web analytics
Connect with us

Opini

Penasaran Hidup di Kos? Ini Dia Tantangan dan Tips Seru!

Published

on

Febriana Br Pangaribuan

Dari Rumah ke Dunia Baru

Hidup di kos adalah sebuah petualangan yang tak terlupakan bagi yang mengalaminya. Hidup jauh dari orang tua dan memilih hidup mandiri adalah langkah besar bagi banyak anak muda untuk mencari jati diri dan menjadi alasan mengapa banyak yang memilih untuk tinggal di kos. Namun, di balik kebebasan dan kemandirian itu, ada juga tantangan yang harus dihadapi.

Kisah Nyata Anak Kos

Febri, seorang gadis mudah yang lulus dari pendidikan sekolah menengah atas di kota Kisaran memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingginya di kota Jambi. Dengan penuh semangat, ia meninggalkan kenyamanan rumah dan lingkungannya yang akrab. Sejak langkah pertama di kota Jambi, perasaan campur aduk memunuhi hatinya antara antusiasme dan gugup. Namun, Febri tahu, bahwa impiannya untuk meraih pendidikan terbaik ada di kota ini.

Dengan tekad yang kuat, Febri mulai menjelajahi lingkungan barunya dan berusaha beradaptasi dengan kehidupan di kota Jambi. Sebelum Febri datang ke Jambi, sebenarnya ia sudah mendapatkan kos-kosan melalui aplikasi WhatsApp dan sudah memberikan uang muka kepada pemilik kos, tetapi sesampainya ia disana alangkah terkujudnya ia melihat kondisi kos yang begitu hancur dan ternyata lokasinya juga jauh dari kampus.

Sesudah mengalami kekecewaan itu, ia pun segera mencari kos-kosan baru dan meminta pertanggung jawaban pemilik kos yang telah diberi uang muka. Ia mengunjungi satu-persatu kos yang ada di sekitar kampus, bernegosiasi, dan mempertimbangkan berbagai hal. Mulai dari kamar sempit dengan fasilitas seadanya, kamar yang cukup luas dengan harga yang lebih mahal, Febri mempelajari dan mempertimbangkan segalanya. Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan, Febri akhirnya menemukan sebuah kamar kos sederhana namun cukup nyaman. Lokasinya strategis, dekat dengan kampus, dan harganya juga terjangkau. Febri merasa bersyukur telah menemukan kos yang sesuai dengan kebutuhannya.

Tinggal sendiri di kos-kosan mengharuskan Febri untuk belajar mengelola dirinya sendiri. Mulai dari mencuci pakaian, memasak makanan, mengatur keuangan, dan mengatur kebutuhan lainnya. Awalnya, Febri merasa kelelahan, tetapi lama-kelamaan ia mulai terbiasa dan mahir mengelola kehidupan mandirinya. Ia mulai mengatur jadwal dan belajar memasak makanan yang enak, sehat, dan hemat. Dalam hal keuangan, Febri juga belajar mengaturnya. Menggunakan keuangan sesuai dengan kebutuhan dengan membedahkan antara keinginan dan kebutuhan. Febri membagi uang saku untuk biaya kos, makan, kebutuhan kuliah, dan menyimpan uangnya untuk kebutuhan mendadak.

Selain tantangan mencari kos dan mengelola diri sendiri, Febri juga harus beradaptasi dengan lingkungan sosial yang baru. Ia merasa canggung dan kesepian di awal, namun perlahan-lahan mulai membuka diri dan berkenalan dengan teman-teman kos serta rekan kuliahnya. Dari mereka, Febri belajar banyak hal, mulai dari tips bertahan hidup hingga berbagi cerita suka duka. Ia merasa sangat asing dan malu-malu saat pertama kali tiba di kos. Semua orang terlihat sudah saling kenal dan dekat, sementara ia merasa sendiri. Namun, Febri tidak menyerah. Ia mulai mengajak teman-teman kos mengobrol, berbagi cerita, dan meminta saran. Perlahan-lahan, Febri mulai merasa nyaman dan diterima di lingkungan barunya.

Ternyata teman-teman kos juga mengalami hal yang sama seperti ia saat pertama kali tinggal di sini. Febri saling berbagi pengalaman dan tips bertahan hidup. Lama-kelamaan, ia menjadi akrab dan saling mendukung satu sama lain. Bahkan karena sudah memiliki banyak teman, kamar kostnya sering menjadi tempat berkumpul bersama teman kos dan rekan kuliah.

 

Setelah mengalami semua tantangan itu, Febri merenung tentang perjalanannya dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Dari seorang gadis yang ragu-ragu, ia kini telah tumbuh menjadi wanita muda yang tangguh dan mandiri. Pengalaman sebagai anak kos pemula mengajarkannya bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan berkembang. Awalnya, ia merasa sangat takut dan khawatir. Tapi sekarang, ia justru bersyukur karena semua tantangan yang dihadapi telah membuatnya lebih kuat dan mandiri.

Febri mengaku bahwa hidup di kos-kosan melatihnya untuk disiplin, bertanggung jawab, dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Ia belajar mengatur waktu, mengelola keuangan, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa bergantung pada orang lain. Ia merasa jauh lebih dewasa. Dulu ia selalu mengandalkan orang tua, tapi sekarang ia bisa mengurus dirinya sendiri. Ini semua berkat pengalaman berharga yang didapat selama tinggal di kos. Selain itu, Febri juga merasa lebih percaya diri dalam bersosialisasi. Ia kini memiliki banyak teman yang mendukungnya, baik di kos maupun di kampus. Pengalaman ini membuatnya lebih terbuka dan mampu beradaptasi dalam lingkungan baru. Febri merasa sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan teman-teman baru yang mau ada untuknya. Mereka membantunya beradaptasi dan memberikan semangat.

Tantangan yang Tidak Dapat Dihindari

Banyak sekali tantangan seru yang dialami saat menjalani kehidupan anak kos. Tantangan yang pertama tentu saja saat mencari kos. Mencari kos yang sesuai dengan kondisi angaran dan kebutuhan adalah hal yang sulit. Berhati-hati dalam mencari kos, apalagi mencarinya melalui media sosial. Kita bukan hanya mencari kamar untuk tidur tetapi juga tempat bertahan hidup.

Tantangan kedua dimulai saat  berada di kos. Hidup mandiri di kos tentu saja tidak selalu berjalan mulus dan penuh dengan drama, ada saja tantangan  yang membuat cerita- cerita seru. Mulai dari mengatur pengeluaran agar cukup sampai akhir bulan terutama bagi yang baru pertama kali tinggal sendiri, menyeimbangkan waktu antara kuliah, organisasi, dan waktu untuk diri sendiri, jauh dari keluarga dan teman-teman di kampung halaman yang menimbulkan rasa rindu, pola makan yang tidak teratur dan kurangnya waktu istirahat, masalah rebutan dapur, kamar mandi, dan mencari sinyal wifi yang lemot apalagi waktu  lampu padam.

Tapi tahu gak, dari setiap tantangan itu kita dapat cerita-cerita seru. Mulai dari mencari kos kita bisa dapat teman baru yang menolong kita, dapur sempit menjadi tempat untuk berbagi dan saling bercengkerama dengan anak kos lainnya, dan disaat kita rindu dengan keluarga ada teman-teman kos yang saling menguatkan.

Tips Cerdas untuk Anak Kos

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, yuk ikutin tips-tips simpel ini. Pertama, susun anggaran bulanan secara detail dan usahakan untuk menaatinya. Kedua, prioritaskan kebutuhan, bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting. Ketiga, masak sendiri, selain lebih hemat, memasak sendiri juga bisa menjadi hobi yang menyenangkan.

Keempat, jaga kebersihan, kamar yang bersih dan rapi akan membuatmu lebih nyaman dan produktif. Kelima, cari kegiatan yang menyenangkan, seperti bergabung dengan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minatmu. Keenam, jalin relasi yang baik dengan teman sekos, saling menghargai dan menghormati adalah kunci untuk menjaga hubungan yang baik dengan teman sekos.

 Ketujuh, jangan takut mencoba hal baru, kos adalah waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Terakhir, membangun Jaringan dan membentuk karakter, tinggal di kos bukan hanya sekadar mencari tempat tinggal, tetapi juga kesempatan untuk membangun jaringan dan membentuk karakter. Melalui interaksi dengan teman sekos dan orang-orang baru, kamu akan belajar banyak hal tentang kehidupan dan dirimu sendiri.

Hidup di kos adalah sebuah petualangan yang penuh dengan suka dan duka. Dengan persiapan yang matang, sikap yang positif, dan dukungan dari orang-orang terdekat, kamu pasti bisa melewati semua tantangan dan menikmati masa-masa indah di kos. Ingat, pengalaman yang kamu dapatkan selama tinggal di kos akan menjadi bekal berharga untuk masa depanmu.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opini

Pentingnya Muamalah untuk Kehidupan Islami Masa Kini

Published

on

Penulis : Aqiela Rahmaniyah Taufiq dan Aulia Rahmi ( Mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)

Apa itu Muamalah?

Muamalah secara umum merujuk pada interaksi dan hubungan antar manusia dalam aspek kehidupan duniawi, seperti perdagangan, ekonomi, sosial, dan politik. Dalam Islam, muamalah diatur agar berjalan sesuai dengan prinsip syariat. Muamalah dalam Islam yang secara umum merujuk pada hubungan antar manusia. Konsep ini mencakup beragam aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari transaksi jual beli dan perjanjian hingga interaksi sosial lainnya. Muamalah memegang peranan yang sangat krusial dalam kehidupan umat Islam saat ini. Dari upaya menjaga keharmonisan sosial hingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, muamalah berfungsi sebagai fondasi bagi umat Islam untuk berinteraksi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip muamalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat menjalani kehidupan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam sekaligus menghadapi tantangan era modern dengan bijaksana.

Mengapa Muamalah penting?

            Pertama, muamalah dalam Islam menekankan pentingnya menjaga keadilan dalam setiap transaksi. Dengan tegas, Islam melarang segala bentuk penipuan, riba, dan praktik bisnis yang merugikan pihak lain. Prinsip keadilan ini menjadi dasar bagi terjalinnya hubungan sosial yang harmonis. Ketika setiap individu merasa diperlakukan secara adil, rasa saling percaya dan hormat pun akan tumbuh dengan sendirinya.

            Kedua, praktik muamalah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan menghindari tindakan merugikan seperti spekulasi dan penimbunan, muamalah mendorong terciptanya ekonomi yang berfokus pada produksi dan distribusi yang adil. Ekonomi yang sehat akan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Ketiga, muamalah memainkan peran penting dalam membentuk karakter individu yang mulia. Melalui penerapan prinsip-prinsip muamalah, seseorang akan terbiasa dengan sikap jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini membentuk karakter yang kuat dan menjadi fondasi utama untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.

Keempat, muamalah juga memperkuat persatuan umat. Dengan saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan, umat Islam akan semakin mempererat tali persaudaraannya. Persatuan umat merupakan kunci kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Dalam era globalisasi, Muamalah juga menjadi semakin relevan sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya. Muamalah, sebagai aturan dalam Islam yang mengatur hubungan antarmanusia, memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa alasan mengapa muamalah begitu penting:

  1. Menjaga Ketertiban dan Keadilan dalam Masyarakat
  • Mencegah konflik : Pendekatan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip muamalah seperti keadilan, kejujuran, dan penghormatan terhadap sesama sangat penting dalam mencegah konflik dan menyelesaikan perselisihan. Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi untuk menciptakan harmoni sosial.
  • Menjamin hak setiap individu : memastikan bahwa setiap orang memperoleh haknya dengan adil, baik dalam konteks transaksi ekonomi maupun dalam hubungan sosial. Dengan demikian, kita membangun masyarakat yang seimbang dan berkeadilan.
  1. Membangun Hubungan Sosial Yang Harmonis
  • Menguatkan tali silaturahmi : Muamalah mengajarkan kita pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan semua orang, baik itu keluarga, teman, maupun masyarakat secara umum.
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif : Dengan menerapkan nilai-nilai muamalah, kita dapat membangun suasana yang aman, nyaman, dan saling mendukung.

Dalam konteks kehidupan modern, prinsip muamalah memiliki relevansi yang tinggi. Di tengah intensitas persaingan dan arus individualisme yang semakin kuat, nilai-nilai muamalah hadir sebagai penyeimbang yang sangat diperlukan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsipnya, kita dapat berkontribusi untuk membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.

Dalam konteks kehidupan Islami saat ini, muamalah memainkan peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Prinsip-prinsip etika yang menekankan pada kejujuran, keadilan, dan saling menghormati menjadi landasan dalam membangun hubungan yang baik antarindividu. Menghadapi tantangan zaman modern, seperti kemunculan teknologi baru dan berkembangnya platform digital, merupakan bagian dari dinamika muamalah. Umat Islam perlu senantiasa memperbarui pemahaman mereka tentang muamalah agar dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa melanggar nilai-nilai syariah. Dalam konteks ini, pendidikan dan kesadaran masyarakat memegang peranan yang sangat penting. Pemahaman yang baik tentang muamalah akan membekali generasi muda dengan keterampilan serta pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang bijak.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan muamalah dalam kehidupan sehari-hari:

  • Bisnis: Mengimplementasikan prinsip-prinsip muamalah dalam praktik bisnis syariah.
  • Keluarga: Membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
  • Masyarakat: Aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Dalam konteks yang lebih luas, muamalah memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas, baik di dalam maupun di luar lingkungan Muslim. Kerja sama ini tidak hanya menguatkan hubungan antarindividu, tetapi juga berperan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang sejalan dengan prinsip rahmatan lil-alamin. Dengan demikian, umat Islam dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Surat An-Nisa Ayat 29

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”

Perbedaan Muamalah Dengan Transaksi Konvensional

Muamalah dan transaksi konvensional, meskipun keduanya melibatkan pertukaran barang atau jasa, memiliki perbedaan mendasar yang bersumber dari nilai-nilai dan prinsip yang melandasinya.

Prinsip Dasar yang Membedakan

  1. Sumber Hukum
  • Muamalah: Berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta ijma’ ulama, setiap transaksi dalam muamalah harus sesuai dengan syariat Islam.
  • Transaksi Konvensional: Didasarkan pada hukum positif yang berlaku di negara, teori ekonomi, serta kesepakatan bersama.
  1. Tujuan Transaksi
  • Muamalah: Dalam muamalah, tujuan tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga untuk mencapai kemaslahatan umum, menegakkan keadilan, dan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan.
  • Transaksi Konvensional: Di sisi lain, fokus utama dari transaksi konvensional adalah pada pencapaian keuntungan maksimum, efisiensi, dan pertumbuhan ekonomi.
  1. Objek Transaksi
  • Muamalah: Setiap transaksi harus memenuhi prinsip halal dan memberikan manfaat. Transaksi dengan barang yang haram, seperti riba, khamar, dan hasil dari tindakan kriminal, dilarang.
  • Transaksi Konvensional: Secara umum, tidak ada batasan ketat, selama transaksi tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku di negara.
  1. Cara Transaksi
  • Muamalah: Dalam muamalah, prinsip utama yang diutamakan adalah kejujuran, transparansi, dan keadilan. Praktik-praktik yang merugikan pihak lain, seperti riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (judi), harus dihindari.
  • Transaksi Konvensional: Berbeda dengan muamalah, transaksi konvensional menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan variasi, sering kali melibatkan beragam instrumen keuangan yang kompleks.
  1. Kontrak
  • Muamalah: Kontrak harus dirumuskan dengan jelas, adil, dan mengikat bagi kedua belah pihak. Seluruh syarat yang tercantum dalam kontrak perlu sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
  • Transaksi Konvensional: Kontrak ini didasarkan pada kesepakatan bebas antara kedua belah pihak, tanpa ada batasan yang berkaitan dengan agama.

Perbedaan mendasar ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan ekonomi. Muamalah berkontribusi pada terbentuknya sistem ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, transaksi konvensional sering kali menyebabkan ketidaksetaraan, eksploitasi, dan berbagai krisis ekonomi.

Tantangan dan Solusi Kontemporer: Dampak Digitalisasi, Konsumerisme, dan Globalisasi

            Saat ini, dunia sedang mengalami transformasi yang cepat dan mendalam sebagai akibat dari digitalisasi, konsumerisme, dan globalisasi. Ketiga faktor ini saling terkait dan memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Di satu sisi, mereka membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi, peningkatan produktivitas, dan konektivitas global. Namun, di sisi lain, muncul beragam tantangan kompleks yang memerlukan solusi inovatif.

            Tantangan yang dihadirkan oleh digitalisasi, konsumerisme, dan globalisasi sangatlah kompleks dan saling terkait. Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas. Solusi yang efektif harus bersifat holistik dan berkelanjutan, melibatkan berbagai sektor serta semua pemangku kepentingan.                                                                       

Kesimpulan  

 Ber muamalah, merupakan interaksi dan hubungan antar manusia dalam aspek kehidupan duniawi, memainkan peranan penting dalam kehidupan umat Islam masa kini. Prinsip-prinsip muamalah, seperti keadilan, kejujuran, dan transparansi, membantu menciptakan masyarakat yang harmonis, berkeadilan, dan sejahtera. Muamalah juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan membentuk karakter individu yang mulia. Selain itu, muamalah mempererat persatuan umat Islam dan memperkuat hubungan antarindividu, baik di dalam maupun luar komunitas Muslim.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan konsumerisme, penerapan prinsip muamalah semakin relevan. Muamalah menyediakan pedoman bagi umat Islam untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melanggar nilai-nilai syariat. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya muamalah sangat diperlukan agar dapat menciptakan lingkungan yang adil, damai, dan penuh kerjasama. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip muamalah dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif bagi masyarakat luas.

 

Continue Reading

Trending