Kulonprogo
Media Desa Tirtorahayu Produksi Konten Bank Sampah
Published
11 months agoon
By
Mitra WacanaMedia Desa Tirtorahayu telah melakukan produksi dengan tema besar Bank Sampah pada Sabtu, 3 Februari 2024 dari pukul 09.00. Pertama, mereka semua berkumpul di kediaman Pak Dukuh Sorobayan untuk mengambil sampah-sampah dari rumah ke rumah. Produksi tak hanya dihadiri oleh anggota media desa Tirtorahayu namun ketua P3A Tirta Kemuning yakni Ibu Marsih yang juga ikut andil dalam program Bank Sampah ini—salah satu penggagasnya.
Dengan menggunakan pick up milik salah satu orang tua anggota media desa, mereka mengitari rumah-rumah di sekitar padukuhan 2 Sorobayan. Media Tirtorahayu juga tidak bekerja sendirian mereka dibantu oleh mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Setelah mengumpulkan sampah dari setiap rumah mereka kembali berkumpul di rumah Pak Dukuh Sorobayan untuk memilah sampah-sampah. Kebanyakan sampah merupakan sampah rumah tangga seperti: botol minyak goreng, galon minum, rice cooker yang sudah rusak, dan kaleng-kaleng cemilan serta botol-botol minuman beraneka rasa.
Bank sampah ini merupakan program remaja Sorobayan yang memiliki tujuan untuk membuat Kalurahan Tirtorahayu bersih, serta sebagai pemasukan kas di organisasi pemuda. Karena sampah yang terkumpul akan dijual ke pengepul. Harapannya gerakan Bank Sampah ini dapat menjadi medium peduli lingkungan dan pemasukan tambahan untuk pemuda/pemudi Tirtorahayu. (ivi)
You may like
Kulonprogo
Kunjungan Talithakum: Berbagi Cerita dan Menguatkan Keluarga Purna Migran P3A Rengganis
Published
6 hours agoon
17 January 2025By
Mitra WacanaPada Jumat, 10 Januari 2025, kelompok Pusat Pembelajaran Perempuan dan Anak (P3A) Rengganis Kalurahan Salamrejo Kapanewon Sentolo menerima kunjungan dari Talithakum, sebuah lembaga sosial masyarakat yang aktif dalam pendampingan keluarga migran. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan diawali dengan pembukaan oleh Ibu Jumini. Selanjutnya, Ketua P3A Rengganis, Ibu Yuni, memberikan sambutan hangat kepada Talithakum atas kesediaannya hadir di pertemuan rutin kelompok tersebut.
Dalam sambutannya, Ibu Yuni mengucapkan terima kasih atas perhatian Talithakum yang telah tertarik untuk berkenalan dengan P3A Rengganis. Setelah itu, ia mempersilakan Suster Catarina, perwakilan dari Talithakum, untuk menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan mereka. Didampingi oleh dua rekannya, Mbak Hilmi dan Mbak Abrigisa, Suster Catarina memperkenalkan diri dengan penuh antusias.
Suster Catarina menjelaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman dalam program pendampingan pemberdayaan ekonomi untuk keluarga migran melalui organisasi Gembala Baik. Kedatangan Talithakum ke Rengganis, lanjutnya, adalah untuk mendengar langsung cerita para purna migran tentang pengalaman mereka selama bekerja di luar negeri. Selain itu, mereka ingin berbagi pengalaman dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan kelompok Rengganis, yang sebelumnya sudah diperkenalkan oleh Mas Muazim dan Bu Sekti.
Kegiatan berlangsung akrab dengan anggota P3A Rengganis yang secara bergantian berbagi pengalaman. Salah satunya adalah Ibu Jumini, yang menceritakan perjalanan hidupnya sebagai pekerja migran di Malaysia setelah lulus sekolah menengah atas. Selain membahas pengalaman bekerja di luar negeri, diskusi juga mencakup dinamika kehidupan berumah tangga, terutama tantangan menghadapi pola pikir patriarkis dalam keluarga.
Mbak Ira, salah satu anggota P3A Rengganis, berbagi cerita tentang upayanya mengajarkan nilai keadilan gender di rumah tangga tanpa menggunakan istilah seperti “feminisme” atau “gender,” yang menurutnya masih sulit diterima oleh sebagian besar suami. Ia membiasakan anak laki-lakinya untuk mandiri, seperti memasak nasi dan mencuci piring sendiri, meskipun hal itu dianggap tabu oleh suaminya.
Ibu Jumini menambahkan pandangannya, menekankan pentingnya perempuan memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri. Ia bahkan aktif mengedukasi adik laki-lakinya yang akan menikah agar tidak banyak menuntut pasangannya, serta memberi pemahaman kepada calon adik iparnya untuk tidak terlalu memanjakan suaminya di masa depan. “Kalau sudah terlanjur, itu akan dianggap kewajiban istri, dan yang capek ya kita sendiri,” tegasnya. Bagi Ibu Jumini, perempuan perlu memastikan kebahagiaan dirinya terlebih dahulu agar mampu menjalani kehidupan keluarga dengan baik.
Melalui kunjungan ini, Talithakum tidak hanya belajar dari P3A Rengganis, tetapi juga membawa inspirasi baru untuk terus menguatkan perempuan, terutama para purna migran. Diskusi yang hangat ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan saling berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan kehidupan. Kegiatan seperti ini menjadi momen berharga untuk saling menguatkan, memperluas wawasan, dan menumbuhkan semangat solidaritas antarperempuan.
Penulis : Alfi Ramadhani
Penyunting : Ruliyanto
Mitra Wacana dan LBH APIK Yogyakarta: Penguatan Jaringan Untuk Kesetaraan Gender dan HAM
Kunjungan Talithakum: Berbagi Cerita dan Menguatkan Keluarga Purna Migran P3A Rengganis
MITRA WACANA DAN FORUM PEREMPUAN HARGOTIRTO EDUKASI KESEHATAN MENTAL DI DUSUN SEKENDAL, HARGOTIRTO
Mitra Wacana dan LBH APIK Yogyakarta: Penguatan Jaringan Untuk Kesetaraan Gender dan HAM
P3A Kalurahan Banaran (P3A Pesisir) Membuat Perencanaan Organisasi Tahun 2025
Meningkatkan Efektifitas Perencanaan Organisasi Melalui Logframe dan Metode SMART
Trending
- Opini4 hours ago
Mitra Wacana dan LBH APIK Yogyakarta: Penguatan Jaringan Untuk Kesetaraan Gender dan HAM
- Kulonprogo6 hours ago
Kunjungan Talithakum: Berbagi Cerita dan Menguatkan Keluarga Purna Migran P3A Rengganis
- Kulonprogo6 hours ago
MITRA WACANA DAN FORUM PEREMPUAN HARGOTIRTO EDUKASI KESEHATAN MENTAL DI DUSUN SEKENDAL, HARGOTIRTO