
Purwati
Oleh Purwati (P3A SEJOLI, Punggelan Banjarnegara)
Awal mulanya saya mengenal Mitra Wacana WRC adalah pada tahun 2013 dimana Mitra Wacana WRC mengadakan sebuah acara pelatihan bersama Polres Banjarnegara yang diwakili oleh Bu Devi tentang “Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak”. Kemudian selang 1 atau 2 bulan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan di Desa Petuguran selama 3 hari berturut-turut tentang “Kesetaraan Gender”.Ada sekitar 22 orang perempuan yang dari satu desa dengan saya Bondolharjo. Setelah itu hampir setiap bulan ada pertemuan dengan Mitra Wacana WRC.
Pelatihan yang paling berkesan bagi saya adalah pada waktu pelatihan Mekanisme Penanganan Kasus yang diberikan oleh Bu Acuk, dimana beliau menyampaikan tentang “Membangun Mimpi”. Di mana banyak kaum perempuan yang menjadi korban kekerasan mampu bangkit karena sebuah mimpi untuk kehidupan yang lebih baik dan untuk nasib para perempuan lain yang lebih menderita.
Saya berpikir tentang saya dan perempuan di Desa saya Bondolharjo yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perempuan lain yang menjadi korban kekerasan seksual. Selama ini para perempuan korban KDRT dan kekerasan tidak berani melapor atau berani melawan, hanya diam dan pasrah dengan nasib yang buruk. Dari situlah saya dan ibu-ibu yang sering ikut pelatihan bersama MitraWacana bersepakat membentuk sebuah organisasi perempuan yang bertujuan untuk melindungi kaum perempuan di desa Bondolharjo dari kekerasan. Maka terbentuklah SEJOLI (Serikat Bondolharjo Peduli). Kami memilih nama itu karena biar mudah diucapkan dan sebagai pengenal bahwa organisasi yang kami bentuk berasal dari Bondolharjo yang peduli terhadap sesama.
Namun dalam perjalanannya Sejoli mengalami pasang surut keanggotaan, banyak yang keluar.Satu per satu ibu-ibu pada keluar karena dilarang suami, melahirkan, sibuk berdagang, bekerja keluar kota, dan lain-lain. Hal ini membuat SEJOLI menjadi kurang bersemangat dalam melakukan kegiatan-kegiatan karena minimnya anggota.
Baru pada pertengahan tahun 2016 sampai sekarang dengan pendamping yang baru, Sejoli mulai aktif lagi dalam berkegiatan di desa yaitu sosialisasi mengenai Kekerasana Seksual Terhadap Anak (KSTA) ke Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di desa Bondolharjo, melakukan Sekolah Perempuan per usun, dan Sejoli peduli Lansia, serta aktif mengikuti kegiatan dari MitraWacana WRC. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, muncullah anggota-anggota baru yang aktif. Dan saya kembali bersemangat untuk aktif di Sejoli.
Ada satu hal lagi yang berkesan ketika saya mengikuti Sejoli dan Mitra Wacana WRC, saya mendapatkan ilmu tentang pendidikan anak (parenting).Saya sadar, dulu sebelum saya mengikuti Sejoli dan Mitra Wacana WRC, saya termasuk salah satu orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak.Saya sering memarahi anak dan melakukan kekerasan fisik kepada anak (mencubit dan memukul anak ketika nakal dan bandel serta tidak menurut).Setelah mendapat kan ilmu tentang parenting dan kekerasan terhadap anak, saya sadar bahwa apa yang saya lakukan terhadap anak-anak tidak benar dan melanggar Undang-Undang.
Akhirnya sampai sekarang saya sudah tidak melakukan kekerasan dan memarahi anak-anak ketika mereka nakal dan tidak menurut. Apa yang telah saya lakukan dengan mempraktikkan parenting dan tidak melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik terhadap anak membuat saya dan anak-anak semakin dekat dan semakin sayang. Saya sangat bersyukur sekali telah mendapatkan bimbingan dan ilmu dari Sejoli dan Mitra Wacana WRC