuci dan diberi air. “Mananak” atau disebut juga “batanak” berasal dari kata “tanak” berarti ‘masak/matang’ yang berkategori verba. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Alun mananak lai.
‘Belum memasak (nasi)’
- Maabuih
Leksikon “maabuih” memiliki arti yang sama dengan leksikon “merebus”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “merebus” berarti ‘memasak sesuatu dengan air atau memasak sesuatu dalam air mendidih’. “Maabuih” disebut juga dengan “abuih”, kata dasar yang berarti ‘rebus’. Kata ini berkategori verba. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Tolong abuih ai tu a!
‘Tolong rebus air itu’
- Manggulai
Leksikon “manggulai” memiliki arti ‘memasak’. Leksikon ini berelasi dengan santan sebagai bahan ketika memasak. “Manggulai” merupakan kata turunan dari kata “gulai” yaitu nomina berupa nama makanan berkuah santan. Sehingga “manggulai” merupakan aktivitas memasak membuat gulai. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Urang tu manggulai ma.
‘Orang itu sedang memasak (gulai)’
- Manyamba
Leksikon “manyamba” memiliki arti ‘memasak’. Leksikon ini berelasi dengan memasak dengan minyak. “Manyamba” merupakan kata turunan dari nomina “samba” yang berarti ‘lauk pauk’. Dalam pembicaraan dengan masyarakat lokal, “manyamba” lebih pada membuat makanan dengan cara menggoreng. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Manyamba inyo mah.
‘Dia memasak (menggoreng)’
- Malatua
Leksikon “malatua” memiliki arti ‘menumis’. Leksikon ini berelasi dengan minyak. Namun berbeda dengan “manyamba”, “malatua” lebih menggunakan sedikit minyak dan menggunakan sedikit air dalam memasak. Kata “malatua” juga merupakan kata turunan dari nomina “latua”, yang berarti ‘tumisan’. Sehingga “malatua” adalah aktivitas memasak yang menghasilkan makanan berupa tumisan. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Malatua rencana e bia lamak makan lalidi e.
‘Rencananya ingin menumis kangkung biar semakin enak ketika dimakan’
- Mamanggang
Leksikon “mamanggang” memiliki arti yang sama dengan leksikon “memanggang”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “memanggang” berarti ‘memasak (memanaskan) di atas bara api’. Sehingga “mamanggang” atau dalam kalimat imperatif “panggang” juga memiliki arti ‘memasak di atas bara api’. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Mamanggang a e tu?
‘Apa yang ia sedang panggang?’
- Maangekan
Leksikon “maangekan” memiliki arti ‘memanaskan’. Leksikon ini berelasi dengan memasak kembali. “Maangekan” menurut informan adalah aktivitas memasak yang terjadi pada makanan agar makanan itu tidak basi, sehingga tidak membuang-buang makanan. Kata ini merupakan turunan dari ajektiva “angek” yang berarti panas. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Inyo maaangekan gulai di dapua.
‘Dia sedang memanaskan (kembali) gulai di dapur’
- Mauwok
Leksikon “mauwok” memiliki arti ‘memasak’. Leksikon ini berelasi dengan proses memasak dan juga ‘mananak’. Menurut informan, “mauwok” adalah aktivitas memasak bersamaan dengan “mananak” sehingga ketika nasi matang, makanan yang dimasukkan ke dalamnya juga matang. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Mauwok tu biasonyo pakai kantang ko indak ubi.
‘Memasak (mauwok) biasanya menggunakan kentang atau ubi’
- Mangukuih
Leksikon “mangukuih” memiliki arti yang sama dengan leksikon “mengukus”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “mengukus” berarti ‘memasak (menanak dan sebagainya) dengan uap air yang mendidih’. “Mangukuih” berelasi dengan uap panas, memanfaatkan uap air yang panas dalam memasak makanan. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini,
Mangukuih brownies bisa pulo tu ma ndak lapek se
‘Mengukus brownies juga bisa, tidak hanya lapek saja’
Berdasarkan hasil-hasil di atas dapat disimpulkan bahwa dalam Bahasa Minangkabau memiliki berbagai leksikon untuk mewakilkan suatu aktivitas memasak. Ini menunjukkan bagaimana budaya Masyarakat Minangkabau tercermin dalam bahasa yang digunakannya. Seperti bagaimana tiap penggunaan bahan, medium, dan cara memasak akan diwakili oleh kata-kata yang berbeda juga. Contohnya manyamba tidak sama dengan malatua.
Namun sangat disayangkan, kamus Bahasa Minangkabau belum mencapai leksikon atau kata tersebut. Padahal Bahasa Minangkabau memiliki banyak sekali kosakata yang perlu didokumentasikan. Kondisi ini mengindikasikan agar kita semua perlu memperkaya dan mengembangkan kamus bahasa daerah masing-masing.
Bahasa daerah bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga warisan budaya yang mengandung nilai-nilai lokal yang mungkin saja bisa terhapus oleh waktu. Oleh karena itu, pengembangan kamus yang memuat leksikon yang lebih lengkap dan rinci, termasuk aspek keseharian seperti aktivitas memasak, menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan bahasa dan budaya daerah.
Padang, 28 April 2025
Opini
Stranger Things – Siap Melihat Kisah Akhir dari Kota Hawkins? Ini 5 Hal yang Bikin Stranger Things Iconic!
Published
4 weeks agoon
22 October 2025By
Mitra Wacana

Zaky Nur Maktsuroh
Halo! Kalian ada yang belum nonton serial Stranger Things? Ini adalah saatnya untuk langsung kejar semua season-nya! Serial ini salah satu serial terbaik yang pernah ada di Netflix. Dari season 1 sampai season 4, perjalanan serial ini bikin aku speechless. Dan pada bulan November 2025 ini, Stranger Things akan hadir kembali untuk final season. Sebelum nonton season 5 yuk kita throwback dulu!
Season 1: Kita ingat lagi saat seorang anak hilang di sebuah kota Hawkins. Ternyata ada cerita ke dunia lain yang disebut “Upside Down”! Plot twist yang gila. Season 1 ini misterinya dapat dan pengenalan karakter yang smooth. Winona Ryder sebagai Joyce Byers bawa beban emosional yang berat dengan sempurna, ini buat penonton nangis sih.
Season 2: Alurnya agak melambat di bagian tengah, tapi tetap worth it ditonton. Perkembangan karakternya terlihat, terutama Eleven. Lalu ada pengenalan Maxine yang fresh dan bikin vibes lebih colorful. Banyak orang bilang season ini “underrated“, tapi tetap punya momen emosi pastinya!
Season 3: SEASON 3 PALING KEREN! Dinamika karakter yang udah demasa, akting nya intens, dan yang bikin season ini paling keren adalah nostalgia 80s-nya. Dari setting mall, synth musik, dan pertemanan yang semakin solid bikin season ini banyak disukai orang.
Season 4: Episode panjang dan munculnya Vecna sebagai penjahat yang legit menakutkan. Season ini ada yang suka dan ada yang kurang suka. Episode 1-7 mungkin agak membosankan, terus episode 8-9 boom! Semuanya seakan terjadi dalam satu waktu. Backstory-nya sangat kompleks. Chemistry Millie Bobby Brown dan Winona Ryder di season ini heartbreaking banget.
5 Hal yang Bikin Stranger Things Ikonik?
- Nostalgia 80s, dari fashion sampai musik vintage buat aestetik. Bagi yang pernah hidup di era 80-an, serial ini adalah perjalanan nostalgia yang menyenangkan. Sementara bagi generasi muda, Stranger Things menjadi jendela untuk melihat keindahan kesederhanaan masa lalu.
- Perkembangan Karakter yang smooth dari season 1 sampai season 4, perkembangan karakternya nya nggak terasa dipaksa. Terutama dari sekelompok anak-anak yang gemar bermain Dungeons & Dragons – Mike, Dustin, Lucas, dan Will – kita melihat mereka tumbuh dan berkembang melalui empat season.
- Kombinasi horror, drama, dan komedi yang seimbang. Serial ini tahu kapan harus takut, kapan harus fokus, dan kapan harus lucu. Kemampuan serial ini untuk berpindah antar genre dengan mulus tanpa kehilangan fokus cerita adalah hal yang keren.
- Persahabatan dan Kekeluargaannya yang solid, persahabatan Mike, Dustin, Lucas, dan Will adalah fondasi dari seluruh cerita, tidak peduli seberapa menakutkan ancaman yang kita hadapi, bersama teman-teman kita bisa menghadapi apa pun. Mereka menunjukkan loyalitas tanpa batas, saling melindungi, dan tidak pernah menyerah satu sama lain. Bahkan karakter-karakter dewasa seperti Joyce Byers dan Jim Hopper menunjukkan betapa kuatnya cinta dan pengorbanan untuk melindungi orang-orang yang mereka sayangi.
- Dunia Upside Down yang Misterius. Dimensi paralel yang gelap dan menakutkan ini menjadi sumber misteri dan ketegangan sepanjang serial. Monster-monster ikonik seperti Demogorgon, Mind Flayer, dan Vecna menjadi antagonis yang menakutkan sekaligus menarik. Setiap season mengungkap lebih banyak rahasia tentang dimensi ini, membuat penonton terus penasaran dan berspekulasi.
Nah, season 5 udah di depan mata! Ini final season, jadi harus menutup semua cerita dengan memuaskan. Sekarang tinggal tunggu season 5 dan bersiap-siap untuk petualangan terakhir! Siapa tau ada yang bakal bikin kita terharu. This is the end—jadi pastikan kalian sudah nonton season 1-4 sebelum season 5 tayang!
Highly recommended untuk semua orang! Serius, nggak peduli umur, series ini punya sesuatu untuk semua orang. Ada horror, drama, action, humor, dan nostalgia yang bikin kita penonton betah dan penasaran terus.
Happy watching!










