web analytics
Connect with us

Kulonprogo

Combatting human trafficking in Nomporejo village

Published

on

Pertemuan Rutin Putri Pertiwi ft Umi

Sophia: On Saturday (19 March 2016) I travelled to Nomproejo village, Kulon Progo district with Mitra Wacana WRC Director Mrs Rindang Farihah, secretary Mrs Imelda Zuhaida and finance and fundraising officer Soni Marsana. We attended the monthly meeting of the Putri Pertiwi women and children’s learning centre (Pusat Pembelajaran Perempuan dan Anak or P3A). About 20 women and their children attended the meeting. Usually there are more people, they have around 30 members now, but there was a funeral in the village that day.

I asked the women why they joined the P3A, and what they got out of it. One woman said, before she joined P3A, she didn’t know about human trafficking, gender issues, or sexual and reproductive health. I was so inspired to hear this, knowing that human trafficking and domestic violence are problems faced by many women in Kulon Progo. Mitra Wacana WRC’s program manager for Kulon Progo, Mrs Dianah Karmilah, pointed out the Putri Pertiwi P3A is a member of the Kulong Progo Violence Victims Protection Forum (Forum Perlindungan Korban Kekerasan or FPKK).

The women told me that being a member of Putri Pertiwi P3A gives them an opportunity to share their experiences, gain knowledge and even learn new skills. Mrs Rindang spoke about the importance of good record keeping, planning and budgeting so the organization has strong transparency. The women will receive training to do this as well as assistance to market the products they make such as knitted hand bags and accessories.

The head of the village government, Suyono, even stopped by the meeting. He encouraged the women to contribute ideas for the village and welcomed the energy that Putri Pertiwi P3A brings to Nomproejo village. Mitra Wacana WRC’s program coordinator for Kulon Progo, Mrs Septy Wulandari, said the village government has been supportive of Putri Pertiwi P3A and has taken steps to give organization access to funding for women’s empowerment and the prevention of human trafficking.

In closing the meeting, Mrs Imelda reminded the women how the work they are doing now through Putri Pertiwi P3A will benefit future generations. I hope, through the work of organizations such as Mitra Wacana WRC, issues such as human trafficking will not be a problem for future generations.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita

P3A dan Media Desa Galur melaksanakan Pelatihan Keuangan Keluarga

Published

on

Oleh Yunia Andini

Pada tanggal 18-19 Januari 2024, P3A dan Media Desa Galur telah melaksanakan Pelatihan Keuangan Keluarga. Pelatihan ini diadakan di Resto Bukit Cubung dan dihadiri oleh sepuluh anggota P3A dan dua anggota Media Desa.

Pada hari pertama, CO memetakan harapan dan kekhawatiran peserta. Beberapa harapan dari peserta antara lain, dapat mengelola keuangan, dapat mengetahui bagaimana mengelola keuangan di keluarga, biar keuangan gak amburadul, mendapat solusi dari lebih besar pasak daripada tiang, bisa memisahkan uang untuk usaha dan rumah tangga, pemasukan dan pengeluaran dapat dicatat secara rinci.

Sedangkan kekhawatiran dari peserta meliputi belum bisa menyesuaikan materi hari ini, tidak ada pendapatan kurang, kehujanan dan ada angin, tidak bisa menyisihkan uang belanja atau boros, kurang bisa menyerap ilmu dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada waktu membuat anak jadi masalah dalam keluarga, pulang terlalu sakit, dan hujan deras, kurang fokus, tidak dapat mempraktikan ilmu.

Berdasarkan harapan dan kekhawatiran yang muncul dari peserta CO kemudian membuat kontrak belajar, yang disepakati oleh seluruh peserta. Kontrak belajar ini bertujuan untuk membantu mencapai harapan dan meminimalkan kekhawatiran.

Setelah menyepakati kontrak belajar, sesi selanjutnya adalah mengirimkan materi oleh Mbak Elva Delvia. Hal-hal yang disampaikan Mbak Elva antara lain masalah keuangan, apa itu pengelolaan keuangan rumah tangga, mengapa pengelolaan keuangan rumah tangga itu penting, bagaimana mengelola keuangan rumah tangga, tahapan-tahapan pengelolaan keuangan rumah tangga, perencanaan, dan langkah-langkah menyusun perencanaan .

Pada tahap penyampaian materi ini, peserta juga aktif dalam forum. Mereka banyak membagikan bagaimana tantangan-tantangan dalam mengelola keuangan keluarga selama ini. Peserta juga aktif bertanya kepada pemateri seputar pengelolaan keuangan keluarga.

Aktivitas peserta selanjutnya adalah praktik. Pada sesi praktik ini peserta diminta untuk mempraktekan bagaimana menentukan impian dan membuat perencanaan keuangan rumah tangga. Hasil praktik dari peserta akan direview pada hari selanjutnya.

Di hari kedua, yaitu tanggal 19 Januari 2024. Kegiatan dimulai dengan mereview materi pada hari pertama. CO memilih peserta secara acak, dan menanyakan materi apa yang paling diingat pada pelatihan hari pertama. Jawaban dari peserta antara lain adalah tabungan sebaiknya direncanakan di awal, bukan sisa dari penghasilan bulanan. Ada juga yang menjawab tahapan-tahapan perencanaan. Lalu ada yang menjawab, bagaimana merencanakan impian keluarga, agar bisa direncanakan.

Selanjutnya adalah pemaparan materi oleh Mbak Mona Iswandari beberapa hal yang disampaikan Mbak Mona antara lain, bagaimana cara menyalurkan keuangan rumah tangga dan pentingnya memiliki keuangan yang sehat, serta apa saja ciri-ciri keuangan yang sehat.

Pada hari kedua sesi prakteknya adalah bagaimana cara menghitung apakah keuangan keluarga setiap peserta sehat atau tidak dan apa saja indikatornya.

Pada pelatihan kali ini, kami sangat mengapresiasi semangat belajar P3A dan Media Desa Galur, karena pelatihan ini diadakan bersamaan dengan terjadinya badai Anggrek yang menerpa hampir di seluruh wilayah DIY. Meski angin kencang dan hujan deras, serta baju setengah basah, mereka tetap hadir dan antusias selama pelatihan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending