web analytics
Connect with us

Arsip

Pembaharuan Akta Organisasi, Mitra Wacana Kunjungi Bakesbangpol Bantul Bangun Komunikasi

Published

on

Bantul — Perkumpulan Mitra Wacana melakukan kunjungan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (16/4/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi terkait pembaruan Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai organisasi masyarakat sipil (OMS) yang berkedudukan di wilayah Bantul.

Pertemuan berlangsung di ruang sekretariat Bakesbangpol Bantul dan dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak. Dari Mitra Wacana hadir M. Mansur dan Wahyu Tanoto. Sementara dari Bakesbangpol Kabupaten Bantul, Nur Al Bait; Kepala Tata Usaha, Ngatijo serta Hadi.

Dalam pertemuan tersebut, Mitra Wacana menyampaikan dokumen perubahan akta notaris organisasi sebagai bagian dari proses pembaruan SKT. Selain itu, dibahas pula sejumlah kebutuhan administratif yang menjadi syarat dalam proses pembaruan legalitas organisasi di tingkat kabupaten.

Nur Al Bait menyampaikan apresiasi atas kunjungan Mitra Wacana dan menegaskan bahwa Bakesbangpol sangat terbuka terhadap koordinasi yang dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil. Ia menyatakan bahwa komunikasi semacam ini penting untuk menjaga transparansi dan kelengkapan data organisasi yang ada di wilayah Bantul.

“Koordinasi seperti ini kami sambut dengan baik. Ini bentuk komitmen dari organisasi masyarakat untuk tetap menjaga legalitasnya dan kami tentu mendukung hal itu,” ujar Nur saat menerima rombongan Mitra Wacana.

Hal senada disampaikan Kepala Tata Usaha Bakesbangpol Bantul, Ngatijo. Ia menyatakan bahwa dokumen perubahan akta notaris yang diserahkan akan segera ditindaklanjuti sebagai bagian dari proses legalitas. Ia juga memberikan apresiasi terhadap langkah proaktif yang dilakukan oleh Mitra Wacana dalam menjaga keterbukaan dan akuntabilitas organisasinya.

“Ini merupakan praktik baik yang menunjukkan bahwa Mitra Wacana dalam hal administrasi kelembagaan. Kami sangat menghargai hal tersebut,” kata Ngatijo.

Wahyu Tanoto, menyampaikan bahwa koordinasi ini merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk memperbarui legalitas sesuai dengan dinamika kelembagaan yang ada. Ia berharap proses ini dapat memperkuat hubungan kelembagaan antara Mitra Wacana dan Pemerintah Kabupaten Bantul.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses administrasi yang menyangkut Mitra Wacana dapat berjalan sesuai prosedur. Oleh karena itu, kami berkonsultasi langsung dengan Bakesbangpol,” ujarnya.

Pertemuan ditutup dengan diskusi teknis mengenai dokumen pelengkap yang dibutuhkan serta alur pembaruan SKT yang sesuai dengan regulasi pemerintah daerah. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan komunikasi apabila di kemudian hari terdapat pembaruan lain terkait kebutuhan kelembagaan Mitra Wacana.

oleh Wahyu Tanoto

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Arsip

Menguatkan Ruang Kerja Bersama untuk Pemerintahan Terbuka, Mitra Wacana Berpartisipasi dalam Forum OGP Lokal DIY

Published

on

Yogyakarta, 3 Desember 2025. Mitra Wacana hadir dalam Forum Open Government Partnership (OGP) Local yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Danurejan. Pertemuan ini berlangsung sejak pagi dan mempertemukan beragam lembaga yang selama ini terlibat dalam pelayanan publik, kebencanaan, kemanusiaan, pendidikan, serta kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.

Lebih dari tiga puluh lembaga hadir, termasuk unsur pemerintah daerah, akademisi, lembaga humaniter, organisasi kebencanaan, filantropi, dan NGO. Bagi Mitra Wacana, kehadiran dalam forum ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman lapangan terkait kebutuhan warga, khususnya kelompok rentan yang sering kesulitan mengakses informasi dan layanan.


Acara dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda DIY yang menggarisbawahi perlunya membangun ruang pertemuan yang memberi tempat bagi warga. Setelah itu, beberapa lembaga berbagi pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Perkumpulan Ide dan Analitika Indonesia (IDEA) memaparkan pendekatan penanggulangan kemiskinan yang mengajak berbagai pihak bergerak bersama.
Sedangkan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY membagikan pembelajaran dari pendampingan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

Paparan tersebut memperlihatkan bahwa pendekatan pemerintahan terbuka akan lebih dinamis ketika pengalaman masyarakat menjadi bagian dari prosesnya. Mitra Wacana hadir membawa perspektif dari kerja pendampingan perempuan, anak, penyintas kekerasan, serta warga rentan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Mitra Wacana menyampaikan beberapa hal yang perlu diperkuat dalam proses OGP DIY.

Pertama, ruang dialog yang memungkinkan warga berbagi pengalaman tanpa merasa dibatasi. Kedua, penyediaan data yang mudah diakses masyarakat. Ketiga, penyusunan kebijakan yang sejak awal mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang sering luput dari pembahasan. Keempat, pentingnya menjaga keberlangsungan ruang keterlibatan warga, bukan hanya dalam bentuk pertemuan per tahun, tetapi melalui mekanisme yang jelas.
Masukan tersebut diterima sebagai bagian dari rangkaian ide yang kelak dipertimbangkan dalam penyusunan agenda tindak lanjut OGP Local DIY.

Pertemuan ini diikuti antara lain oleh Bappeda DIY, BPBD DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Forum PRB DIY, IDEA, YEU, SIGAB Indonesia, Human Initiative, Baznas DIY, Lazismu DIY, NU Care Lazisnu, MDMC PWM DIY, Kwarda Pramuka DIY, Konsorsium Pendidikan Bencana DIY, Mitra Wacana, IRE, YASANTI.


Melalui keikutsertaan dalam forum ini, Mitra Wacana memperkuat komitmen untuk terlibat dalam penyusunan agenda pemerintahan terbuka di tingkat daerah. Mitra Wacana akan terus mengembangkan kerja sama lintas lembaga dan memastikan nilai-nilai keadilan, keberpihakan pada kelompok rentan, serta pelibatan warga tetap menjadi dasar dalam proses penyusunan kebijakan publik. (Tnt).

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending