web analytics
Connect with us

Arsip

Profil Desa Grabag Kabupaten Purworejo

Published

on

Peta-kabupaten-Purworejo
Waktu dibaca: 2 menit

Nama Desa : Grabag
Kepala Desa : Rani Sumadyaningrum
Sekretaris Desa : Budi Hartono

Aparat Desa

1) Suprapto
2) Tati
3) W. Hadi Suwito ( Kaum )
4) Sutiyono ( Kaum )
5) Kaur Pemerintah : Herman M.
6) Kaur Ekbang : M.Fadlan
7) Kaur Kesra : Supangat
8) Kaur Keuangan : Widyo Sucipto
9) Kaur Umum : Puji Susanto
10) Kadus 1 : Wahyono
11) Kadus 2 : Puji Asmito
12) Kadus 3 : Legiman
13) Kadus 4 : Yulianto
14) Kadus 5 : Mardiyanto
15) Kadus 6 : S. Basuki

Luas wilayah desa : 338,100 Ha

Batas Desa

– Utara : Desa Sangubanyu
– Timur : Desa Roworejo, Tunggul rejo
– Selatan : Desa Aglik
– Barat : Desa Banyuoso

Pertanahan

a) Tanah kas desa : 30,00 Ha
b) Tanah bersertifikat : 78 buah 4,8 Ha

Perumahan
a) Permanen : 400 buah
b) Semi Permanen : 190 buah
c) Non Permanen : 135 buah

Jumlah Penduduk
a) Laki – laki : 1818 orang
b) Perempuan : 1874 orang
c) Jumlah total : 3692 orang
d) Kepala Keluarga : 944 KK

Pendidikan

a) Lulusan pendidikan umum : 2102 orang
b) Lulusan pendidikan khusus : 56 orang

Kelompok Pendidikan Berdasar Usia

a) 04 – 07 tahun : 318 orang
b) 07 – 12 tahun : 260 orang
c) 13 – 15 tahun : 230 orang

Agama

a) Agama Islam : 3659 orang
b) Agama Kristen : 12 orang
c) Agama Khatolik : 6 orang

Bangunan tempat ibadah
a) Masjid : 2
b) Mushola : 8
c) Gereja : 0

Jumlah RT :15, Jumlah RW : 6

Mata Pencaharian

a) Karyawan (PNS) : 126 orang
b) TNI : 64 orang
c) POLRI : 615 orang
d) Tani : 669 orang
e) Buruh tani : 364 orang
f) Pertukangan : 67 orang
g) Pensiunan : 81 orang

Jenis Usaha

a) Home industri gula merah,
b) Pedagang
c) membuat snack tradisional
d) penggilingan padi
e) pengepul kelapa
f) pengepul bawang merah
g) pengepul telur

Continue Reading
3 Comments

3 Comments

  1. kartowirdjo

    12 December 2015 at 10:48 pm

    Assalamu’alaikum wr wb.
    Tumpah darah saya adalah dari Desa, Kec. Grabag artinya saya dilahirkan di desa tersebut tepatnya Minggu Kliwon, 20 Januari 1957.
    Saya sangat bersyukur dilahirkan dan sampai sekarang Allah SWT masih memberikan kesehatan, iman dan taqwa, sehingga saya mengingat 58 tahun terlewati, namun setiap pulang ke kampung halaman terasa prihatin, karena perkembangan terkait dengan pembangunan belum menyentuh desa dimaksud. Untuk itu smg para pemimpin (pangembatin projo) untuk lebih semangat dan serius untuk memperjuangkan membangun desa yang saya cintai. mengingat perkembangan desa-desa lain menurut saya cukup lumayan pembangunan fisik, namun desa Grabag belum.
    Demikian unek-unek saya semenjak Ibu Lurah terpilih menjadi Kepala Desa da waktu itu (sudah lama) saya sowan dan bertemu langsung dengan memberikan selamat dan memberikan masukan terkait dengan perjuangan untuk desa Grabag. ……….

  2. kartowirdjo

    12 December 2015 at 10:48 pm

    Assalamu’alaikum wr wb.
    Tumpah darah saya adalah dari Desa, Kec. Grabag artinya saya dilahirkan di desa tersebut tepatnya Minggu Kliwon, 20 Januari 1957.
    Saya sangat bersyukur dilahirkan dan sampai sekarang Allah SWT masih memberikan kesehatan, iman dan taqwa, sehingga saya mengingat 58 tahun terlewati, namun setiap pulang ke kampung halaman terasa prihatin, karena perkembangan terkait dengan pembangunan belum menyentuh desa dimaksud. Untuk itu smg para pemimpin (pangembatin projo) untuk lebih semangat dan serius untuk memperjuangkan membangun desa yang saya cintai. mengingat perkembangan desa-desa lain menurut saya cukup lumayan pembangunan fisik, namun desa Grabag belum.
    Demikian unek-unek saya semenjak Ibu Lurah terpilih menjadi Kepala Desa da waktu itu (sudah lama) saya sowan dan bertemu langsung dengan memberikan selamat dan memberikan masukan terkait dengan perjuangan untuk desa Grabag. ……….

  3. kartowirdjo

    12 December 2015 at 10:52 pm

    1. Sugeng ndalu Ibu Rani Summadiyaningrum, nyuwun pangapunten inggih, mugi2 kerso pangaupro manawi kulo kirang prayogi.

    2. Salam kagem keng Ibu Yuli lan selamat kabaripun unggul ing Pilkada

    3. Nuwun

Leave a Reply

Arsip

Ngobras: Ngobrol Asyik Buku “Menyuarakan Kesunyian” di Dampingan Komunitas Kulon Progo

Published

on

Waktu dibaca: 2 menit

Minggu,  26 November 2023 Mitra Wacana yang di dukung Taiwan Foundation for Democrazy melaksanakan diseminasi Ngobras: Ngobrol Santai Buku “Menyuarakan Kesunyian – Catatan Pendampingan Pegiat Mitra Wacana”, bersama komunitas dampingan Mitra Wacana di Kulon Progo yang bertempat di Resto Bukit Kecubung, Kulon Progo.

Pada program sebelumnya Raising Public Awaremess Through writing Human Rights and Democracy Books yang dilaksanakan pada 1 Januari-30 November 2022, Mitra Wacana telah menerbitkan buku berjudul “Menyuarakan Kesunyian: Catatan Pendampingan Pegiat Mitra Wacana”.  Naskah  buku  ini  dirancang  untuk  menyajikan  pengetahuan  dan  merangkum langkah-langkah             organisasi      ketika melakukan proses   pendidikan,   pengorganisasian komunitas,        dan                         advokasi dari pendampingan di beberapa           wilayah          (desa/kota). Buku tersebut sudah dicetak sebanyak 200 exemplars dan terdistirbusikan antara lain kepada komunitas dampingan Mitra Wacana, NGO di wilayah  Yogyakarta, Organisasi Perangkat Daerah serta masyarakat lainya. 

Pada   program   kali   ini,   Mitra   Wacana   merivisi   tulisan   pada   buku   sebelumya,   juga mendiseminasikan kepada masyarakat yang lebih luas. Harapannya hal tersebut tersebut menjadi salah satu jalan untuk membagikan  pengetahuan dan  meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perjuangan masyarakat dalam pemenuhan hak asasi manusia untuk mewujudkan negara yang demokratis kepada masyarakat. 

Adapun buku “Menyuarakan Kesunyian: Catatan Pendampingan Pegiat Mitra Wacana edisi revisi”, adalah catatan yang ditulis oleh para pegiat Mitra Wacana untuk menggambarkan proses, hasil, dan berbagai pengalaman pribadi yang dirasakan pegiat selama melaksanakan program di wilayah dampingan masing-masing. Selain catatan pendampingan dan advokasi dari pegiat Mitra Wacana, dalam buku edisi revisi ini juga terdapat catatan dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah dan anggota masyarakat sipil, tentang proses-proses advokasi hak asasi manusia dalam rangka perwujudan demokrasi di Indonesia.  

Dalam diseminasi tersebut hadir dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo, Balai Dikmen Kulon Progo, Lurah dan pamong, serta masyarakat luas dampingan Mitra Wacana di Kulon Progo. Acara dimulai dengan sambutan dari Mitra Wacana kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni ngobrol bareng  penulis dan editor terkait buku diakhiri dengan sesi tanya jawab. Hadir sebagai narasumber Sri Lestari,S.IP selaku penulis dari Dinas Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo periode 2019-2023 yang menceritakan pendampingan dari birokrasi pemerintah dalam pengawalan pembentukan kebijakan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) dan juga cerita pendampingan dalam pencegahan kekerasan dan pendampingan pemenuhan hak bagi korban.

Harapannya dapat diseminasi buku tersebut dapat menggambarkan perjuangan Mitra Wacana untuk memenuhi hak asasi perempuan dalam rangka mewujudkan demokrasi.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending

EnglishGermanIndonesian