Arsip
PKK Kelurahan Giwangan Adakan Sarasehan Peduli Hak Anak
Published
14 years agoon
By
Mitra Wacana
Mitra Wacana WRC mendapat undangan dari penggurus kelompok kerja 2 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kelurahan Giwangan sebagai narasumber pertemuan yang berlangsung Kamis, (7/6) jam 14.00-15.30. Jumlah peserta yang hadir 26 orang, terdiri dari perempuan anggota dan penggurus PKK. Dari Witra Wacana WRC Astriani dan Wahyu Tanoto.
Diskusi dimulai dengan membahas 4 hak dasar anak (hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi). Termasuk didalamnya pendidikan juga merupakan hak anak. Pendidikan untuk anak bukan hanya sebatas pendidikan yang menonjolkan prestasi akademik anak, tetapi juga bagaimana sebagai orangtua penting untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini pada anak, menanamkan nilai karakter pada anak. Sehingga anak mempunyai pertahanan diri yang tangguh.
Wahyu Tanoto mengungkapkan bahwa anak merupakan modeling dengan orangtua dan juga lingkungannya. Anak yang diasuh dengan cinta, tentunya akan tumbuh dengan cinta. Dan anak yang diasuh dengan kekerasan, tidak dipungkiri nantinya akan menjadi pelaku kekerasan, atau bisa jadi anak yang penakut dan tidak percaya diri. atau bahkan menjadi anak yang depresi dan penuh dendam. Komunikasi yang baik tentunya perlu dijalin antara orangtua dengan anak. Jangan sampai anak merasa selalu digurui oleh orangtuanya. Sebab tidak semua yang menurut orangtua baik untuk anaknya, adalah baik untuk anak. Biarkan anak berkembang dengan potensi yang dimilikinya, tinggal kita sebagai orangtua mendorong, memotivasi dan memfasilitasi anak sehingga anak menjadi lebih percaya diri dan berkembang.
Sedangkan Astri menuturkan bahwa kekerasan pada anak itu bisa juga melanggar hak anak. Kekerasan pada anak bisa berupa kekerasan fisik (mencubit, menjewer, menendang, menampar). Sedangkan kekerasan dalam bentuk psikis misalnya (memarahi, mengancam dengan bahasa non verbal, mengomel). Anak itu jangan hanya dijadikan sebagai obyek dan barang sehingga orangtua merasa berhak atas segala yang ada dalam diri anak. Beri ruang dan kesempatan untuk anak dapat mengekspresikan apa yang menjadi pilihannya, dan biarkan anak bertanggung jawab atas pilihannya tersebut. Pengasuhan anak itu bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab bapak untuk memberikan pengasuhan. Ibu-ibu lebih berpotensi melakukan kekerasan pada anak, sebab dilihat dari budaya yang ada intensitas waktu pendampingan anak lebih sering dibebankan pada ibu. Idealnya anak diasuh oleh kedua orangtua dengan berbagi peran.
Yanti, peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa anak saya dulu dipaksa oleh ayahnya untuk sekolah di STAN atau dimana, pokoknya ayahnya memaksa anak agar bisa jadi PNS. Tetapi anak saya tidak mau dan bersikukuh untuk menjadi pengusaha. Sekarang anak saya sedang belajar menjadi pengusaha peternak ayam. Saya menyadari yang dilakukan oleh ayahnya terhadap anak saya waktu itu, juga merupakan salah satu bentuk kekerasan pada anak. (as3)
Arsip
Menguatkan Ruang Kerja Bersama untuk Pemerintahan Terbuka, Mitra Wacana Berpartisipasi dalam Forum OGP Lokal DIY
Published
2 weeks agoon
3 December 2025By
Mitra Wacana
Yogyakarta, 3 Desember 2025. Mitra Wacana hadir dalam Forum Open Government Partnership (OGP) Local yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Danurejan. Pertemuan ini berlangsung sejak pagi dan mempertemukan beragam lembaga yang selama ini terlibat dalam pelayanan publik, kebencanaan, kemanusiaan, pendidikan, serta kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.
Lebih dari tiga puluh lembaga hadir, termasuk unsur pemerintah daerah, akademisi, lembaga humaniter, organisasi kebencanaan, filantropi, dan NGO. Bagi Mitra Wacana, kehadiran dalam forum ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman lapangan terkait kebutuhan warga, khususnya kelompok rentan yang sering kesulitan mengakses informasi dan layanan.

Acara dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda DIY yang menggarisbawahi perlunya membangun ruang pertemuan yang memberi tempat bagi warga. Setelah itu, beberapa lembaga berbagi pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Perkumpulan Ide dan Analitika Indonesia (IDEA) memaparkan pendekatan penanggulangan kemiskinan yang mengajak berbagai pihak bergerak bersama.
Sedangkan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana DIY membagikan pembelajaran dari pendampingan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Paparan tersebut memperlihatkan bahwa pendekatan pemerintahan terbuka akan lebih dinamis ketika pengalaman masyarakat menjadi bagian dari prosesnya. Mitra Wacana hadir membawa perspektif dari kerja pendampingan perempuan, anak, penyintas kekerasan, serta warga rentan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Mitra Wacana menyampaikan beberapa hal yang perlu diperkuat dalam proses OGP DIY.
Pertama, ruang dialog yang memungkinkan warga berbagi pengalaman tanpa merasa dibatasi. Kedua, penyediaan data yang mudah diakses masyarakat. Ketiga, penyusunan kebijakan yang sejak awal mempertimbangkan kebutuhan kelompok yang sering luput dari pembahasan. Keempat, pentingnya menjaga keberlangsungan ruang keterlibatan warga, bukan hanya dalam bentuk pertemuan per tahun, tetapi melalui mekanisme yang jelas.
Masukan tersebut diterima sebagai bagian dari rangkaian ide yang kelak dipertimbangkan dalam penyusunan agenda tindak lanjut OGP Local DIY.
Pertemuan ini diikuti antara lain oleh Bappeda DIY, BPBD DIY, Dinas Sosial DIY, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Forum PRB DIY, IDEA, YEU, SIGAB Indonesia, Human Initiative, Baznas DIY, Lazismu DIY, NU Care Lazisnu, MDMC PWM DIY, Kwarda Pramuka DIY, Konsorsium Pendidikan Bencana DIY, Mitra Wacana, IRE, YASANTI.

Melalui keikutsertaan dalam forum ini, Mitra Wacana memperkuat komitmen untuk terlibat dalam penyusunan agenda pemerintahan terbuka di tingkat daerah. Mitra Wacana akan terus mengembangkan kerja sama lintas lembaga dan memastikan nilai-nilai keadilan, keberpihakan pada kelompok rentan, serta pelibatan warga tetap menjadi dasar dalam proses penyusunan kebijakan publik. (Tnt).

Mitra Wacana Hadiri Rapat Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kabupaten Bantul

Mitra Wacana Ikuti Orasi Budaya Hari HAM FISB UII





