web analytics
Connect with us

Opini

Dampak Promosi Judi Online oleh Influencer

Published

on

Haifi Nalendra Alfath – Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

Judi online telah menjadi peristiwa yang semakin marak di era digital ini. Melalui kemudahan akses internet dan perkembangan teknologi, aktivitas perjudian yang dahulu hanya bisa dilakukan secara fisik kini bisa diakses oleh siapa saja melalui genggaman tangan yaitu secara daring atau online. Namun, dibalik kemudahan tersebut, judi online menyimpan berbagai macam bahaya yang serius, baik bagi individu itu sendiri maupun orang lain secara keseluruhan.

            Judi online memberikan gambaran palsu mengenai kemudahan dan keuntungan cepat. Banyak platform judi online yang memikat pengguna dengan menawarkan bonus besar, promosi yang menggiurkan, dan janji keuntungan berlipat ganda dalam waktu singkat. Hal ini kerap membuat orang tergoda untuk mencoba, terutama bagi mereka yang sedang mengalami masalah keuangan. Namun, hal yang tidak disadari adalah bahwa judi online dirancang untuk menguntungkan pihak penyedia platform, bukan para pemain judi online. Peluang untuk menang dalam judi online sangatlah kecil dan kebanyakan pemain justu mengalami kerugian yang besar. Hal ini menciptakan lingkaran untuk para pemain judi online untuk terus mencoba mengembalikan kerugiannya, akan tetapi semakin terjerumus ke dalam judi online.

            Selain masalah finansial, judi online juga memiliki dampak psikologis yang serius. Kecanduan judi online merupakan masalah yang dapat merusak mental seseorang. Orang yang kecanduan judi online sering kali mengalami stres dan depresi karena tekanan finansial dam emosional yang mereka alami. Mereka mungkin juga mengabaikan tanggung jawab sehari-hari seperti, pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial, karena terlalu fokus pada aktivitas judi. Dalam beberapa kasus, kecanduan judi online dapat menyebabkan tindakan nekat, seperti pencurian atau bahkan bunuh diri sebagai upaya untuk melarikan diri.

            Jadi, mengapa banyak orang yang tergiur untuk melakukan judi online? Salah satu jawabannya adalah promosi besar-besaran yang dilakukan di berbagai media sosial. Pada era digital ini, media sosial memiliki kemampuan besar dalam memengaruhi opini dan perilaku masyarakat, terutama influencer-influencer yang ada di media sosial. Salah satu fenomena yang semakin mengkhawatirkan adalah maraknya influencer yang mempromosikan judi online.

            Promosi judi online oleh influencer sering kali menargetkan kelompok-kelompok yang rentan, seperti anak muda dan orang-orang yang sedang mengalami kesulitan finansial. Anak muda yang masih dalam tahap pencarian jati diri, cenderung mudah terpengaruh oleh figur yang mereka idolakan. Ketika influencer yang mereka ikuti atau idolakan mempromosikan judi online, mereka mungkin akan tergoda untuk mencoba tanpa menyadari risiko besar yang mengintai. Sama halnya dengan orang-orang yang sedang terdesak finansial, mereka mungkin melihat judi online sebagai solusi instan untuk masalah finansial mereka, akan tetapi justru sebaliknya, judi online akan memperburuh kondisi mereka.

            Promosi judi online oleh influencer juga menghilangkan batasan antara konten hiburan dan iklan judi online. Banyak influencer yang menyamarkan promosi tersebut sebagai bagian dari konten sehari-hari mereka, sehingga pengikut mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang terpapar iklan judi online.

            Di sisi lain, platform media sosial juga memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini. Akan tetapi, banyak platform yang terlihat acuh tak acuh terhadap konten promosi judi online oleh influencer. Meskipun beberapa platform memiliki kebijakan yang melarang konten tentang perjudian, pelaksanaannya sering kali tidak konsisten dan kurang tegas. Sehingga, konten promosi judi online dapat dengan mudah ditemukan dan diakses oleh semua pengguna.

            Pertanyaannya kemudian adalah, mengapa influencer seolah menutup mata terhadap dampak negatif dari promosi judi online? Jawabannya mungkin terletak pada keuntungan yang besar. Bisnis judi online adalah bisnis yang sangat menguntungkan, dengan omzet mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya. Bagi influencer, menerima tawaran promosi judi online bisa menjadi sumber penghasilan yang mudah dan besar.

            Sebagai masyarakat, kita tidak bisa tinggal diam melihat kejadian ini. Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online dan bagaimana promosi judi online oleh influencer bisa memengaruhi perilaku kita. Kita harus kritis terhadap konten yang kita konsumsi di berbagai media online dan tidak mudah terpengaruh oleh janji manis influencer promotor judi online.

Selain itu, kita juga perlu menuntut tanggung jawab dari para influencer dan platform media sosial. Influencer sebagai figur publik harus menyadari bahwa mereka memiliki pengaruh besar terhadap pengikut mereka. Mereka harus menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang positif, bukan untuk mempromosikan aktivitas yang merugikan seperti judi online. Kita juga perlu mendorong agar pemerintah lebih ketat dan tegas untuk menindak influencer yang mempromosikan judi online. Oleh karena itu, kita harus melawan berbagai praktik promosi judi online untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan bermanfaat bagi semua.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Opini

Slang Pada Kacamata Sosiolinguistik

Published

on

Sumber foto: Freepik

Annisa Aulia Amanda
Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Andalas

Bahasa gaul telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi daring, membentuk cara individu berinteraksi dan mengekspresikan diri di ruang digital. Di platform media digital seperti Facebook, Instagram, Twitter terjadi komunikasi bahasa gaul dalam kelompok. Walaupun tidak memiliki batasan kelompok, namun tetap terjadi pengelompokan akibat ketertarikan akan satu hal yang sama.

Bahasa menurut Sasole dan Hadiwijaya (2024) adalah suatu sistem lambang bunyi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi, sebagaimana dilihat dari fungsinya bahwa fungsi bahasa itu untuk berkomunikasi dan interaksi. Bahasa memiliki berbagai variasi berdasarkan hal-hal tertentu, seperti situasi. Variasi bahasa atau ragam bahasa berdasarkan situasi dibagi menjadi dua, yaitu ragam bahasa santai atau akrab (non formal) dan ragam bahasa formal (Farhan, 2023).

Ragam bahasa formal adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan konvensi bahasa. Berbeda dengan bahasa santai atau akrab, adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam masyarakat. Ragam bahasa ini lebih mudah dimengerti ketika digunakan dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar karena tidak terlalu kaku. Salah satu yang termasuk dalam ragam bahasa santai atau akrab adalah bahasa gaul.

Bahasa gaul atau slang adalah bahasa yang sifatnya nonformal dan diciptakan oleh komunitas tertentu yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Istilah yang digunakan tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, atau padanan kata yang sesuai dengan konvensi bahasa. Tentu dalam berkomunikasi di komunitas, penggunaan slang tidak akan terhindarkan. Komunitas tentunya menciptakan istilah-istilah tertentu yang hanya diketahui oleh anggota komunitas tersebut.

Slang dapat dianggap sebagai kode-kode khusus yang hanya dipahami oleh beberapa komunitas. Slang adalah bentuk modifikasi bahasa yang menciptakan makna baru untuk komunikasi dalam komunitas yang bersifat musiman. Chaer dan Agustina mengemukakan bahwa slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia sehingga hanya sedikit orang yang memahaminya (Sasole & Hadiwijaya, 2024). Menurut Nabila, bahasa slang juga dapat dibentuk melalui pembentukan kata baru yang berasal dari bahasa asing dan pelesetan sehingga memiliki makna baru namun memiliki makna yang berkaitan (Fadli, Kasmawati, & Mastur, 2024). Menurut Fabelia, ciri-ciri slang adalah; 1) kata-kata tidak formal, 2) bahasa slang umumnya digunakan hanya untuk berbicara dibanding tulisan, dan 3) dipakai dalam konteks dan kelompok orang tertentu.

Penelitian mengenai slang menggunakan pendekatan sosiolinguistik, yang menurut Wardhaugh, Holmes, dan Hudson dalam Farhan (2023), merupakan disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Sosiolinguistik menghubungkan dua bidang yang biasanya dikaji secara terpisah yaitu struktur formal bahasa yang dianalisis oleh linguistik dan struktur masyarakat yang dianalisis oleh sosiologi. Dalam konteks ini, kajian sosiolinguistik berfokus pada interaksi antara bahasa dan masyarakat pengguna bahasa tersebut. Oleh karena itu, slang, sebagai bentuk bahasa yang digunakan dalam komunitas tertentu, termasuk dalam kajian sosiolinguistik.

Contoh analisis data didapatkan dari unggahan Instagram pada akun webtoon.id. Webtoon.id merupakan komunitas penggemar platform komik digital tersebut. Berikut data yang ditemukan;

 

  1. Aku tiap melihat ayang gepengku

Istilah “gepeng” merupakan sinonim dari “pipih”. Istilah ini ditautkan untuk tokoh-tokoh komik, karena komik adalah karya seni 2 dimensi. Umumnya istilah ini ditujukan sebagai ejekan agar penggemar ingat karakter yang mereka sukai adalah tokoh komik semata.

  1. Menyala, Kapalku!

Istilah “kapal” merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris yaitu “ship”. “Ship” sendiri merupakan slang dari Bahasa Inggris yang merupakan penggalan dari kata “relationship” yang berarti “hubungan”. Istilah ini merujuk pada keinginan penggemar untuk satu tokoh memiliki hubungan dengan tokoh lainnya.

  1. Thor! Lu yang bener saja, thor!

Istilah “thor” merupakan penggalan dari kata Bahasa Inggris yaitu “author”. “Author” dalam Bahasa Indonesia adalah “pengarang”. Istilah ini merujuk pada pencipta karya.

  1. Si paling slow burn

Istilah “slow burn” berasal dari bahasa Inggris yang berarti “pembakaran lambat”. Merujuk pada cerita yang amat lama untuk kedua tokoh saling mengungkap rasa dan memiliki hubungan. Terkadang satu pasangan itu membutuhkan seluruh series buku yang ada hanya untuk saling mengutarakan perasaan.

 

Kesimpulannya, keberadaan slang sangat dipengaruhi oleh masa dan komunitas yang menggunakannya sehingga maknanya sering kali hanya diketahui oleh anggota komunitas atau individu dengan kesamaan minat. Dalam konteks komunitas penggemar Webtoon di Instagram Webtoon.id, slang yang digunakan hanya dapat dipahami oleh mereka yang akrab dengan komik atau karya terkait lainnya. Bagi khalayak umum, memahami makna slang ini bisa menjadi tantangan. Hal ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berfungsi sebagai alat identitas dan eksklusif sosial, menciptakan batasan-batasan linguistik yang membedakan anggota komunitas dari masyarakat umum.

Continue Reading

Trending