web analytics
Connect with us

Opini

Walid, Sosok Kharismatik yang Menyesatkan dalam Serial Bidaah Malaysia

Published

on

Sumber gambar: Viu
Saya sempat terdiam lama usai menonton episode pertama serial “Bidaah”. Bukan karena ceritanya yang cukup berani, tapi karena figur Walid, pemimpin sekte Jihad Ummah yang diperankan dengan begitu menghipnotis oleh Faizal Hussein. Perannya seakan menghidupkan sosok-sosok yang pernah muncul dalam kisah nyata, yaitu bagi mereka orang-orang yang mengenakan jubah, tapi menyimpan bara kekuasaan dan hasrat.
 
Walid tampil sebagai sosok karismatik. Ia menyampaikan petuahnya dengan santun, lembut, tatapan matanya teduh, dan dihiasi dengan sorban putih yang dililit rapi. Dari situlah bahaya baru saja dimulai. 
 
Serial Bidaah yang kini makin viral dengan potongan-potongan video seakan menampar secara pelan namun bikin kelimpungan. Ternyata tidak semua yang berwajah religius layak dipercaya, dan tidak semua yang mengaku tahu jalan tuhan benar-benar berjalan di atasnya.
 
Ada satu hal yang membuat dada sesak adalah tentang praktik pernikahan batin yang dibungkus atas nama agama, demi melanggengkan kuasa atas tubuh perempuan. Walid menjadikan iman sebagai alat legitimasi, dan para pengikutnya, yang mungkin saja hanya mencari pegangan dalam hidup yang kacau, justru terseret dalam jerat manipulasi paling halus yaitu spiritual abuse. Atau dalam istilah lain disebut menyalahgunakan kepercayaan spiritual untuk mengeksploitasi secara emosional, seksual, atau finansial.
 
Sebagai seseorang yang pernah bergumul dalam kerja-kerja sosial dan keagamaan, saya menyadari bahwa sosok seperti Walid bukan fiksi semata. Ada banyak versi Walid lain di sekitar kita. Mereka tidak berkedok menggunakan sekte, namun, terkadang tampil sebagai pegiat agama dadakan di media sosial,  tokoh agama di kampung, atau pemimpin spiritual dengan pengikut yang cenderung taklid buta.
 
Agaknya yang membuatnya makin rumit adalah tentang karisma atau wibawa. Saya, sebagai manusia, pada dasarnya cenderung gampang terpesona oleh tutur kata dan wajah yang meyakinkan. Saya merindukan panduan kehidupan. Sebaliknya, saya seringkali lupa untuk menimbang siapa yang menggenggam tangan dan ke mana saya sedang dibawa.
 
Hemat Saya, Bidaah bukan hanya sekadar tontonan tetapi tamparan. Serial ini mengingatkan saya bahwa iman tanpa nalar kritis bisa berbahaya. Bahwa literasi keagamaan bukan hanya yang penting Saya tahu hukum halal dan haram, tapi juga mengenali kapan agama sedang digunakan untuk membungkam, mengontrol, bahkan mengeksploitasi.
 
Saya jadi bertanya-tanya, sejak kapan Saya mulai lebih percaya pada jubah dan tampilan fisik daripada nurani? Sejak kapan Saya berhenti bertanya, dan membiarkan suara-suara yang “kelihatan suci” justru mendikte hidup?
 
Melalui Walid, serial ini menyuguhkan cerita seperti cermin. Mungkin saja cerminnya retak, tapi cukup tajam untuk menyayat nalar – kesadaran. Karisma tanpa etika, ternyata bukan hanya menyesatkan, juga bisa membunuh jiwa, nalar, dan kebebasan berpikir.
 
Dan dari situ Saya belajar satu hal, bahwa dalam urusan iman, jangan pernah menanggalkan daya pikir kritis. Karena ketika kita menelan secara mentah-mentah, bisa jadi kita sedang menyerahkan hidup kita pada seseorang yang hanya tampak glowing, tapi hatinya gelap gulita. Haduh, Walid Walid. 
 
 
Wahyu Tanoto
Pengurus Perkumpulan Mitra Wacana

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Opini

Stranger Things – Siap Melihat Kisah Akhir dari Kota Hawkins? Ini 5 Hal yang Bikin Stranger Things Iconic!

Published

on

Sumber foto: Stranger Things

Zaky Nur Maktsuroh

Halo! Kalian ada yang belum nonton serial Stranger Things? Ini adalah saatnya untuk langsung kejar semua season-nya! Serial ini salah satu serial terbaik yang pernah ada di Netflix. Dari season 1 sampai season 4, perjalanan serial ini bikin aku speechless. Dan pada bulan November 2025 ini, Stranger Things akan hadir kembali untuk final season. Sebelum nonton season 5 yuk kita throwback dulu!

Season 1: Kita ingat lagi saat seorang anak hilang di sebuah kota Hawkins. Ternyata ada cerita ke dunia lain yang disebut “Upside Down”! Plot twist yang gila. Season 1 ini misterinya dapat dan pengenalan karakter yang smooth. Winona Ryder sebagai Joyce Byers bawa beban emosional yang berat dengan sempurna, ini buat penonton nangis sih.

Season 2: Alurnya agak melambat di bagian tengah, tapi tetap worth it ditonton. Perkembangan karakternya terlihat, terutama Eleven. Lalu ada pengenalan Maxine yang fresh dan bikin vibes lebih colorful. Banyak orang bilang season ini “underrated“, tapi tetap punya momen emosi pastinya!

Season 3: SEASON 3 PALING KEREN! Dinamika karakter yang udah demasa, akting nya intens, dan yang bikin season ini paling keren adalah nostalgia 80s-nya. Dari setting mall, synth musik, dan pertemanan yang semakin solid bikin season ini banyak disukai orang.

Season 4:  Episode panjang dan munculnya Vecna sebagai penjahat yang legit menakutkan. Season ini ada yang suka dan ada yang kurang suka. Episode 1-7 mungkin agak membosankan, terus episode 8-9 boom! Semuanya seakan terjadi dalam satu waktu. Backstory-nya sangat kompleks. Chemistry Millie Bobby Brown dan Winona Ryder di season ini heartbreaking banget.

 

5 Hal yang Bikin Stranger Things Ikonik?

  1. Nostalgia 80s, dari fashion sampai musik vintage buat aestetik. Bagi yang pernah hidup di era 80-an, serial ini adalah perjalanan nostalgia yang menyenangkan. Sementara bagi generasi muda, Stranger Things menjadi jendela untuk melihat keindahan kesederhanaan masa lalu.
  2. Perkembangan Karakter yang smooth dari season 1 sampai season 4, perkembangan karakternya nya nggak terasa dipaksa. Terutama dari sekelompok anak-anak yang gemar bermain Dungeons & Dragons – Mike, Dustin, Lucas, dan Will – kita melihat mereka tumbuh dan berkembang melalui empat season.
  3. Kombinasi horror, drama, dan komedi yang seimbang. Serial ini tahu kapan harus takut, kapan harus fokus, dan kapan harus lucu. Kemampuan serial ini untuk berpindah antar genre dengan mulus tanpa kehilangan fokus cerita adalah hal yang keren.
  4. Persahabatan dan Kekeluargaannya yang solid, persahabatan Mike, Dustin, Lucas, dan Will adalah fondasi dari seluruh cerita, tidak peduli seberapa menakutkan ancaman yang kita hadapi, bersama teman-teman kita bisa menghadapi apa pun. Mereka menunjukkan loyalitas tanpa batas, saling melindungi, dan tidak pernah menyerah satu sama lain. Bahkan karakter-karakter dewasa seperti Joyce Byers dan Jim Hopper menunjukkan betapa kuatnya cinta dan pengorbanan untuk melindungi orang-orang yang mereka sayangi.
  5. Dunia Upside Down yang Misterius. Dimensi paralel yang gelap dan menakutkan ini menjadi sumber misteri dan ketegangan sepanjang serial. Monster-monster ikonik seperti Demogorgon, Mind Flayer, dan Vecna menjadi antagonis yang menakutkan sekaligus menarik. Setiap season mengungkap lebih banyak rahasia tentang dimensi ini, membuat penonton terus penasaran dan berspekulasi.

 

Nah, season 5 udah di depan mata! Ini final season, jadi harus menutup semua cerita dengan memuaskan. Sekarang tinggal tunggu season 5 dan bersiap-siap untuk petualangan terakhir! Siapa tau ada yang bakal bikin kita terharu. This is the end—jadi pastikan kalian sudah nonton season 1-4 sebelum season 5 tayang!

Highly recommended untuk semua orang! Serius, nggak peduli umur, series ini punya sesuatu untuk semua orang. Ada horror, drama, action, humor, dan nostalgia yang bikin kita penonton betah dan penasaran terus.

Happy watching!

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending