Opini
Mari Bicara Seks pada Anak

Published
5 years agoon
By
Mitra Wacana
Saat seorang anak mulai akil balig, pendidikan seks dari orang tua hanyalah tentang kehamilan yang bisa membuat malu keluarga.
Jangankan seks, menstruasi yang jika tidak ditangani dengan baik bisa mengganggu kesehatan reproduksi saja tidak jelaskan, anak perempuan dibiarkan mencari tahu sendiri.
“Kalau pacaran kebablasan lalu hamil mau jadi apa kamu? Muka keluarga mau ditaruh mana?”
Kadang ada memang tipe orang tua yang merasa ia pusat dunia anaknya, selalu khawatir dibuat malu, padahal orang tua juga bisa membuat anak malu karena perilaku yang memalukan tidak selalu disebabkan umur. Segala macam disebut untuk membuat anak jadi penurut. Waktu si anak masih kecil ditakut-takuti ada setan, ada anjing, dibawa ke dokter buat disuntik, dan sebagainya. Setelah akil balig ditakut-takuti hamil.
Pola asuh yang penuh ancaman dan kebanjiran ego orang tua malah akan membuat anak gagal memahami persoalan. Konteksnya yang disebut persoalan ini adalah risiko dari perilaku seks bebas.
Apa pun tipe kepribadian si anak, argumen “jangan pacaran nanti hamil” ini merusak cara berpikir!
Pacarannya di teras, pergi pun ramai-ramai bersama teman sekolah, lalu orang tuanya wanti-wanti jangan sampai hamil, anaknya malah jadi tekanan batin merasa tidak dipercaya orang tua sendiri, apa tidak kasihan?
Misal si anak pacarannya liar, aktif secara seksual dengan panduan film bokep atau lainnya, ditakut-takuti hamil-menghamili juga ramashok lha wong bisa pakai pengaman yang mudah dicari dan harganya pun terjangkau.
Kalau risiko yang dibahas itu hanya sebatas hamil yang kemudian membuat orang tua malu solusinya menjadi sangat mudah, jika ingin melakukan seks bebas pakailah pengaman dan jika terlanjur hamil bisa digugurkan, bukan begitu?
Sudahlah jangan dibahas melulu tentang keperawanan/keperjakaan, ajaran agama, norma sosial, apalagi diminta memikirkan muka orang tua mau ditaruh mana kalau sampai kebobolan hamil. Memang baik dan benar untuk dibicarakan, tapi apakah efektif?
Bicara tentang seks, mari bicarakan risiko, pada anak-anak sekalipun. Risiko paling nyata dari seks bebas adalah PMS, penyakit menular seksual. Kalau benar-benar memikirkan masa depan anak tentu ini yang dibahas, untuk menstimulasi anak supaya belajar berpikir tentang kesehatan khususnya organ reproduksi, dengan begitu setelah dewasa pun tetap dingat. Ini beberapa contoh penyakit menular seksual:
Satu, HIV/AIDS
Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) (atau disingkat HIV) membuat kekebalan pada tubuh manusia menjadi lemah bahkan rusak. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi atau mudah terkena tumor.
Penularan terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi (saat hamil, bersalin, atau menyusui), dan kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. Belum ada obat untuk penyakit ini.
Dua, Gonorea (kencing nanah)
Disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Penyakit ini menyebabkan kemandulan.
Pada pria, gejala gonorea adalah nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih. Gonorea yang tidak ditangani dengan baik menimbulkan rasa menyakitkan pada buah pelir. Sedangkan pada perempuan, gonorea merupakan penyebab utama radang panggul. Gonorea membuat kemungkinan seseorang terkena virus HIV menjadi 3-5 kali lebih besar.
Tiga, Klamidia
Gejalanya seperti gonorea, tapi ada juga yang tidak menunjukkan gejala. Meski tidak menunjukkan gejala, klamidia dapat menimbulkan peradangan pada: testikel, prostat, maupun uretra.
Pada perempuan infeksi klamidia yang tidak ditangani menjadi penyebab utama radang panggul, kehamilan ektopik, dan kemandulan. Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan yang ditangani untuk masalah klamidia mengalami infeksi kembali dalam waktu setahun.
Empat, HPV
95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut, menyebabkan sakit di leher rahim. Menular lewat hubungan seksual dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini. Virus itu diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim (serviks).
Pada pria HPV juga menyebabkan kutil genital dan meningkatkan risiko kanker penis dan anus. Pria yang membawa virus HPV berisiko menularkan kepada pasangan seksualnya.
Lima, Sifilis (raja singa)
Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Sifilis juga meningkatkan bahaya terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat.
Meski sudah memakai kondom pun belum tentu terbebas dari resiko terbebas dari penyakit menular seksual.
Bicara seks ada anak sejak dini itu masuk akal. Terutama tentang kesehatan organ reproduksi demi kesehatan dan masa depan mereka nanti. Bicara seks bukan dari sudut pandang dosa dan bokep melulu.
(Tulisan ini juga dimuat di https://www.qureta.com/next/post/mari-bicara-seks-pada-anak)
Opini
Puisi ‘Dendam’ Karya Chairil Anwar: Estetika dan Semiosis Peirce Cinta Aulia Margaretha Habeahan

Published
2 days agoon
20 June 2025By
Mitra Wacana

Cinta Aulia Margaretha Habeahan
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Andalas
Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari keindahan. Estetika merupakan bagian dari seni, seni yang berhubungan dengan keindahan. Menurut Aristoteles (1993:28) keindahan menyangkut pada keseimbangan dan keteraturan ukuran, yakni ukuran material, dan pandangannya dengan ini berlaku untuk benda-benda alam maupun untuk karya seni buatan manusia. Bagi karya sastra, estetika sebagai aspek-aspek keindahan sastra yang didominasi oleh gaya bahasa. Keindahan bahasa tidak terkandung dalam bentuk huruf melainkan dalam isi suatu karya. Maka dari itu, estetika dan sastra memiliki hubungan yang begitu erat, di mana estetika berperan sebagai landasan dalam memahami dan menciptakan keindahan suatu karya sastra.
Karya sastra begitu banyak memiliki keindahan gaya bahasa terutama yaitu puisi. Puisi merupakan ungkapan atau curahan hati penyair dan kumpulan bahasa yang setiap baitnya memiliki makna. Salah satu puisi yang memiliki keindahan bahasa yaitu puisi ‘Dendam’ karya Chairil Anwar, yang ditulis pada 13 Juli 1943, dalam buku kumpulan puisi yang berjudul Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949).
Dalam puisi ‘Dendam’ karya Chairil Anwar ini bukan hanya sebuah lontaran emosi saja, melainkan suatu luapan kata-kata kelam, kegelisahan batin, dan pencarian makna dalam kehidupan. Melalui larik-larik yang pendek dan iteratif, Chairil menggambarkan dendam batin manusia yang tidak dapat diluapkan secara langsung.
Namun, melihat lebih jauh, puisi ini dapat dibedah melalui elemen estetika – dari segi pendekatan estetika dan semiosis (tanda dan makna). Berikut puisi ‘Dendam’ karya Chairil Anwar:
Dendam
Berdiri tersentak
Dari mimpi aku bengis dielak
Aku tegak
Bulan bersinar sedikit tak nampak
Tangan meraba ke bawah bantalku
Keris berkarat kugenggam di hulu
Bulan bersinar sedikit tak nampak
Aku mencari
Mendadak mati kuhendak berbekas di jari
Aku mencari
Diri tercerai dari hati
Bulan bersinar sedikit tak nampak
13 Juli 1943
Sumber: Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
Semiosis yang digunakan Charles Sanders Peirce sebagai tindak pertandaan, proses pertandaan, atau proses semiotis. Sehingga, dapat menelusuri bagaimana makna-makna tersembunyi dalam puisi yang dibentuk melalui system tanda.
- Dari mimpi aku bengis dielak
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata bengis yaitu kejam, penderitaan, tajam dan pedas; sedangkan kata dielak ialah imbuhan yang membentuk kata kerja pasif dari kata elak yaitu menghindar. Maka, dari bait ini dapat disimpulkan ia terbangun dari mimpinya dengan perasaan yang kejam dan ada keinginan untuk membalas dendam.
- Bulan bersinar sedikit tak nampak
Dalam bait ini bulan melambangkan perasaan, kemampuan, bahkan harapan, dan puisi ini ditandai dengan kegelapan, cahaya bulan yang tak terlihat lagi. Maka, dimaknai sebagai harapan yang nyaris hilang.
- Keris berkarat kugenggam di hulu
Kata keris sebagai simbol warisan, kekuatan, dan sekaligus kekerasan. Karat di keris menyiratkan bahwa dendam itu lama tersimpan, bukan sekadar amarah sesaat. Maka, kata keris dan berkarat membawa konotasi kekerasan, dan warisan dendam lama.
- Diri tercerai dari hati
Bait ini menandakan ia tak hanya marah, tapi juga mendapatkan kehampaan dari hati, sekaligus kehilangan hubungan dengan jiwanya sendiri.
Maka, melalui pendekatan estetika dapat ditemukan bahwa keindahan dalam puisi ‘Dendam’ ini adanya kegelapan, dendam, dan kekosongan. Chairil Anwar tidak menunjukkan kedamaian, tapi memperlihatkan luka dan menghadirkan perasaan dan penderitaan dalam puisinya. Melalui semiosis Peirce, dapat dipahami bahwa puisi ini dapat system tanda yang kompleks. Dari kata-kata seperti keris, bulan, dan diri tercerai menjadi tanda-tanda yang menciptakan makna begitu terikat dengan trauma, kegelisahan batin, dan kekosongan hidup.

Puisi ‘Dendam’ Karya Chairil Anwar: Estetika dan Semiosis Peirce Cinta Aulia Margaretha Habeahan

Nilai Metafora Pada Puisi “ Hujan Deras di Waktu Senja”
