Ekspresi
Desa Prima Tri Manunggal Hargorejo : Wujud Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dari Lingkup Terkecil

Published
3 years agoon
By
Mitra Wacana
Penulis: Anisa (Tim Graha Media Hargorejo)
Kesetaraan gender yang telah lama digaungkan dan diperjuangkan membuka peluang positif bagi perempuan untuk mengambil peran dalam proses pembangunan, tak terkecuali pada sektor ekonomi. Sejalan dengan fokus Engagement Group G20, yaitu Women20 (W20) yang memperjuangkan keterbukaan akses bagi perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian. Untuk mencapai akses tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan ekonomi perempuan.
Desa Prima. Mendengar kata tersebut, maka pasti akan tertuju pada sosok seorangperempuan. Desa Prima merupakan kepanjangan dari Desa Perempuan Indonesia Maju dan Mandiri merupakan program pemerintah yang bertujuan sebagai upaya mendorong peranaktif kelompok perempuan dalam pembangunan, kemandirian, dan self empowerment bagi perempuan itu sendiri.
Hargorejo merupakan salah satu kalurahan yang mempunyai program desa dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kalurahan. Desa Prima Tri Manunggal, berdiri sejak tahun 2009 telah secara aktif melibatkan perempuan Kalurahan Hargorejo untuk mandiri dan berdikari disektor peningkatan produktivitas ekonomi. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Desa Prima Tri Manunggal salah satunya adalah fasilitasi pelatihan dan pendampingan usaha.
Berbagai pelatihan dan pendapingan usaha yang dilakukan Desa Prima antara lain peningkatan kapasitas manajemen produk, Teknik pengemasan, pengelolaan usaha sampai dengan inovasi produk. Berbagai pelatihan tersebut membawa dampak positif, di mana dapat membantu sebagian besar dari anggotanya untuk mengembangkan usaha.
Selain fasilitasi pelatihan dan pendampingan usaha, Desa Prima Tri Manunggal juga rutin mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali, dengan berbagai macam agenda pertemuan, seperti arisan, koordinasi antaranggota, penyampaian informasi, pengarahan pendamping, berbagi pengalaman, jual beli produk anggota, hingga diskusi mengenai usaha perempuan dan kendala yang dihadapi anggota.
Peran Desa Prima Tri Manunggal dalam peningkatan produktivitas ekonomi perempuan memberikan beberapa manfaat bagi anggotanya, di antaranya usaha menjadi berkembang, anggota memiliki usaha sejak bergabung di desa prima, serta mampu meningkatkan kemampuan di bidang pemasaran. Saat ini, usaha yang dijalankan oleh anggota Desa Prima Tri Manunggal cukup beragam, mulai dari makanan basah dan kering, kerajinan, minyak kelapa (VCO), gula jawa, budidaya lele, hingga reseller pulsa.
Menurut anggota, Desa Prima Tri Manunggal memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan mereka, mulai dari pembelajaran berorganisasi, bermusyawarah, pendampingan usaha, pinjaman modal usaha dengan bunga yang ringan, penguasaan cara dasar pemasaran konvensional maupun online, fasilitasi pemasaran produk melalui event, penambahan jejaring ilmu, pengalaman dan relasi, sampai dengan saling mendukung produk usaha antar anggota.
Dengan terbangunnya wawasan ekonomi serta motivasi anggota untuk maju dan mandiri, memperkuat hakikat Desa Prima Tri Manunggal Hargorejo sebagai wujud pemberdayaan ekonomi perempuan, bahwa perempuan mampu menempatkan perannya dalam pembangunan mulai dari lingkup yang terkecil.
You may like
Ekspresi
Mahasiswa asal Norway Penelitian Isu Kesetaraan Gender di Mitra Wacana

Published
3 months agoon
3 February 2025By
Mitra Wacana
Yogyakarta — Mitra Wacana, organisasi yang konsen pada isu kesetaraan gender, menerima kunjungan akademis dari Anja Bulic, mahasiswa S1 Global Development asal University of Agder, Norwegia, pada Senin (3/1/2025). Kunjungan pukul 11.00–12.00 WIB ini merupakan bagian dari penelitian Anja tentang ketidakadilan dan kekerasan berbasis gender di Indonesia yang dilakukan dalam rangka kerja sama antara University of Agder Norwegia dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Anja diterima langsung oleh Wahyu Tanoto (Dewan Pengurus) dan Alfi Ramadhani (Koordinator Divisi Pendidikan dan Pengorganisasian Mitra Wacana).
Sebelum kunjungan, Anja telah mengirim surat permohonan penelitian dilengkapi panduan pertanyaan dan kebutuhan data. Penelitian ini tidak hanya menjadi bahan skripsinya, tetapi juga bagian dari program kolaborasi antar universitas yang memfasilitasi mahasiswa Norwegia untuk melakukan studi lapangan di Indonesia. Fokus Anja adalah menganalisis korelasi konstruksi / peran gender dengan kekerasan berbasis gender, serta dampak sosial-budaya terhadap kesetaraan.
Dalam diskusi, Anja menyoroti tiga aspek utama: gambaran peran gender di ranah domestik dan publik, hubungannya dengan kasus kekerasan berbasis gender, serta pengaruh sosial-budaya dan keberagaman masyarakat terhadap kesetaraan gender.
Wahyu Tanoto menjelaskan, ketimpangan gender di Indonesia masih dipengaruhi kuat oleh struktur patriarki. “Di ranah domestik, perempuan sering dianggap sebagai pengurus rumah tangga, sementara laki-laki diharapkan menjadi pencari nafkah. Ini memicu ketimpangan akses pendidikan dan partisipasi politik,” jelasnya. Sementara Alfi Ramadhani menambahkan, mitos-mitos dan stigma yang berkembang di masyarakat yang justru memperparah kerentanan kelompok marginal.
Anja juga menggali program Mitra Wacana dalam mendorong kesetaraan gender, seperti pelatihan kesadaran gender bagi masyarakat, pendampingan korban kekerasan, dan advokasi kebijakan inklusif. “Kami menggunakan pendekatan multisektor, mulai dari edukasi di tingkat akar rumput hingga kolaborasi dengan pemerintah,” papar Alfi.
Kunjungan ini dinilai strategis untuk memperluas perspektif global terkait isu gender. “Kerja sama dengan akademisi internasional seperti Anja membantu kami mendokumentasikan praktik terbaik dan memperkuat jejaring advokasi,” tutup Wahyu.
Penelitian Anja diharapkan tidak hanya menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga memberikan rekomendasi berbasis data untuk mengurangi kesenjangan gender di Indonesia. (ruly)