web analytics
Connect with us

Kulonprogo

Pertemuan Rutin P3A Anggun Rejo, Kalirejo Kokap

Published

on

(Ana/ Mitra Wacana) Pertemuan rutin P3A Anggun Rejo, Kalirejo Kokap dilaksanakan pada hari Sabtu,14 September 2019 di Gedung Paud Kalibuko 1.

Agenda pertemuan rutin kali ini adalah sosialisasi mengenai posbindu (pos binaan terpadu) dimana materi disampaikan oleh Ibu Bekti Astuti dan Ibu Atik dari Puskesmas.
Tidak hanya anggota P3A saja yang hadir, tetapi ibu-ibu dari setiap RT di dusun Kalibuko 1 juga menghadiri acara tersebut.

Setelah sosialisasi berlansung dibentuklah kader posbindu dusun kalibuko 1.
Kemudia dilanjutkan dengan belajar menghutng tekanan darah menggunakan tensi digital. Dalam acara tersebut juga Karena terdapat pelayanan tensi yang diselenggarakan oleh Puskesmas.

Selanjutnya pertemuan dilakukan per-RT dan dilanjutkan setiap tanggal 27 terdapat pertemuan seluruh kader posbindu.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

Kunjungan Volunteer Mitra Wacana ke Desa Hargorejo

Published

on

Oleh India Lewis & Charli Kay

Volunteer Mitra Wacana

Pada Rabu, 5/6/2024, kami, volunteer Mitra Wacana India dan Charli dari Australia, berkunjung ke desa Hargoreja untuk melaksanakan presentasi relasi gender. Kunjungannya merupakan kesempatan khusus untuk membagi pengetahuan lintas-budaya, hingga ada banyak pembelajaran yang terjadi bagi kedua sisi.

Presentasinya mencakup tiga aspek relasi gender, yaitu peran gender di sekolah, peran gender dalam pacaran, dan peran perempuan dalam tenaga kerja. Sebagai pemandu diskusi, kami membahas keadaan isu ini di Australia, sambil bertanya kepada ibu-ibu di sana tentang pengalaman mereka. Kami mencari beberapa kemiripan dan perbedaan antara kedua budaya kita. Ternyata ada cukup banyak kemiripan terkait dengan sekolah. Kami membahas stereotip seperti perempuan yang lebih suka pelajaran humaniora, dan laki-laki yang lebih suka sains dan matematika.

Ibu-ibu dari Hargorejo setuju bahwa ini merupakan masalah di Indonesia yang mencegah perempuan dari bekerja dalam bidang sains dan matematika. Namun, ada cukup banyak perbedaan antara Australia dan Indonesia dalam dunia pacaran dan pernikahan. Rata-rata, perempuan Australia menikah pada usia 27, dan laki-laki pada usia 33. Usia rata-rata ini lebih rendah di Indonesia; 21 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki. Akhirnya, kami membahas beberapa alasan untuk kekurangan jumlah Perempuan yang masuk ke tenaga kerja di kedua negara kita. Salah satunya adalah ketidaktersediaan alat kontrasepsi, dan ibu-ibunya penasaran bertanya tentang metode kontrasepsi di Australia.

Kunjungannya diakhiri dengan percakapan yang lebih kasual, dan tentu saja foto bersama. Untuk saling berbagi budaya masing-masing merupakan aktivitas yang sangat penting dan bermanfaat. Dari sesi ini, kami mendapat perspektif baru terhadap budaya kami berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh ibu-ibu Indonesia. Semoga, ibu-ibunya juga bermanfaat dari perspektif kami, dan bisa belajar tentang budaya Australia dan budayanya sendiri.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending