web analytics
Connect with us

Arsip

Catatan Perjalanan ke Banjarnegara

Published

on

patung dawet ayu alun-alun Banjarnegara

Oleh Ulivia T Saputri

Rabu petang, (24/2) kami tim Mitra Wacana WRC berkunjung di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Perjalanan dimulai pada jam 19.00 WIB. Kami tiba di lokasi tujuan, Purwareja Klampok jam 00.00 WIB. Perjalanan berlangsung kurang lebih selama lima jam dengan mengendarai mobil. Setiba di lokasi, kamipun disambut oleh dua orang Community Organizer yakni Dewi dan Desi yang telah tinggal di Sekretariat Mitra Wacana WRC di Banjarnegara. Dua orang yang ternyata sepasang anak kembar inipun menyambut kami dengan suguhan durian yang mereka bawa dari salah satu desa dampingan Mitra Wacana WRC, Petuguran.

Keesokan paginya pada Kamis (25/2) kami berangkat menuju desa Petuguran, Punggelan. Lokasinya terletak di perbukitan yang jauh dari ibukota kabupaten. Mobil yang kami tumpangi berkali kali harus memperlambat laju kemudi, lantaran jalan menuju desa masih terjal. Walaupun jalannya sudah berupa aspal akan tetapi masih banyak lubang serta tanjakan. Ketidak nyamanan selama perjalanan ini terobati oleh pemandangan pegunungan disepanjang jalan. Hamparan sawah dan padi yang menguning membuat kami berdecak kagum.

Hari itu kami bermaksud mengajak ibu-ibu anggota P3A desa Petuguran, yakni Pelita Wanita Petuguran (PWP) untuk bersilatuhmi ke Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM kabupaten Banjarnegara. Bersama Ibu Parwati, wakil ketua PWP dan Ibu Pawit selaku anggota PWP serta tim Mitra Wacana WRC WRC berkunjung SKPD tersebut yang bertujuan untuk menawarkan kerjasama penguatan perekonomian masyarakat. Jam 13.30 WIB kami sampai di Disperindagkop, dipersilakan di ruang tamu dinas tersebut. Ruang tamu terlihat apik dengan beberapa ornamen patung maupun lukisan khas Banjarnegara.

Silaturahmi yang dilakukan ini berlangsung selama satu jam. Kami bertemu dengan salah seorang kepala seksi UMKM yakni Bapak Matulis. Dari pertemuan tersebut kami mendapat tiga buah informasi diantaranya pertama, Disperindagkop mampu membantu membuatkan label bagi UMKM. Kedua, merekapun bersedia untuk menghubungkan dengan MUI daerah guna memperoleh label halal. Dan ketiga, Disperindagkop tengah melakukan pelatihan rutin bagi UMKM yang ada di kabupaten Banjarnegara dan PWP bisa hadir dalam agenda tahunan tersebut. Setelah bertukar kartu nama, kamipun pamit undur diri dan melanjutkan perjalanan ke intansi yang lain.

Menjelang sore hari, silaturahmipun berlanjut ke Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Banjarnegara. Kami hanya perlu menyeberang jalan raya dari Disperindakop. Terdapat nama Swara Banjarnegara yang merupakan radio daerah pada sisi samping dinas tersebut. Melalui SKPD, tersebut kami berharap mampu melakukan edukasi public terkait perempuan dan anak. Baik humas radio Swara Banjarnegara maupun kepala seksi pada Diskominfo menerima silaturahmi kami dengan senang hati. Kedua orang tersebut menginformasikan bahwa saat ini sedang mencari kelompok-kelompok lokal yang ada di Banjarnegara.

Setelah mengantar ibu-ibu dari PWP pulang ke desa Petuguran, kamipun pulang kembali ke sekretariat. Pada bangunan seluas kurang lebih 500m² tersebut kami melakukan koordinasi dengan kedua Community Organizer yang lain yakni Purwati (CO Karangjati) dan Mansur (CO) Berta untuk mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan pada hari selanjutnya.

Jumat pagi kami menuju desa Karangjati. Jam 09.00 WIB kami sudah ditunggu oleh ibu-ibu P3A yang ada di desa tersebut. Pertemuan P3A Women Care dilakukan secara berkala. Tidak kurang dari 10 orang ibu-ibu hadir pada kegiatan tersebut. Ibu kepala desa juga berkenan hadir dan menyambut Mitra Wacana WRC. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan oleh sambutan kepala desa. Tak ketinggalan Mitra Wacana WRC yang diwakili oleh Enik Maslahah menyampaikan bahwa Mitra Wacana WRC ingin mendengar sharing dengan ibu-ibu Woman Care. Hal ini direspon positif oleh ibu-ibu dan merekapun masing-masing menceritakan pengalaman mereka.

Dalam acra tersebut ibu-ibu P3A Women Care menceritakan kisah sukses mereka sebagai pemenang Balai Kesehatan Lansia Banjarnegara. Tidak hanya cukup sampai disitu, merekapun dengan bangga memamerkan kisah sukses lantaran berhasil mempresentasikan materi kesehatan reproduksi yang telah diperoleh ketika belajar bersama Mitra Wacana WRC. Bukan hanya ibu-ibu anggota Women Care yang hadir pada acra tersebut tetapi juga perwakilan dari P3A Lentera Hati (LH) yakni Ibu Samini juga turut hadir pada kesempatan tersebut.

Usai menghadiri pertemuan rutin P3A Women Care, perjalanan kami hari itu berlanjut bersilaturahmi ke Kepala Desa Berta, bapak Warto untuk mengucapkan selamat kepada kades terpilih tersebut. Silaturahmi dilanjutkan untuk mengunjungi anggota WOCA yang mengalami musibah yakni meninggalnya anggota keluarga salah satu anggota keluarga tersebut. Tidak hanya sampai disitu kamipun bertandang ke kediaman anggota WOCA yang lain. Hingga terdengar sayup-sayup panggilan dari surau kamipun beranjak undur diri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arsip

MODUL III PENDIDIKAN DAN LATIHAN JABATAN PENYULUH KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Published

on


Peraturan Menteri Pendidikan da Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengamanatkan pentingnya Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai padanan istilah guru mata pelajaran Pendidikan kepercayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Realitas Penyuluh dalam pemenuhan terhadap Undang-Undang Guru dan Tenaga Kependidikan yang mempersyaratkan kualifikasi dan kompetensi yang dimaksud adalah belum optimal.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending