web analytics
Connect with us

Rilis

Diskusi Peran Ombudsman Republik Indonesia

Published

on

oleh Arif Sugeng Widodo

Pada Selasa (15/3), Mitra Wacana Women Resource Center menghadiri acara diskusi yang diselenggarakan oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI) kantor perwakilan DIY, bertempat di gedung UC UGM. Acara diskusi didahului pemaparan Ninik Rahayu (salah satu pimpinan ORI). Acara diskusi ini berjudul Coffe Morning Ombudsman dan mengangkat tema membangun Sinergi Pengawasan Publik. Acara dihadiri berbagai instansi pemerintah dan juga berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di DIY. Dengan mengundang berbagai pihak tersebut dimaksudkan ORI mendapatkan masukan agar dapat menjalankan tugasnya secara lebih maksimal.

Pelayanan publik yang dilakukan berbagai instansi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam beberapa kasus masih bermasalah. Masih banyak masyarakat yang kurang puas terhadap pelayanan yang dilakukan oleh berbagai lembaga tersebut. Kadang ketidakpuasan masyarakat tersebut tidak direspon oleh instansi yang bersangkutan. Masyarakat kadang tidak tahu bahwa ada lembaga khusus yang menerima aduan dari masyarakat terhadap layanan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Masyarakat masih banyak yang tidak mengenal Ombudsman sebagai lembaga yang menerima aduan dan memprosesnya agar layanan publik bisa lebih baik lagi.

Acara Coffe Morning Ombudsman ini juga bertujuan untuk mengenalkan peran serta Ombudsman dalam memperbaiki layanan publik di seluruh Indonesia khususnya di DIY dan sekitarnya. Dari acara ini diharapkan ORI bisa bekerjasama dengan dengan pelbagai instansi dan juga LSM dalam mengawasi kerja-kerja lembaga pelayanan publik sehingga tercipta sinergi yang positif dari berbagai elemen masyarakat dan lembaga layanan publik itu sendiri sehingga layanan publik benar-benar lebih baik.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Arsip

Catatan Program Partisipasi Perempuan untuk Mencegah Ekstremisme Kekerasan Di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta 2018

Published

on

Fenomena Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) saat ini masih menjadi iserius yang perlu mendapat perhatian semua pihak, baik aktivis, lembaga negara, ormas, maupun LSM. Sebab, realitas dan pelanggaran intoleransi masih tampak pada isu
terorisme, kasus pembubaran diskusi dengan dalih keyakinan agama tertentu, dan pemaksaan kelompok keyakinan tertentu yang ingin mengubah dasar negara dengan ideologinya. Peristiwa penyerangan salah satu rumah ibadah (Gereja Ludwig, Yogyakarta) pada Februari 2018 lalu menjadi contoh nyata ancaman dan teror terhadap umat agama lain.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending