Rilis
Perempuan Kokap Maju Bersama P3A

Published
7 years agoon
By
Mitra Wacana
Mitra Wacana WRC melakukan pendampingan di beberapa komunitas di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Desa dampingan Mitra Wacana berada di desa Hargorejo, Kalirejo, dan Hargotirto. Di tiga desa tersebut telah terbentuk P3A (Pusat Pembelajaran Perempuan dan Anak). P3A Desa Hargorejo bernama Sekar Melati, Desa Kalirejo, Anggun Rejo. Untuk Desa Hargotirto, Putri Menoreh.
Pada Mei 2017, Mitra Wacana WRC mengadakan beberapa kegiatan yaitu; Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pelatihan Gender, HAM dan Trafficking serta Bedah Buku “Fiqih anti Trafficking”.
Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan program Mitra Wacana WRC. Sebelumnya sudah dilakukan pengenalan (launching) TBM di 3 desa. TBM merupakan sebuah kebutuhan di masyarakat, khususnya di kecamatan Kokap. Wilayahnya yang berbukit-bukit dan jauh dari kota menjadi salah satu alasan TBM dikembangkan di Kokap. Hal tersebut bertujuan agar akses masyarakat terhadap informasi dan pendidikan lebih mudah.
Selanjutnya Pelatihan Gender, Hak Asasi Manusia dan Pencegahan Perdagangan Manusia untuk pegiat desa. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 18 – 19 Mei 2017 di Kecamatan Kokap. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan bupati Kulon Progo yaitu dari Dinas Sosial. Pesertanya dari unsur aparat desa yaitu; Kepala desa, sekretaris, BPD (Perwakilan Desa), PKK, dan juga tokoh masyarakat di 3 desa.
Kegiatan terakhir bedah buku “Fiqih anti Trafficking” karya KH. Husein Muhammad dkk pada 24 Mei 2017 yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kulon Progo. (Saktya Restu Baskara)
*Tulisan ini juga dimuat di buletin Mitra Media edisi 4, September 2017
You may like
Publikasi
Persiapan Musyawarah Anggota, Mitra Wacana Adakan Pra Musang Secara Hybrid

Published
2 weeks agoon
31 January 2025By
Mitra Wacana
Bantul–, Kamis 30 Januari 2025 Mitra Wacana menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pra Musyawarah Anggota (Pra-Musang) Kantor Mitra Wacana yang ada di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh anggota Mitra Wacana yang berasal dari berbagai wilayah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya adalah menyiapkan bahan-bahan krusial untuk Musyawarah Anggota (Musang) mendatang yang akan diadakan pada tanggal 15 – 16 Februari 2025, sekaligus memastikan keselarasan visi organisasi dalam menjalankan kerja-kerja kemanusiaan.
Pertemuan ini dilakukan secara zoom hybrid untuk memastikan inklusivitas dan partisipasi maksimal seluruh anggota, terlepas dari keterbatasan geografis. “Dengan menggabungkan pertemuan luring dan daring, kami ingin memastikan setiap suara anggota terdengar, terutama dalam menentukan masa depan organisasi,” jelas Mona Iswandari selaku ketua panitia musang. Agenda utama rapat ini adalah mereview Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang menjadi landasan operasional Mitra Wacana. Dokumen ini dinilai perlu disesuaikan dengan dinamika terkini, termasuk tantangan kerja kerja kemanusiaan yang semakin kompleks.
Proses review AD/ART dilakukan secara partisipatif. Anggota dan pelaksana harian bersama-sama mengkaji pasal per pasal, mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbarui atau diperkuat. Hasilnya, sejumlah rekomendasi dan usulan disusun untuk dibahas lebih mendalam pada Musang. “AD/ART bukan sekadar dokumen formal, tapi kompas yang memandu setiap langkah kami. Pembaruan ini penting agar kerja kami tetap relevan dan efektif,” tambah Istiatun selaku ketua dewan pengurus Mitra Wacana.
Selain AD/ART, rapat ini juga membahas kepemimpinan organisasi dan strategi pengelolaan keuangan jangka panjang. Pembahasan kepemimpinan fokus pada penyusunan sistem regenerasi yang berkelanjutan, sementara strategi keuangan dirancang untuk meningkatkan transparansi dan keberlanjutan lembaga. Kedua aspek ini dinilai krusial dalam menjaga kredibilitas Mitra Wacana di tengah masyarakat dan mitra kerja.
Rekomendasi dari pertemuan ini akan menjadi bahan utama dalam Musang, yang akan menetapkan keputusan final melalui mekanisme musyawarah anggota. Dengan disahkannya dokumen AD/ART yang diperbarui serta strategi organisasi yang matang, Mitra Wacana berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam kerja kemanusiaan. Langkah ini tidak hanya memastikan organisasi tetap adaptif terhadap perubahan, tetapi juga mengukuhkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagai fondasi utama. Pertemuan ini menutup dengan semangat optimisme, mengisyaratkan kesiapan Mitra Wacana menghadapi tantangan masa depan dengan pondasi yang lebih kokoh. (ruly)

Dari Diam ke Perlawanan: Saatnya Menghancurkan Kekerasan Seksual

P3A Srikandi Sentolo Membuat Program Kerja Tahun 2025
