Arsip
Pelatihan Pers Release LKiS bersama NGO, Komunitas dan Gerakan Sosial di Yogyakarta
Published
11 months agoon
By
Mitra Wacana
Yayasan LKiS mengadakan kegiatan pelatihan membuat Pers Rilis bagi admin NGO, komunitas, dan jurnalis di Yogyakarta pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Kegiatan iini merupakan upaya dari Yayasan LKiS untuk mendukung kerja-kerja komunitas dan Gerakan sosial di Yogyakarta dalam meningkatkan visibilitas literasi guna mendukung kerja-kerja advokasi. Pelatihan ini diselenggarakan di sekertariat Yayasan LKiS dan dihadiri oleh lebih dari 15 peserta dari berbagai komunitas.
Pelatihan ini diisi oleh Lugas dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta denngan materi berjudul “Membuat Pers Release.” Lugas menyampaikanbeberapa ciri pers release yang baik diantaranya adalah bersifat to the point, memiliki angle pemberitaan yang jelas, serta mengutip pendapat naras umber baik melalui wawancara secara langsung maupun kutipan pernyataan guna memperkuat validasi dari pers release tersebut.
Lebih lanjut Lugas menyampaikan juga bahwa snagat penting untuk memilih judul yang menarik dan lead paraggraf yang dapat berfungsi sebagai “hook”bagi pembaca. Catatan terakhir yang perlu diperhatikan ialah kecepatan waktu, dimana pers release idealnya dibuat.
Beberapa peserta pelatihan juga membagikan pengalamannya dalam membuat pers release seperti hambatan dalam membuat pers release untuk kegiatan yang memiliki durasi yang sangat panjang dan melelahkan. Untuk mengatasi tantangan semacam ini Lugas mengatakan, “kadang akan lebih efisien dan mudah jika kita mulai mengerjakan pers release itu ketika masih berkegiatan, jadi dicicil. Sehingga pasca kegiatan, penulis hanya perlu menambahkan kutipan-kutipan serta beberapa penyesuaian tertentu.”
Kegiatan ini menjadi sangat penting bagi gerakan sosial di Yogyakarta karena peran media yang begitu vital dalam mengamplifikasi sebuah isu, termasuk proses advokasi yang dilakukan gerakan sosial. Tanpa memiliki kemampuan membuat pers release yang baik, setiap agenda Gerakan sosial akan menghilang begitu saja. Terakhir, Ade, selaku moderator dalam acara ini menawarkan bagi seluruh peserta yang akan membuat pers release bisa mendapatkan beberapa kontak penting beberapa jurnalis untuk membantu penerbitan pers release.
(Alfi)
Arsip
Menguatkan Ruang Kerja Bersama untuk Pemerintahan Terbuka, Mitra Wacana Berpartisipasi dalam Forum OGP Lokal DIY
Published
2 weeks agoon
3 December 2025By
Mitra Wacana
Yogyakarta, 3 Desember 2025. Mitra Wacana hadir dalam Forum Open Government Partnership (OGP) Local yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Danurejan. Pertemuan ini berlangsung sejak pagi dan mempertemukan beragam lembaga yang selama ini terlibat dalam pelayanan publik, kebencanaan, kemanusiaan, pendidikan, serta kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.
Lebih dari tiga puluh lembaga hadir, termasuk unsur pemerintah daerah, akademisi, lembaga humaniter, organisasi kebencanaan, filantropi, dan NGO. Bagi Mitra Wacana, kehadiran dalam forum ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman lapangan terkait kebutuhan warga, khususnya kelompok rentan yang sering kesulitan mengakses informasi dan layanan.

Acara dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda DIY yang menggarisbawahi perlunya membangun ruang pertemuan yang memberi tempat bagi warga. Setelah itu, beberapa lembaga berbagi pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Perkumpulan Ide dan Analitika Indonesia (IDEA) memaparkan pendekatan penanggulangan kemiskinan yang mengajak berbagai pihak bergerak bersama.
Sedangkan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY membagikan pembelajaran dari pendampingan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Paparan tersebut memperlihatkan bahwa pendekatan pemerintahan terbuka akan lebih dinamis ketika pengalaman masyarakat menjadi bagian dari prosesnya. Mitra Wacana hadir membawa perspektif dari kerja pendampingan perempuan, anak, penyintas kekerasan, serta warga rentan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Mitra Wacana menyampaikan beberapa hal yang perlu diperkuat dalam proses OGP DIY.
Pertama, ruang dialog yang memungkinkan warga berbagi pengalaman tanpa merasa dibatasi. Kedua, penyediaan data yang mudah diakses masyarakat. Ketiga, penyusunan kebijakan yang sejak awal mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang sering luput dari pembahasan. Keempat, pentingnya menjaga keberlangsungan ruang keterlibatan warga, bukan hanya dalam bentuk pertemuan per tahun, tetapi melalui mekanisme yang jelas.
Masukan tersebut diterima sebagai bagian dari rangkaian ide yang kelak dipertimbangkan dalam penyusunan agenda tindak lanjut OGP Local DIY.
Pertemuan ini diikuti antara lain oleh Bappeda DIY, BPBD DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Forum PRB DIY, IDEA, YEU, SIGAB Indonesia, Human Initiative, Baznas DIY, Lazismu DIY, NU Care Lazisnu, MDMC PWM DIY, Kwarda Pramuka DIY, Konsorsium Pendidikan Bencana DIY, Mitra Wacana, IRE, YASANTI.

Melalui keikutsertaan dalam forum ini, Mitra Wacana memperkuat komitmen untuk terlibat dalam penyusunan agenda pemerintahan terbuka di tingkat daerah. Mitra Wacana akan terus mengembangkan kerja sama lintas lembaga dan memastikan nilai-nilai keadilan, keberpihakan pada kelompok rentan, serta pelibatan warga tetap menjadi dasar dalam proses penyusunan kebijakan publik. (Tnt).

Mitra Wacana Hadiri Rapat Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kabupaten Bantul

Mitra Wacana Ikuti Orasi Budaya Hari HAM FISB UII






