Rilis
Aksi Tuntut Polda DIY Usut Penyerangan di LKiS
Jaringan Perempuan Yogyakarta (JPY) melakukan aksi bersama di Polda DIY pada pagi tadi (3/7). Aksi ini diikuti berbagai lembaga yang tergabung di JPY, beberapa lembaga tersebut, yaitu PKBI, Rifka Annisa, Mitra Wacana, ICM, LKIS dll. JPY menuntut Polda DIY segera menuntaskan kasus kekerasan yang terjadi di LKIS bulan Mei lalu. JPY mendorong dan mendukung Polda agar segera mengusut dengan tuntas kasus yang menimpa teman-teman korban kekerasan yang terjadi di LKIS.

Published
13 years agoon
By
Mitra WacanaJaringan Perempuan Yogyakarta (JPY) melakukan aksi bersama di Polda DIY pada pagi tadi (3/7). Aksi ini diikuti berbagai lembaga yang tergabung di JPY, beberapa lembaga tersebut, yaitu PKBI, Rifka Annisa, Mitra Wacana, ICM, LKIS dll. JPY menuntut Polda DIY segera menuntaskan kasus kekerasan yang terjadi di LKIS bulan Mei lalu. JPY mendorong dan mendukung Polda agar segera mengusut dengan tuntas kasus yang menimpa teman-teman korban kekerasan yang terjadi di LKIS.
Pada bulan Mei lalu kantor LKiS Yogyakarta diserang oleh sekelompok orang dari ormas tertentu, hal tersebut mengundang keprihatinan banyak pihak. Awalnya, LKiS pada mei lalu mengadakan diskusi terbuka di kantornya, tapi ternyata ada pihak-pihak yang tidak berkenan dengan adanya diskusi tersebut. Sehingga pada saat berlangsung diskusi tersebut ada sekelompok orang dari ormas tertentu membubarkan diskusi tersebut, tidak hanya membubarkan tapi sekelompok orang ini juga merusak tempat diskusi bahkan melakukan kekerasan pada peserta diskusi. karena merasa dirugikan dan terintimidasi dengan aksi kekerasan dari ormas tersebut, korban kekerasan dari peserta diskusi melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian.
Setelah beberapa waktu ternyata kasus yang telah dilaporkan ke kepolisian ini sepertinya berjalan di tempat, belum ada kepastian kapan kasus tersebut selesai. hal ini mendorong teman-teman JPY melakukan aksi dan dorongan agar Polda DIY benar-benar serius mengusut dengan tuntas kasus kekerasan tersebut. Dengan adanya dukungan melalui aksi tersebut JPY berharap Polda tidak lupa untuk mengusut kasus kekerasan tersebut. (rif)
Publikasi
Persiapan Musyawarah Anggota, Mitra Wacana Adakan Pra Musang Secara Hybrid

Published
2 weeks agoon
31 January 2025By
Mitra Wacana
Bantul–, Kamis 30 Januari 2025 Mitra Wacana menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pra Musyawarah Anggota (Pra-Musang) Kantor Mitra Wacana yang ada di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh anggota Mitra Wacana yang berasal dari berbagai wilayah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya adalah menyiapkan bahan-bahan krusial untuk Musyawarah Anggota (Musang) mendatang yang akan diadakan pada tanggal 15 – 16 Februari 2025, sekaligus memastikan keselarasan visi organisasi dalam menjalankan kerja-kerja kemanusiaan.
Pertemuan ini dilakukan secara zoom hybrid untuk memastikan inklusivitas dan partisipasi maksimal seluruh anggota, terlepas dari keterbatasan geografis. “Dengan menggabungkan pertemuan luring dan daring, kami ingin memastikan setiap suara anggota terdengar, terutama dalam menentukan masa depan organisasi,” jelas Mona Iswandari selaku ketua panitia musang. Agenda utama rapat ini adalah mereview Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang menjadi landasan operasional Mitra Wacana. Dokumen ini dinilai perlu disesuaikan dengan dinamika terkini, termasuk tantangan kerja kerja kemanusiaan yang semakin kompleks.
Proses review AD/ART dilakukan secara partisipatif. Anggota dan pelaksana harian bersama-sama mengkaji pasal per pasal, mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbarui atau diperkuat. Hasilnya, sejumlah rekomendasi dan usulan disusun untuk dibahas lebih mendalam pada Musang. “AD/ART bukan sekadar dokumen formal, tapi kompas yang memandu setiap langkah kami. Pembaruan ini penting agar kerja kami tetap relevan dan efektif,” tambah Istiatun selaku ketua dewan pengurus Mitra Wacana.
Selain AD/ART, rapat ini juga membahas kepemimpinan organisasi dan strategi pengelolaan keuangan jangka panjang. Pembahasan kepemimpinan fokus pada penyusunan sistem regenerasi yang berkelanjutan, sementara strategi keuangan dirancang untuk meningkatkan transparansi dan keberlanjutan lembaga. Kedua aspek ini dinilai krusial dalam menjaga kredibilitas Mitra Wacana di tengah masyarakat dan mitra kerja.
Rekomendasi dari pertemuan ini akan menjadi bahan utama dalam Musang, yang akan menetapkan keputusan final melalui mekanisme musyawarah anggota. Dengan disahkannya dokumen AD/ART yang diperbarui serta strategi organisasi yang matang, Mitra Wacana berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam kerja kemanusiaan. Langkah ini tidak hanya memastikan organisasi tetap adaptif terhadap perubahan, tetapi juga mengukuhkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagai fondasi utama. Pertemuan ini menutup dengan semangat optimisme, mengisyaratkan kesiapan Mitra Wacana menghadapi tantangan masa depan dengan pondasi yang lebih kokoh. (ruly)
yossy suparyo
11 July 2012 at 10:26 am
Seharusnya kepolisian bisa cepat menangkap pelakunya karena pasti muka pelaku
mitrawacana
13 July 2012 at 2:34 pm
gimana kita bisa kenal wajah pelakunya, lha wong ditutup pake helm dan sorban. apa kita haus kenalan dulu…? itu tugas polisi lah…