web analytics
Connect with us

Radio SMART FM

Tenaga Kesehatan Sebagai Pahlawan Kemerdekaan

Published

on

Pada Senin (16 Agustus 2021), Mitra Wacana kembali mengadakan Talkshow di Radio Smart 102.1 FM Yogyakarta, dengan tema “Nakes Sebagai Pahlawan Kemerdekaan” bersama narasumber Dr. Abdul Latief (Direktur Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta).

Perbincangan dimulai dengan pembacaan kutipan dari Presiden Joko Widodo oleh moderator, berisi ucapan terima kasih serta pemberian penghargaan Bintang Jasa yang berkaitan dengan hari kemerdekaan RI, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap pihak tenaga kesehatan yang telah berjuang dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.

Adanya dukungan dari pemerintah serta masyarakat tentu saja membuat pihak tenaga kesehatan, yang terdiri dari para dokter dan perawat untuk selalu bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Pandemi COVID-19 telah berlangsung selama dua tahun dan sudah banyak pula para tenaga medis dari berbagai rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang telah gugur saat menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi. Tercatat sebanyak 17 tenaga kesehatan di RS Pratama Yogyakarta yang telah gugur selama proses penanganan pandemi COVID-19.

Menurut Dr. Abdul Latief, terdapat dua sisi yang perlu dikuatkan oleh para tenaga medis dalam penanganan COVID-19, yakni sisi primer dan sekunder. Sisi primer, yaitu nakes perlu giat melakukan tracing dikarenakan terkadang masih banyak orang yang tidak memeriksakan diri ketika mengalami gejala COVID-19. Sisi sekunder, dari segi rumah sakit sebagai penyedia fasilitas kesehatan perlu melakukan upaya lebih dikarenakan banyak orang yang menolak melakukan tes COVID-19. Fasilitas kesehatan di rumah sakit juga perlu ditingkatkan karena masih banyak terdapat kekurangan APD, tabung oksigen, disinfektan, dll.

Grafik kasus COVID-19 di bulan Agustus 2021 telah menurun jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, dimana sempat terjadi fenomena seperti banyak rumah sakit yang penuh karena banyaknya pasien yang masuk serta adanya kekurangan persediaan oksigen. Peningkatan kasus yang sempat terjadi disebabkan oleh mulai kurangnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, serta munculnya banyak jenis varian baru dari COVID-19. Hal ini kemudian menjadi kendala yang dihadapi oleh para tenaga kesehatan dalam upaya menangani pandemi. Banyak informasi negatif terkait pandemi COVID-19 yang beredar di internet dan media sosial juga menjadi tantangan tersendiri bagi nakes.

Di DIY, vaksinasi pertama kali telah dilakukan di Rumah Sakit Pratama pada bulan Februari 2021 lalu, dengan menggunakan vaksin jenis Sinovac. Di DIY saat ini terdapat sekitar 150.000 warga yang telah melakukan vaksinasi. Meskipun begitu, target vaksinasi yang ingin dicapai ialah 1.000 orang per hari. Hal ini diperlukan karena apabila vaksin telah diberikan kepada 75% dari total penduduk di Indonesia, maka akan dapat segera mencapai herd immunity (kekebalan kelompok), sehingga pandemi dapat segera berakhir.

Menurut Dr. Abdul Latief, dukungan dari keluarga memberikan semangat dan ketegaran bagi para nakes untuk tidak menyerah dalam menjalankan tugasnya. Dukungan dari sesama rekan tenaga kesehatan juga diperlukan dalam menghadapi beratnya tanggung jawab yang dijalankan, dengan saling menguatkan satu sama lain. Ditambah dengan fenomena banyaknya para nakes yang mengalami kejadian seperti dikucilkan oleh lingkungan tempat tinggalnya ketika pulang dari bekerja, karena ditakutkan akan turut menyebarkan COVID-19.

Dukungan dari masyarakat dengan bersedia mengikuti protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi juga menjadi bentuk dukungan terhadap para nakes, serta sebagai wujud menghargai perjuangan mereka. Adanya penghargaan Bintang Jasa bagi para pihak tenaga kesehatan yang telah gugur juga merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap perjuangan nakes. Dalam hal ini nakes tidak berjuang sendirian, namun bersama-sama dengan berbagai pihak yang tak lain adalah pemerintah dan masyarakat. Semua memiliki peranan dalam menghadapi pandemi COVID-19 supaya pandemi bisa segera berakhir.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekspresi

Qurban di Masa Pandemi

Published

on

qurban di masa pandemi
Ada apa dengan KPK ?

Agus Rahmad Hidayat
Mahasiswa Magang

Kamis (15/7/2021) Talkshow Mitra Wacana kali ini mengangkat tema “Qurban di Masa Pandemi” di Radio Smart 102.1 FM Yogyakarta bersama narasumber Drs Abd Samik (Wakil Ketua 2 Baznas Kota Yogyakarta).

Dalam talkshow kali ini narasumber membahas terlebih dahulu dimasa pandemi dan menjelang Idul Adha ini adal hal yang bisa dimanfaatkan seperti perintah dalam Surah Al-kausar melakukan qurban. Qurban berasal dari istilah qoroba yang memiliki arti mendekatkan diri, perintah dalam surah ini adalah melakukan qurban untuk mendekatkan diri pada tuhan. Tetapi dalam praktiknya dibuktikan dengan berbagi dengan sesama.

Perintah ini dilakukan dengan dua kegiatan yaitu pendekatan dengan tuhan dan pendekatan kepada sesama manusia, itulah yang dinamakan qurban. Sehingga wujudnya adalah berbagi dengan sesama. Qurban yang paling utama adalah memberikan manfaat kepada orang di saat yang tepat dan dibutuhkan. Terutama di masa pandemi dan PPKM ini banyak orang yang terkena covid-19 yang melakukan isolasi dan usaha yang menurun bantuan, hal ini bagi muhammadiyah yang perlu disalurkan kepada yang membutuhkan dan tepat sasaran.

Berqurban di masa pandemi harus sesuai dengan anjuran agama dalam menyembelih hewan, menjaga lingkungan yang sehat dan bersih dan menerapkan protokol kesehatan merupakan ibadah yang sering kita anggap bukan ibadah padahal itu bagian dalam ibadah. Qurban secara online di dalam agama di perbolehkan.  

Menyembelih sendiri ataupun mengikuti proses penyembelihan di dalam agama tidak keharusan untuk mengikuti hal tersebut. Qurban online merupakan bagian dari ikhtiar dalam menjaga untuk tidak langsung melakukannya sendiri, karena banyak orang yang tidak mampu menjalankan qurban mulai dari pemeliharaan, proses penyembelihan, proses pemotongan dan sebagainya. 

Berqurban harus sesaui dengan anjaran agama dalam memperlakukan hewan qurbannya, fasilitas atau tempat yang menyediakan tempat qurban di tangani oleh ahli atau orang yang mampu melakukan penyembelihan secara halal sesuai ajaran dalam agama seperti proses sebelum berqurban yaitu menyiapkan tempat layak bagi hewan qurban, tempat harus terpisah dengan tempat penyembelihan, memperhatikan kesejahteraan hewan qurban, kesehatan harus di periksa, 12 jam sebelum penyembelihan harus di istirahatkan makan agar tenaga berkurang, isi kotoran di dalam perut berkurang agar bakteri dari makan tidak banyak tentu akan menjadi sehat ketika hendak di sembelih

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending