Kulonprogo
Menuju Organisasi Profesional Forum Perempuan dan P3A Mengikuti Pelatihan Managemen Keuangan Organisasi
Published
12 months agoon
By
Mitra WacanaUntuk meningkatkan kredibilitas sebuah organisasi mutlak diperlukan sebuah management yang baik. Management diperlukan untuk memaksimalkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, termasuk memaksimalkan sumber daya keuangan. Untuk mendorong komunitas dampingan menjadi organisasi yang profesional Mitra Wacana menginisiasi pelatihan management keuangan organisasi bagi komunitas yang dilaksanakan selama 2 hari dari selasa-rabu, 23-24/1/2024.
Pelatihan yang diselenggarakan di RM ono sambele, Wates Kulon Progo, mengundang 3 komunitas dampingan Mitra Wacana, yaitu Forum Perempuan Hargotirto, Forum Perempuan Hargorejo, dan P3A Gendhis Manis Kalirejo yang ada di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo sebagai peserta. Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari di fasilitasi oleh mona iswandari dari divisi keuangan Mitra Wacana. Yang di support tim Mitra Wacana, mansur co fasilitator, dokumentasi Ruliyanto, dan Elva untuk notulensi kegiatan.
Walaupun beberapa peserta tidak hadir karena agenda di masyarakat, namun tidak menyurutkan animo peserta untuk belajar bersama. Setidaknya ada 9 peserta yang hadir dari 12 peserta undangan. Materi utama dalam pelatihan managemen keuangan ini berkaitan bagaimana menyusun perencanaan anggaran program, pencatatan transaksi keuangan dan pelaporan keuangan.
Kegiatan dimulai dengan membuat kontrak belajar, menggali harapan dan juga kekhawatiran terkait kegiatan. Kemudian dilanjutkan sesi asesment penggalian pengalaman peserta mengelola keungan organisasi. Sesi dilanjutkan dengan penyampaian materi dan praktek penyusunan rencana anggaran. Sesi ini dilaksanakan di hari pertama.
Dihari kedua, peserta diajak untuk mengenali macam-macam traksaksi keuangan, dokumen keuangan dan melakukan pencatatan, materi diakhiri dengan memahami pelaporan keuangan organisasi. Di hari kedua ini tidak ketinggalan peserta juga mempraktekkan hasil belajar, dengan membuat bukti traksaksi keuangan, melakukan pencatatan dan juga membuat laporan keuangan.
Peserta yang hadir merasa pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengalaman yang relatif baru untuk memahami pengelolaan keuangan organisasi. Hal ini juga disampaikan Lusi Farida yang merupakan peserta dari forum perempuan hargorejo yang juga seorang pengajar PAUD “walaupun agak mumeti, tapi ini bermanfaat sekali kalau diterapkan di organisasi”, ungkapnya di akhir sesi pelatihan. (mansur)
You may like
Kulonprogo
Kunjungan Talithakum: Berbagi Cerita dan Menguatkan Keluarga Purna Migran P3A Rengganis
Published
2 days agoon
17 January 2025By
Mitra WacanaPada Jumat, 10 Januari 2025, kelompok Pusat Pembelajaran Perempuan dan Anak (P3A) Rengganis Kalurahan Salamrejo Kapanewon Sentolo menerima kunjungan dari Talithakum, sebuah lembaga sosial masyarakat yang aktif dalam pendampingan keluarga migran. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan diawali dengan pembukaan oleh Ibu Jumini. Selanjutnya, Ketua P3A Rengganis, Ibu Yuni, memberikan sambutan hangat kepada Talithakum atas kesediaannya hadir di pertemuan rutin kelompok tersebut.
Dalam sambutannya, Ibu Yuni mengucapkan terima kasih atas perhatian Talithakum yang telah tertarik untuk berkenalan dengan P3A Rengganis. Setelah itu, ia mempersilakan Suster Catarina, perwakilan dari Talithakum, untuk menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan mereka. Didampingi oleh dua rekannya, Mbak Hilmi dan Mbak Abrigisa, Suster Catarina memperkenalkan diri dengan penuh antusias.
Suster Catarina menjelaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman dalam program pendampingan pemberdayaan ekonomi untuk keluarga migran melalui organisasi Gembala Baik. Kedatangan Talithakum ke Rengganis, lanjutnya, adalah untuk mendengar langsung cerita para purna migran tentang pengalaman mereka selama bekerja di luar negeri. Selain itu, mereka ingin berbagi pengalaman dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan kelompok Rengganis, yang sebelumnya sudah diperkenalkan oleh Mas Muazim dan Bu Sekti.
Kegiatan berlangsung akrab dengan anggota P3A Rengganis yang secara bergantian berbagi pengalaman. Salah satunya adalah Ibu Jumini, yang menceritakan perjalanan hidupnya sebagai pekerja migran di Malaysia setelah lulus sekolah menengah atas. Selain membahas pengalaman bekerja di luar negeri, diskusi juga mencakup dinamika kehidupan berumah tangga, terutama tantangan menghadapi pola pikir patriarkis dalam keluarga.
Mbak Ira, salah satu anggota P3A Rengganis, berbagi cerita tentang upayanya mengajarkan nilai keadilan gender di rumah tangga tanpa menggunakan istilah seperti “feminisme” atau “gender,” yang menurutnya masih sulit diterima oleh sebagian besar suami. Ia membiasakan anak laki-lakinya untuk mandiri, seperti memasak nasi dan mencuci piring sendiri, meskipun hal itu dianggap tabu oleh suaminya.
Ibu Jumini menambahkan pandangannya, menekankan pentingnya perempuan memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri. Ia bahkan aktif mengedukasi adik laki-lakinya yang akan menikah agar tidak banyak menuntut pasangannya, serta memberi pemahaman kepada calon adik iparnya untuk tidak terlalu memanjakan suaminya di masa depan. “Kalau sudah terlanjur, itu akan dianggap kewajiban istri, dan yang capek ya kita sendiri,” tegasnya. Bagi Ibu Jumini, perempuan perlu memastikan kebahagiaan dirinya terlebih dahulu agar mampu menjalani kehidupan keluarga dengan baik.
Melalui kunjungan ini, Talithakum tidak hanya belajar dari P3A Rengganis, tetapi juga membawa inspirasi baru untuk terus menguatkan perempuan, terutama para purna migran. Diskusi yang hangat ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan saling berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan kehidupan. Kegiatan seperti ini menjadi momen berharga untuk saling menguatkan, memperluas wawasan, dan menumbuhkan semangat solidaritas antarperempuan.
Penulis : Alfi Ramadhani
Penyunting : Ruliyanto