06 Maret 2018 | Suara Banyumas
Oleh Castro Suwito
INFORMASI saat ini sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta perangkat pendukungnya menjadikan orang semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi.
Kini, kecepatan dalam mengakses informasi juga sangat penting untuk mencapai kemajuan. Begitu juga bagi desa-desa yang secara geografis terpencil, akan semakin terpencil dan tertinggal jika tidak berubah mengikuti zaman. Kesadaran itulah yang menjadi pemicu lahirnya komunitas literasi Jalanews di Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja. Seluruh anggota komunitas ini merupakan anak muda.
Ketua Jalanews, Fery Arya Putra mengatakan, sebelumnya Jalatunda dikenal sebagai desa tertinggal. Jalatunda kerap sekali muncul di pemberitaan media, terutama saat musim kemarau karena warganya banyak yang mengalami krisis air bersih.
Yang orang tahu, Jalatunda itu desa tertinggal, lokasinya terpencil di perbukitan selatan Banjarnegara. Seolah-olah tidak ada keunggulannya, tutur Fery. Padahal, pembangunan di Desa Jalatunda juga mulai menampakkan hasil. Seperti halnya wilayah rawan krisis air bersih mulai berkurang dengan dibangunnya infrastruktur air bersih.
Bukan itu saja, geliat masyarakat dalam membangun desa juga semakin terasa. ìSebagian masyarakat yang merantau ke kota besar juga ikut terlibat untuk dalam perencanaan pembangunan desa,î ujarnya. Dimotori oleh komunitas dan media desa Jalanews, mulai tahun lalu Jalatunda menerapkan rembug online untuk menyerap aspirasi masyarakat. Terutama, bagi warga Jalatunda yang sedang mengadu nasib di kota besar agar ikut memberikan sumbang saran terhadap pembangunan desa.
ìKami menggelar rembug online melalui media sosial, lalu merangkum usulan yang masuk untuk diserahkan kepada pemerintah desa,î jelasnya. Menurutnya, beberapa hal positif yang dilakukan masyarakat tersebut pun perlu diangkat ke publik.
Karena itu, dia bersama rekanrekan di Jalanews mempublikasikan beberapa kegiatan warga dan hasil pembangunan desa melalui website dan media sosial. ìKami terus berusaha menginformasikan geliat masyarakat dan kemajuan desa untuk menciptakan citra positif Desa Jalatunda,î ungkapnya.
Menurutnya, aktivitas pemuda desa dalam komunitas Jalanews juga menjadi pemantik warga untuk merintis wisata alam Igir Lempuyang. Dalam dua bulan terakhir ini, warga bergiat membangun objek wisata di puncak bukit di kawasa hutan pinus. ìMeski belum sepenuhnya siap, tapi sudah mulai dikunjungi. Katanya mereka tahu dari medsos,î ungkapnya.
Respons positif juga disampaikan oleh Paguyuban Anak Rantau Jalatunda (PARJA). Pembina PARJA, Rachmat menyampaikan terima kasih kepada tim Jalanews yang telah memfasilitasi warga Jalatunda di perantauan untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa. ìKami para perantau bisa ikut serta dalam perencanaan pembangunan desa, semoga masukan kami bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memajukan desa,tuturnya. (19)
Sumber berita: http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/37300/Media-Desa-Mengangkat-Citra-Positif-Jalatunda