Opini
Mengenal penyebab Cerebral Palsy pada anak
Published
5 years agoon
By
Mitra Wacana
Anak merupakan salah satu titipan dari Tuhan yang harus dijaga oleh semua orang tua, ada orang tua yang dianugrahi anak-anak yang sehat jasmani dan rohaninya, ada pasangan orang tua yang bahkan tidak dikaruniani anak, ada juga orang tua yang dianugrahi anak dengan berbagai kekurangan atau gangguan, salah satu gangguan pada anak yaitu cerebral palsy.
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan otak ini juga bisa terjadi pada saat persalinan atau dua tahun pertama setelah lahir, Maka dari itu ketika ibu sedang hamil harus memperhatikan asupan-asupan makanan yang dikonsumsinya, obat-obatan yang dikonsumsi dan juga pola hidup yang harus dijaga sampai dengan 1000 hari kehidupan pertama pada anak atau 2 tahun setelah dilahirkan.
The American Academy of Cerebral Palsy mendefinisikan cerebral palsy yaitu berbagai perubahan gerakan atau fungsi motor tidak normal dan timbul sebagai akibat kecelakaan luka atau penyakit pada susunan saraf yang terdapat pada rongga tengkorak atau otak. Pengertian selengkapnya dapat dikutip dari the united cerebral palsy association, cerebral palsy menyangkut gambaran klinis yang diakibatkan oleh luka pada otak terutama pada komponen yang menjadi penghalang dalam gerak sehingga keadaan anak yang dikategorikan cerebral palsy (CP) dapat digambarkan sebagai kondisi semenjak kanak-kanak dengan kondisi nyata. Seperti lumpuh, lemah, tidak adanya kordinasi atau penyimpangan fungsi gerak yang disebabkan oleh patologi pusat kontrol gerak di otak. Efendi (2006:118)
Penyebab cerebral palsy biasanya adanya kelainan pada anak, hal ini dapat dideteksi pada saat anak berada dalam kandungan, kelahiran atau dalam usia 2-3 tahun kehidupan seorang anak, penyebab cerebral palsy antara lain adalah:
- Masalah kelahiran prematur
- Tidak cukup darah, oksigen atau nutrisi lain sebelum atau selama kelahiran
- Ciderakepala yang serius
- Infeksi serius yang dapat mempengaruhi otak, seperti miningitis
- Beberapa masalah menurun dari orang tua ke anak (kondisi genetik yang mempengaruhi perkembangan otak)
Ada banyak faktor resiko yang meningkatkan resiko anak mengalami cerebral palsy. Ketika ibu mengalami cidera atau infeksi selama kehamilan, anak tidak mendapatkan cukup oksigen di dalam kandungan, cidera atau infeksi pada masa awal anak-anak. Karena itu sangat penting seorang ibu menjaga pola makan dan pola asuh yang tepat selama mulai hamil dan juga saat anak dilahirkan sampai dengan 2-3 tahun kehidupan awal masa kanak-kanak.
Penyebab Pada saat kehamilan seorang ibu. Selama masa kehamilan ada banyak kondisi yang dapat meningkatkan resiko cerebral palsy, selain infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes) yang menjadi salah satu penyebab cerebral palsy pada kehamilan antara lain:
- Cukup sering terjadi pendarahan
- Mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Adanya peradangan pada ginjal dan diabetes akibat proteinuria
- Penumpukan volume air ketuban lebih dari normal yaitu sebanyak 2 liter, kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya komplikasi karena air ketuban bertugas mengelilingi janin selama berada di dalam perut.
- Lambatnya pertumbuhan janin bisa membuat cacat bawaan pada janin dan memicu cerebral palsy.
Pencegahan cerebral palsy pada saat kehamilan bisa melalui upaya secara optimal seperti:
- Mempertahankan kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan sehat yang membantu sistem imun tubuh
- Tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin
- Melakukan vaksinasi yang tepat sebelum hamil untuk menjaga kesehatan.
Penyebab cerebral palsy pada anak saat lahir (perinatal)
- Terkena infeksi jalan lahir
Kejadian ini cukup sering mengakibatkan ketidaknormalan bayi karena terjadi gangguan pada proses persalinan, jalan lahir kotor dan banyak kuman.
- Hipoksis Iskemik Ensefalopati/HIE
Pada saat bayi dilahirkan dalam keadaan tidak sadar, bahkan tidak menangis dan mengalami kejang sehingga kekurangan oksigen ke otak yang mengakibatkan jaringan otak rusak.
- Kelahiran yang sulit
Pemakaian alat bantu seperti vakum saat persalinan tidak bermasalah, yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya dijalan lahir karena berbagai penyebab, kepala bayi lebih besar dari pinggul ibu atau lilitan tali pusat sehingga tertarik tak mau keluar atau ibu tidak kuat menahannya.
- Asfiksia
Bayi lahir tidak bernafas, bisa dikarenakan paru-parunya penuh cairan atau karena ibu mendapatkan anestesi (obat bius) terlalu banyak.
- Bayi lahir prematur
Termasuk bayi resiko tinggi mengalami gangguan karena lahir belum waktunya atau kurang dari 32 minggu, kemungkinan jaringan organ tubuh dan jaringan otaknya belum sempurna.
- Berat lahir rendah
Selain bobotnya rendah bayi kekurangan nutrisi, meski lahir cukup bulan tetapi bobotnya kurang dari 2.500 gram, itu bisa terjadi karena ibu kekurangan gizi pada saat hamil.
- Pendarahan otak
Pendarahan dibagian otak dapat mengakibatkan penyumbatan sehingga anak menderita Hidrocepalus ataupun Microcepalus, pendarahan juga dapat menekan jaringan otak sehingga terjadi kelumpuhan.
- Bayi kuning
Bayi kuning yang berbahaya misalnya karena kelahiran inkompatibilitas golongan darah yaitu ibu bergolongan darah O sedangkan bayinya A atau B selain itu bayi yang mengalami hiperbilirubenimia atau kuning yang tinggi, lebih dari 20 mg/dl hingga bilirubin besarnya melekat di jaringan otak terganggu oleh sebab itu bayi kuning harus segera mendapatkan penanganan yang tepat pada mingg-minggu pertama kejadian.
Penyebab cerebral palsy pada anak yang sudah lahir (postnatal)
Biasanya paling rentang terjadi di usia-usia 0-3 tahun, terdapat penyebab yang muncul antara lain:
- Infeksi pada selaput otak atau pada jaringan otak
Bayi usia muda sangat rentan dengan penyakit, misalnya tengingginis dan ensepalitis pada usia setahun pertama. Ada kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak bayi sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan otaknya. Bila infeksi terjadi dibawah 3 tahun umumnya akan mengakibatkan cerebral palsy, sebab pada waktu itu otak sedang dalam perkembangan menuju sempurna.
- Kejang
Karena bayi terkena penyakit dan suhu tubuhnya tinggi kemudian timbul kejang. Kejang dapat pula karena infeksi yang dialami anak. Kemungkinan lain anak juga bisa menderita epilepsi.
- Karena trauma benturan
Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka dikepala, apalagi dibagian dalam kepala atau pendarahan di otak, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otaknya. Kerusakan tergantung dari hebat atau tidaknya benturan, akibatnya sebagian kecil jarigan otak rusak. Memang tidak bisa dilihat secara pasti seberapa besar kerusakan otak yang terjadi.
Daftar Pustaka:
Gejala, penyebab dan mengobati cerebral palsy, https://www.alodokter.com/lumpuh-otak#:~:text=Cerebral%20palsy%20atau%20lumpuh%20otak,anak%20masih%20di%20dalam%20kandungan.
Cerebral palsy https://www.halodoc.com/kesehatan/cerebral-palsy
Kenali Cerebral palsy saat hamil, bisa sebabkan lumpuh otak pada anak https://www.popmama.com/pregnancy/second-trimester/fx-dimas-prasetyo/hati-hati-kelumpuhan-otak-pada-anak-kenali-cerebral-palsy-saat-hamil/3
Kajian teori cerebral palsy https://etheses.uin-malang.ac.id/2241/5/08410114_Bab_2.pdf
Jurnal medika udayana, Vol. 8 No. 8 agustus 2019 file:///C:/Users/Indy%20komp/Downloads/52991-205-124249-1-10-20190912.pdf
Opini
Peran Sastra Populer dalam Meningkatkan Literasi di Kalangan Remaja
Published
1 week agoon
7 November 2025By
Mitra Wacana

Penulis : Fatin Fashahah, Mahasiswi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Andalas
Sastra populer sering dipandang rendah, dianggap hanya untuk hiburan, dangkal, atau terlalu komersial. Sikap seperti ini muncul dari pendapat bahwa karya populer tak setara dengan karya-karya yang biasanya dipelajari di bangku perkuliahan. Padahal, bagi banyak remaja, sastra populer justru menjadi pintu pertama untuk mulai suka membaca. Mengabaikan atau mengecilkan peran sastra populer berarti menutup kesempatan bagi generasi muda untuk jatuh cinta pada dunia tulisan.
UNESCO menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya diangka 0,001% atau dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) dalam laman resminya juga pernah merilis hasil Riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Fakta ini menunjukkan bahwa masih rendahnya minat membaca rekreasi di banyak kelompok usia.
Namun, ketika pembaca terutama remaja diberi kebebasan memilih bacaan yang sesuai selera dan pengalaman mereka, minat membaca bisa saja meningkat. Dengan kata lain, relevansi isi buku terhadap kehidupan pembaca muda sangat menentukan apakah mereka akan terus membaca atau tidak. Sastra populer seperti buku young adult, novel roman remaja, dan cerita fantasi ringan sering kali menawarkan tema dan tokoh yang mudah dipahami remaja karena ceritanya seringkali dihubungkan dengan kehidupan remaja, sehingga mereka lebih tertarik untuk membaca.
Selain itu, sastra populer lebih mudah diakses lewat platform digital, cerita-cerita di aplikasi dan situs bacaan daring seperti Ipusnas, google play book, wattpad, karyakarsa dll. membuat remaja menemukan teks yang mereka suka kapan saja dengan mudah. Bentuk online juga mendorong interaksi pembaca bisa memberi komentar, berdiskusi, atau bahkan menulis kembali cerita mereka sendiri. Pengalaman berinteraksi seperti ini memberi dorongan kuat untuk terus membaca dan menulis. Beberapa karya yang awalnya populer di dunia maya kemudian diterbitkan secara cetak atau diadaptasi menjadi film dan serial menunjukkan bahwa bacaan populer punya peran penting dalam membangun ekosistem budaya yang lebih luas.
Penolakan terhadap sastra populer sering kali datang dari dua alasan utama. Pertama, alasan estetika, anggapan bahwa karya populer kurang bermutu secara sastra. Kedua, alasan moral atau konten bahwa beberapa cerita mengandung nilai yang dipertanyakan. Kritik seperti ini tidak salah jika tujuannya untuk memperbaiki kualitas karya. Namun, cara menanggapinya yang kurang tepat bisa membuat minat membaca remaja menjadi surut, seharusnya kita bukan melarang atau merendahkan bacaan tersebut. Akan lebih baik jika pembaca pemula diajarkan bagaimana cara membaca yang kritis. Dengan membimbing remaja membaca secara kritis, kita membantu mereka mengenali kekuatan dan kelemahan sebuah teks, sehingga pengalaman membaca menjadi lebih bermakna.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat membaca remaja diantaranya. Pertama, perpustakaan sekolah dan umum perlu menata koleksi yang seimbang baik karya klasik dan akademik berdampingan dengan bacaan populer. Pendekatan ini mengakui bahwa pembaca punya selera berbeda, dan memberi ruang bagi remaja yang sedang mencari gaya baca dan minat mereka. Kedua, guru dan pustakawan harus dilatih untuk memfasilitasi diskusi yang mengaitkan tema populer dengan konsep sastra dasar. Misalnya, dari sebuah novel populer, kita bisa mengajak pembaca membahas tokoh, alur, sudut pandang, atau pesan yang tersirat yanga terdapat di dalam novel tersebut. Langkah sederhana ini bisa mengubah bacaan ringan menjadi bahan belajar yang efektif.
Ketiga, adanya kegiatan klub baca dan lomba menulis berbasis minat yang bisa menghubungkan pembaca muda dengan mentor dan teman sebaya. Suasana komunitas yang saling mendukung membuat kegiatan membaca terasa lebih menyenangkan. Selain itu, adanya lomba menulis membuat remaja merasa diberi ruang kreatif untuk mengekspresikan dirinya. Keempat, harus ada kerja sama antara sekolah dengan platform digital. Hal ini penting untuk menyediakan akses yang aman dan terkurasi. Akses digital tanpa bimbingan bisa berisiko negatif dengan memperkenalkan konten yang kurang sesuai untuk pembaca dibawah umur. Oleh karena itu, peran pendidik dan orang tua tetap penting dalam menumbuhkan minat membaca terutama pembaca anak-anak dan remaja.
Secara budaya, sikap berhati-hati atau keraguan terhadap sastra populer sering kali membuat masyarakat melewatkan cerita-cerita yang sebenarnya dekat dengan kehidupan banyak orang, khususnya para remaja dari berbagai latar belakang. Karya populer dapat menjadi ruang untuk bereksperimen dengan bahasa, identitas, dan pengalaman sehari-hari. Ketika karya semacam ini dibahas di sekolah atau komunitas, karya tersebut berpotensi memperkaya imajinasi serta cara pandang masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Dengan demikian, sastra populer tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi bagian dari wacana budaya yang turut membentuk cara berpikir dan berinteraksi dalam kehidupan sosial.
Kesimpulannya, alih-alih memandang sastra populer secara sebelah mata, akan lebih bermanfaat jika masyarakat mencoba melihat potensinya dalam meningkatkan minat baca dan memperkuat budaya literasi. Pendekatan yang inklusif dapat dimanfaatkan untuk menjadikan daya tarik sastra populer sebagai pintu masuk bagi pembaca pemula. Tentu saja, hal ini tetap perlu disertai dengan bimbingan dan adanya pengenalan terhadap keterampilan membaca kritis serta jenis bacaan yang lebih beragam. Dengan begitu, kebiasaan membaca tidak hanya meningkat, tetapi juga dapat mendorong perkembangan kemampuan berpikir dan berbahasa generasi muda.











