web analytics
Connect with us

Ekspresi

Desa Prima Tri Manunggal Hargorejo : Wujud Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dari Lingkup Terkecil

Published

on

Penulis: Anisa (Tim Graha Media Hargorejo)

Kesetaraan gender yang telah lama digaungkan dan diperjuangkan membuka peluang positif bagi perempuan untuk mengambil peran dalam proses pembangunan, tak terkecuali pada sektor ekonomi. Sejalan dengan fokus Engagement Group G20, yaitu Women20 (W20) yang memperjuangkan keterbukaan akses bagi perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian. Untuk mencapai akses tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Desa Prima. Mendengar kata tersebut, maka pasti akan tertuju pada sosok seorangperempuan. Desa Prima merupakan kepanjangan dari Desa Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri merupakan program pemerintah yang bertujuan sebagai upaya mendorong peranaktif kelompok perempuan dalam pembangunan, kemandirian, dan self empowerment bagi perempuan itu sendiri.

Hargorejo merupakan salah satu kalurahan yang mempunyai program desa dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kalurahan. Desa Prima Tri Manunggal, berdiri sejak tahun 2009 telah secara aktif melibatkan perempuan Kalurahan Hargorejo untuk mandiri dan berdikari disektor peningkatan produktivitas ekonomi. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Desa Prima Tri Manunggal salah satunya adalah fasilitasi pelatihan dan pendampingan usaha.

Berbagai pelatihan dan pendapingan usaha yang dilakukan Desa Prima antara lain peningkatan kapasitas manajemen produk, Teknik pengemasan, pengelolaan usaha sampai dengan inovasi produk. Berbagai pelatihan tersebut membawa dampak positif, di mana dapat membantu sebagian besar dari anggotanya untuk mengembangkan usaha.

Selain fasilitasi pelatihan dan pendampingan usaha, Desa Prima Tri Manunggal juga rutin mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali, dengan berbagai macam agenda pertemuan, seperti arisan, koordinasi antaranggota, penyampaian informasi, pengarahan pendamping, berbagi pengalaman, jual beli produk anggota, hingga diskusi mengenai usaha perempuan dan kendala yang dihadapi anggota.

Peran Desa Prima Tri Manunggal dalam peningkatan produktivitas ekonomi perempuan memberikan beberapa manfaat bagi anggotanya, di antaranya usaha menjadi berkembang, anggota memiliki usaha sejak bergabung di desa prima, serta mampu meningkatkan kemampuan di bidang pemasaran. Saat ini, usaha yang dijalankan oleh anggota Desa Prima Tri Manunggal cukup beragam, mulai dari makanan basah dan kering, kerajinan, minyak kelapa (VCO), gula jawa, budidaya lele, hingga reseller pulsa.

Menurut anggota, Desa Prima Tri Manunggal memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan mereka, mulai dari pembelajaran berorganisasi, bermusyawarah, pendampingan usaha, pinjaman modal usaha dengan bunga yang ringan, penguasaan cara dasar pemasaran konvensional maupun online, fasilitasi pemasaran produk melalui event, penambahan jejaring ilmu, pengalaman dan relasi, sampai dengan saling mendukung produk usaha antar anggota.

Dengan terbangunnya wawasan ekonomi serta motivasi anggota untuk maju dan mandiri, memperkuat hakikat Desa Prima Tri Manunggal Hargorejo sebagai wujud pemberdayaan ekonomi perempuan, bahwa perempuan mampu menempatkan perannya dalam pembangunan mulai dari lingkup yang terkecil.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Ekspresi

Narasi Cinta yang Terbelah di Simpang Keyakinan Dalam Lagu “Mangu”

Published

on

Penulis Yuliani Tiara (Mahasiswi jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)

Abstrak

Lagu Mangu karya Fourtwnty dan Charita Utami menampilkan dinamika cinta yang tidak sekadar kandas oleh konflik biasa, melainkan oleh perbedaan spiritual yang fundamental. Artikel ini mengeksplorasi makna lirik sebagai bentuk refleksi eksistensial, dan memperluas pemahaman melalui pendekatan musikologis. Musik populer dalam hal ini menjadi medium kontemplatif terhadap isu-isu kepercayaan, identitas, dan spiritualitas.

Pendahuluan

Di tengah arus musik populer yang kerap menyederhanakan tema cinta, Mangu hadir sebagai pengecualian yang memikat. Kata mangu, yang berarti tertegun atau diam dalam kebimbangan, menjadi landasan emosional dari lagu ini. Dirilis dalam album Linimasa (2017) dan kembali viral pada 2025, lagu ini menandai kebangkitan musik reflektif di tengah masyarakat yang semakin haus makna.

Cinta dalam Simpang Spiritualitas

Lirik Mangu menyampaikan tragedi cinta yang tidak bisa dipertahankan karena benturan spiritual.

“Cerita kita sulit dicerna,

Tak lagi sama,

Cara berdoa”

Bait ini memperlihatkan pergulatan antara perasaan dan keyakinan. Penggunaan diksi seperti “kiblat” dan “berdoa” menunjukkan bahwa relasi ini berhenti bukan karena hilangnya rasa, melainkan karena jalan spiritual yang tidak searah. Lagu ini mengangkat dilema etis yang jarang disentuh oleh musik populer bahwa cinta kadang harus tunduk pada iman.Musikologis: Ketika Aransemen Menjadi Medium Sunyi Secara musikal, Mangu mengusung pendekatan minimalistik dengan warna akustik yang kuat. Lagu ini dibangun di atas progresi akor yang repetitif dan lembut, yang menciptakan ruang emosional yang kontemplatif. Beberapa poin penting dari analisis musikologis:

  1. Tempo dan Ritme:

Lagu ini berjalan dalam tempo lambat (sekitar 70–75 BPM), mendekati karakter ballad. Ritme yang datar dan tenang mendukung nuansa meditasi dan renungan. Tidak ada ketukan tajam atau dinamika mendadak; semua bergerak dengan lembut, menciptakan suasana mangu itu sendiri—diam, termenung, dan berat.

  1. Harmoni dan Progresi Akor:

Progresi akor lagu ini tidak kompleks, namun sangat efektif dalam menciptakan resonansi emosional. Akor minor mendominasi, dengan sesekali modulasi ke akor mayor yang memberikan kesan “harapan yang gagal”. Struktur ini mencerminkan situasi emosional lirik: cinta yang pernah hangat, namun perlahan surut tanpa bisa dicegah.

  1. Vokal dan Ekspresi:

Kekuatan utama Mangu terletak pada teknik vokal yang mengandalkan restrain (penahanan). Vokal Fourtwnty tidak pernah meledak; justru dengan desahan dan nada rendah itulah kesedihan tersampaikan lebih dalam. Kehadiran Charita Utami sebagai kolaborator menambah dimensi naratif: suara laki-laki dan perempuan yang sama-sama lirih, menandakan keterlibatan emosional dua pihak secara setara dalam perpisahan ini.

  1. Instrumentasi:

Dominasi gitar akustik dan ambience suara latar seperti efek reverb menciptakan ilusi ruang hampa—seolah narasi ini terjadi dalam ruangan kosong yang penuh gema. Unsur musik ambient menjadi semacam pengingat bahwa yang hadir bukan hanya manusia, tapi juga kesadaran spiritual yang tak terlihat.

Simbolisme Arah Kiblat: Antara Religiusitas dan Identitas

Frasa “arah kiblat” menjadi titik kunci dalam lirik. Secara literal, ia merujuk pada arah shalat umat Islam. Namun secara simbolik, kiblat adalah arah hidup: nilai, tujuan, dan orientasi eksistensial. Dua insan yang saling mencintai tetapi kehilangan arahkiblat yang sama adalah dua jiwa yang berpotensi saling mencintai, namun tak bisa berjalan bersama.

Penutup: Musik Populer sebagai Ruang Perenungan

Lagu Mangu bukan hanya karya musik, tetapi juga artefak kultural. Ia berbicara tentang ketegangan antara cinta dan spiritualitas dalam masyarakat plural. Analisis musikologis memperkuat kenyataan bahwa kesedihan dan kontemplasi tidak hanya datang dari lirik, melainkan juga dari bagaimana musik dibangun secara struktural. Dalam dunia yang semakin tergesa, Mangu hadir untuk mengajak kita berhenti sejenak, memikirkan ulang makna cinta, keyakinan, dan diam. Lagu ini tidak memberikan jawaban, melainkan ruang untuk memahami luka yang sunyi namun

dalam.

Referensi

  • Kierkegaard, S. (1843). Fear and Trembling.
  • Meyer, Leonard B. (1956). Emotion and Meaning in Music. University of Chicago Press.
  • Tagg, Philip. (2013). Music’s Meanings: A Modern Musicology for Non-Musos.
  • Spotify. (2017). Mangu – Fourtwnty ft. Charita Utami.
  • Liputan6. (2025). Di Balik Viralnya Lagu Mangu dari Fourtwnty.
  • Detik. (2025). Lirik Lagu Mangu Fourtwnty ft. Charita Utami

Continue Reading

Trending