Berita
Donasi Tanggap COVID-19: Terima Kasih Mitra Wacana, P3A dan Karang Taruna

Published
5 years agoon
By
Mitra Wacana
Hargorejo news (22/4/2020),. Pagi ini sekitar pukul 10.00 bertempat di Balai Kalurahan Hargorejo ,Mitra Wacana (WRC) Women Resource Centre yang berkantor di Banguntapan Bantul memberikan bantuan kepada Pemerintah Kalurahan Hargorejo. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dari Mitra Wacana sebagai tindak lanjut pencegahan penularan COVID-19 di lingkup Kalurahan Hargorejo. Sumber dana dari kegiatan ini diperoleh dari penggalangan kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Mitra Wacana bersama P3A dan Karang Taruna.
Hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari P3A ibu Siti Saudah, sedangkan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Manager program Bapak Muazim beserta 3 temannya, bantuan diterima oleh pemerintah Kalurahan Hargorejo dalam hal ini diwakili oleh Carik, Ibu Siti Nura’eni didampingi beberapa dukuh yang piket.
Adapun wujud bantuan tersebut meliputi : hand sanitizer sebanyak 15 Pcs, masker kain sebanyak 200 Pcs, Sabun cuci tangan sebanyak 15 liter, peralatan tempat cuci tangan sebanyak 4 buah, APD (Hamzat, sarung tangan, face shield) sebanyak 5 buah, Themogun sebanyak 1 Unit dan APD masker sebanyak 5 buah.
Menurut Bapak Muazim bantuan ini nantinya bisa dipergunakan oleh Garda terdepan Gugus Tugas atau TIM relawan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kalurahan Hargorejo. Pihak Kalurahan Hargorejo sangat berterima kasih dengan adanya bantuan ini mengingat Tim Relawan beserta SIGEMA, Jagawarga, Banser, Linmas berniat mendirikan posko mudik lebaran tanggap COVID-19 yang memang sangat membutuhkan fasilitas pendukung sebagaimana donasi yang telah disampaikan. Dengan langkah-langkah pencegahan maksimal diharapkan kondisi akan segera pulih dan masyarakat dapat menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan dengan tenang dan tetap memperhatikan protokoler kesehatan. (Yli)
Sumber: https://hargorejo-kulonprogo.desa.id/index.php/first/artikel/952
You may like
Berita
Masyarakat Baciro Ikuti Lokalatih Deteksi Dini Intoleransi dan Radikalisme Kolaborasi Lintas Iman untuk Menjaga Keberagaman

Published
3 days agoon
22 March 2025By
Mitra Wacana
Puluhan warga Kelurahan Baciro, Gondokusuman, mengikuti Lokalatih deteksi dini intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme (IRE) di Aula Kelurahan setempat, Rabu (19/3/2025). Kegiatan yang diselengarakan oleh Mitra Wacana yang didukung oleh Yayasan Keadilan dan Perdamaian Indonesia (YKPI). Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat dalam mengenali tanda-tanda dini IRE serta membangun strategi perlindungan diri dan komunitas.
Sebanyak 24 peserta yang berasal dari berbagai kelompok, termasuk perempuan, pemuda, tokoh agama, dan perwakilan pemerintah kelurahan, mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Lokalatih ini merupakan bagian dari program Merajut Kolaborasi Lintas Iman dalam Upaya Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Ekstremisme, yang hadir sebagai respons atas meningkatnya kasus intoleransi di Yogyakarta. Kota yang dikenal dengan keberagamannya ini menghadapi berbagai tantangan, seperti ujaran kebencian, tindakan diskriminatif, serta ketegangan berbasis perbedaan identitas yang dapat mengancam harmoni sosial. Oleh karena itu, pemahaman tentang deteksi dini IRE menjadi sangat penting.
Dalam sambutannya, Lurah Baciro, Sutikno, menegaskan pentingnya upaya preventif untuk menjaga perdamaian dan kerukunan di wilayahnya. “Kelurahan Baciro adalah miniatur Yogyakarta: padat, majemuk, namun rentan gesekan. Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran kolektif agar konflik dapat dicegah sedini mungkin. Kami sangat mengapresiasi Mitra Wacana atas inisiatif ini,” ujarnya.
Dua narasumber dengan latar belakang berbeda dihadirkan untuk memberikan perspektif yang mendalam. Bayu, perwakilan dari Kesbangpol Kota Yogyakarta, membahas situasi terkini terkait IRE, mengenali bentuk-bentuk intoleransi, serta strategi deteksi dini. Ia juga memaparkan beberapa studi kasus insiden intoleransi yang pernah terjadi di Yogyakarta sebagai pembelajaran bagi peserta. Sementara itu, Siti Aminah dari Srikandi Lintas Iman Yogyakarta mengajak peserta untuk menggali cara menghilangkan prasangka terhadap kelompok berbeda, membangun dialog lintas iman yang konstruktif, serta memahami strategi perlindungan diri dari pengaruh negatif IRE.
Tidak hanya sekadar sesi pemaparan materi, kegiatan ini juga mengedepankan diskusi interaktif dan simulasi dalam mengidentifikasi potensi IRE di lingkungan sekitar. Peserta diajak untuk berbagi pengalaman serta mendiskusikan solusi yang dapat diterapkan di komunitas masing-masing. Dengan metode yang partisipatif, pelatihan ini berhasil menciptakan ruang dialog yang inklusif dan mendorong keterlibatan aktif peserta.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya memberi pemahaman, tetapi juga membangun komitmen peserta sebagai agen perubahan di komunitas mereka. Dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam membangun dialog yang sehat, kita bisa bersama-sama menjaga keberagaman agar tetap menjadi kekuatan, bukan sumber konflik,” ungkap Ruliyanto, Koordinator Program.
Melalui lokakarya ini, diharapkan peserta dapat memahami berbagai bentuk IRE, memperkuat jejaring komunikasi lintas iman, serta membangun lingkungan yang lebih damai dan harmonis di Baciro dan sekitarnya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan ancaman intoleransi dan radikalisme dapat dicegah sebelum berkembang lebih jauh.

Masyarakat Baciro Ikuti Lokalatih Deteksi Dini Intoleransi dan Radikalisme Kolaborasi Lintas Iman untuk Menjaga Keberagaman

Talitha Kum dan Mitra Wacana Kolaborasi Gen Z Kampanyekan Anti-TPPO
