Kulonprogo
Penyusunan Perencanaan Program P3A Rengganis Tahun 2025

Published
3 weeks agoon
By
Mitra Wacana
Selasa, 18 Februari 2025 P3A Rengganis Salamrejo mengadakan pertemuan rutin bulanan. Dalam pertemuan ini, kelompkn akan membahas tentang Perencanaan Program dan Aktivitas dalam satu tahun kedepan. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang bertugas yaitu Bu Irawati. Dilanjutkan dengan sambutan ketua kelompok yang dalam hal ini diwakili oleh sekertaris karena ketua ijin datang terlambat. Sehingga Bu Sri Utami yang memberikan sambutan. Lalu dilanjutkan dengan info dari Bu Sekti terkait kunjungan dari Talithakum ke kelompok Rengganis bulan lalu, dimana dalam pertemuan itu ada sharing ilmu dan juga pendampingan yang telah dilakukan oleh Talithakum kepada purna mugran di beberapa wilayah. Pendampingan yang dilakukan bermacam-macam namun kemarin itu yang banyak diceritakan terkait pendampingan ekonomi purna migran.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pendamping sekaligus membahas penyusunan perencanaan. Sesuai visi dan misi yang sudah disetujui, ada dua divisi yang akan menjadi fokus kerja P3A Rengganis di tahun 2025 yaitu divisi pengembangan ekonomi dan divisi pendidikan. Sehingga dalam perencanaan ini hanya akan fokus ke aktivitas-aktivitas yang akan menguatkan kelompok di dua hal itu, ekonomi dan pendidikan.
Setelah memberikan gambaran arah kerja kelompok, maka semua anggota dibagi menjadi dua sesuai divisinya, adapaun pengurus harian membagi diri dan bergabung ke dua divisi tersebut.
Setelah diskusi selama 25 menit, setiap kelompok memaparkan programnya dan setiap anghota berhak bertanya dan menyanggah. Diskusi berjalan sangat aktif karena setiap orang memberikan pertanyaan dan pandangan terhadap program yang akan dilalukan.
Terdapat dua program di divisi pendidikan, yang pertama adalah sosialisasi di kalurahan, dan yang kedua adalah penguatan kapasitas di dalam kelompok sendiri. Anggota sudsh menyusun RAB berikut waktu pelaksanaannya.
Sedsngkan di divisi ekonomi, terdapat tiga hal yang dinilai akan menambah pemasukan di kelompok. Yang oertama adalah meneruskan pembuatan sabun karena suda ada pasarnya. Yang kedua adalah menanam kelor di setiap rumah yang nanti akan dipanen bersama di waktu yang akan ditentukan oleh divisi ekonomi. Hal ini dilakukan karena penanaman kelor sangat mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus. Selain itu juga Bu Sekti sudah tau pasar untuk menjual hasilnya.
Dan program ketiga adalah budidaya lele dengan modal dari kelompok. Hal ini dilakukan karena Anggota P3A Rengganis mayoritas sudah memiliki ikan dan kolam. Ada dua anggota yang belum memiliki kolam dan bisa memulai dengan menggunakan botol galon le Minerale bekas.
Setelah berdiskusi cukup panjang, maka ketiga program ini disetujui dan akan segera dilaksanakan karena target panen di bulan September karena akan ada acara yang membutuhkan dana di bulan oktober yaitu sosialisasi di kalurahan tentang P3A Rengganis.
Penulis : Alfi Ramadhani (Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengorganisasian Mitra Wacana)
You may like
Berita
Talitha Kum dan Mitra Wacana Kolaborasi Gen Z Kampanyekan Anti-TPPO

Published
1 day agoon
22 March 2025By
Mitra Wacana
Jaringan Muda Talitha Kum Galang Aksi Bersama untuk Lawan Perdagangan Orang
Senin, (17/03/2025)– Jaringan muda Talitha Kum Indonesia, yang fokus pada isu pemberantasan perdagangan orang (TPPO), menggandeng Mitra Wacana dalam kolaborasi strategis untuk mengkampanyekan kesadaran anti-TPPO di kalangan Generasi Z. Kolaborasi ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan edukatif, mulai dari talkshow hingga program kepemimpinan nasional, guna memperkuat peran pemuda dalam melawan kejahatan kemanusiaan tersebut.
Talkshow Pemuda: Suarakan TPPO di Hari Anti-Perdagangan Manusia
Kolaborasi akan dimulai dengan acara talkshow interaktif bertema “Generasi Z Beraksi: Stop Eksploitasi Manusia!” yang digelar pada Juli mendatang, bertepatan dengan World Day Against Trafficking in Persons (Hari Anti-Perdagangan Manusia Sedunia) pada di Bulan Juli. Acara ini akan menghadirkan aktivis muda, penyintas TPPO, dan praktisi hukum untuk membahas dampak TPPO serta langkah konkret yang bisa diambil pemuda. Talkshow ini diharapkan menjadi platform edukasi dan advokasi untuk mendorong partisipasi aktif Gen Z dalam pencegahan TPPO.
Youth Camp hingga National Youth Leader: Bangun Kapasitas Pemuda
Kolaborasi tak berhenti di talkshow. Talitha Kum dan Mitra Wacana akan melanjutkan sinergi melalui program National Youth Leader, yang diawali dengan kegiatan Youth Camp dari perwakilan komunitas muda di sejumlah kota di Indonesia di Bulan November nanti. Youth Camp akan melatih puluhan pemuda dari jaringan Talitha Kum dan komunitas mitra untuk menjadi agen perubahan dengan pendalaman materi seputar pencegahan TPPO, literasi digital, serta strategi kampanye kreatif. Peserta yang terpilih kemudian akan dibina dalam program National Youth Leader dari edukasi berbagai aspek multi isu sampai dengan produksi konten kampanye untuk mengimplementasikan proyek kampanye di daerah masing-masing daerah melalui media sosial dalam skala nasional.
“Generasi Z adalah generasi yang melek teknologi dan punya pengaruh besar di media sosial. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan suara mereka menjadi motor penggerak dalam melindungi kelompok rentan dari jerat TPPO,” ujar Koordinator Jaringan Muda Talitha Kum.
Sementara itu, perwakilan Mitra Wacana menegaskan komitmennya untuk mendukung kolaborasi lintas generasi ini. “Pemuda bukan hanya masa depan, tapi juga pemegang peran kunci dalam mengubah narasi. Bersama Talitha Kum, kami ingin memperkuat kapasitas mereka agar mampu merancang kampanye yang relevan dan berdampak luas,” jelas Ruliyanto.
Targetkan Puluhan Pemuda Terlibat
Kedua lembaga menargetkan setidaknya puluhan pemuda dari beberapa kota di Indonesia akan terlibat dalam program ini sepanjang 2025-2027 . Kampanye digital juga akan digencarkan melalui konten kreatif di media sosial.
Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menekan angka TPPO yang masih tinggi, terutama di daerah rentan seperti NTT, Kalimantan, dan Sumatra. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat, pada 2023, terdapat lebih dari 2.000 korban TPPO di Indonesia, dengan 60% di antaranya adalah perempuan dan anak.
Dengan semangat “Nothing About Us Without Us”, Talitha Kum dan Mitra Wacana berharap inisiatif ini dapat menjadi model kolaborasi antar-generasi dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan secara berkelanjutan.

Masyarakat Baciro Ikuti Lokalatih Deteksi Dini Intoleransi dan Radikalisme Kolaborasi Lintas Iman untuk Menjaga Keberagaman

Talitha Kum dan Mitra Wacana Kolaborasi Gen Z Kampanyekan Anti-TPPO

Sarah Crockket, Mahasiswa Internship, Perkenalkan Sosial Budaya Australia di Mitra Wacana

Slang Pada Kacamata Sosiolinguistik

Masyarakat Baciro Ikuti Lokalatih Deteksi Dini Intoleransi dan Radikalisme Kolaborasi Lintas Iman untuk Menjaga Keberagaman
