Rilis
Mitra Wacana Sebagai Nafas Literasi Kesetaraan Gender di Yogyakarta

Published
6 years agoon
By
Mitra Wacana
Topik tentang Kesetaraan Gender merupakan suatu isu yang selalu hangat diperbincangkan. Dimana isu ini berangkat dari perjuangan hak ketidakadilan yang kerap kali dirasakan kaum perempuan, baik kekerasa dalam rumah tangga, pelecehan seksual, marginalisasi hingga subordinasi terhadap perempuan. Oleh karena itu tak heran jika paham ini pun menumbuhkan berbagai ideologi pembelaan terhadap perempuan hingga merambat kepada suatu sistem gerakan sampai melembaga. Perpustakaan Mitra Wacana adalah salah satunya, perpustakaan yang berada di Yogyakarta yang berfokuskan kepada isu-isu tentang keperempuanan, mulai dari kasus kekerasaan seksual dalam rumah tangga, kekerasan dalam berpacaran, pernikhan dini, hingga aktifitas-aktifitas diskusi yang tak jauh membahas tentang isu-isu lainnya tentang perempuan. Sebagai lembaga berbasisi sosial.
Perpustakaan Mitra Wacana tidak hanya bergerak dalam perkara yang menyinggung perempuan saja, melainkan juga berpartisipasi dan peduli dalam masalah sosial lainnya seperti bencana alam. Sebagai bentuk manifestasi sumbangsih masyarakat, Perpustakaan Mitra Wacana juga melakukan sosialisasi tentang keperempuanan sarta pembagian wacana seperti majalah, komik, kaos dan lain sebagainya ini merupakan sebagai upaya memberikan transparsi akan pentingnya perlindungan anak. Walaupun notabenya suatu lembaga yang mengarah kepada gerakan feminisme tidak lantas kemudian membuat sudut pandangnya terkhususkan pada salah satu ideologi suatu paham saja, melainkan mandiri dengan tiga prinsip utama yang dipegang yakni, Keadilan Gender, Inklusi dan Kesetaran.
Di bawah ini adalah laporan hasil temuan penelitian mahasiswi UIN Sunan Kalijaga selama proses pelenilitian di Mitra Wacana, silahkan unduh dokumennya.
You may like
Arsip
Catatan Program Partisipasi Perempuan untuk Mencegah Ekstremisme Kekerasan Di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta 2018

Published
3 weeks agoon
4 March 2025By
Mitra Wacana
Fenomena Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) saat ini masih menjadi iserius yang perlu mendapat perhatian semua pihak, baik aktivis, lembaga negara, ormas, maupun LSM. Sebab, realitas dan pelanggaran intoleransi masih tampak pada isu
terorisme, kasus pembubaran diskusi dengan dalih keyakinan agama tertentu, dan pemaksaan kelompok keyakinan tertentu yang ingin mengubah dasar negara dengan ideologinya. Peristiwa penyerangan salah satu rumah ibadah (Gereja Ludwig, Yogyakarta) pada Februari 2018 lalu menjadi contoh nyata ancaman dan teror terhadap umat agama lain.