Peran serta posisi perempuan di Indonesia dalam ranah publik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi masih kurang tercermin secara proporsional dalam sektor-sektor strategis.1 Hal tersebut terjadi karena adanya budaya patriarki yang masih mengakar kuat di masyarakat sehingga perempuan dipandang sebagai makhluk yang lemah dan tidak pantas menduduki sektor-sektor tertentu. Budaya nasional yang masih
mendominasi dan patriarki masih banyak terjadi sehingga menimbulkan ketimpangan dan ketimpangan gender yang berdampak pada banyak aspek aktivitas manusia. Hal ini menempatkan perempuan pada posisi subordinat
atau inferior.