WATES, KRJOGJA.com – Paham Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme (RET) harus ditangani serius. Perlunya deteksi dan pencegahan secara dini. Disamping itu peningkatan pemahaman literasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga sangat penting untuk mengantisipasinya.
“Janganlah penanganannya seperti pemadam kebakaran, terbakar dulu barulah ditangani (dipadamkan apinya). Namun upaya pencegahan atau penanggulangan perlu dilakukan oleh berbagai komponen dan elemen bangsa, baik Pemerintah maupun masyarakat secara komprehensif,” ucap H Jumanto SH Staf Ahli Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik Kulonprogo yang membacakan sambutan Bupati Hasto Wardoyo pada seminar ‘Pencegahan Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme Bagi Masyarakat Desa serta Optimalisasi Peran Kelompok Perempuan’, di Aula Adikarto, Selasa (23/01/2018).
Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY KH Abdul Muhaimin yang juga Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat, ketua Forum Kewaspadaan Di Masyarakat (FKDM) DIY, menyampaikan, dengan semakin terbukanya kehidupan sosial sekarang ini, peran keluarga sangat penting.
“Kualitas generasi itu di tangan ibu sebenarnya, karena seorang Ibu harus menjadi tempat belajar pertama kali, semacam role model yang paling strategis,” ujarnya.
Direktur Mitra Wacana Women Resource Centre (WRC) Rindang Farihah menyatakan pencegahan terhadap RET melalui pelbagai cara mutlak dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen, baik berbasis institusi maupun masyarakat desa, serta melakukan optimalisasi kelompok perempuan, terutama yang berada di desa. “Mengingat, saat ini desa diduga menjadi “lahan” baru bagi orang atau kelompok yang menyebarkan paham radikal,” ucapnya.
Dalam catatan Mitra Wacana WRC, ada dua isu penting mengenai pentingnya melakukan pencegahan RET dimulai dari desa serta mendorong optimalisasi peran kelompok perempuan di dalamnya.
Pertama, mendesak pemerintah desa untuk mulai memasukkan program pencegahan RET yang dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (MusrenbangDes), agar masyarakat semakin waspada dan sadar mengenai pentingnya pencegahan isu itu sebagai gerakan bersama-masyarakat.
“Kedua, mendesak terhadap seluruh elemen masyarakat untuk tidak mengabaikan peran kelompok perempuan. Kaum perempuan sampai saat ini terbukti memiliki kemampuan melakukan konsolidasi yang kuat, baik di organisasi, kelompok atau kegiatan yang melibatkan komunitasnya,” tandas Rindang. (Wid)
Sumber: http://krjogja.com/web/news/read/55970/Diperlukan_Deteksi_dan_Pencegahan_Dini_Radikalisme