Just play….
(Tanoto’s Revelation)
(Writing
was taken from a status on a Facebook wall, with edits)
To play
is the world of children. As their world, anyone will be invited to play by children,
including their parents. So, in other words, playing is the right of every child.
For a child, everything is the world of play, so us
as parents do not need to be too serious about dealing with children. Because children do not yet
understand what is serious… hehehe. When
parents are angry and annoyed, they can then make children feel bad.
Kita
semua paham jika anak memiliki dunianya sendiri yang sangat “khas”.
Oleh karena itu dari banyak referensi yang pernah saya baca, orangtua
disarankan melihatnya dengan sudut pandang anak juga, hihii… Saya tau ini tidak mudah bagi orang tua, tapi kan kita
pernah punya pengalaman jadi anak-anak, minimal bisa bertingkah seperti mereka 😂😅.
Misalnya joget-joget, teriak-teriak, corat-coret tembok, atau bahkan berdandan
dan main boneka (mobil-mobilan juga boleh lah).
Ketika
menemani dan mendampingi anak kita butuh ilmu tentang kesabaran yang tidak
terbatas, punya jiwa pengertian seluas samudera dan sifat toleran setinggi
gunung dan sedalam bumi hehehe, tau
kenapa? Karena terkadang orang tua juga bisa terpancing “gemes” melihat tingkah polah anak.
Kebetulan saya sedang berproses 😁😃.
Oh yes, for children really play
in their daily life, because no day without playing is mandatory for them
. When a child plays, it certainly has a collective effect of a lot of fun. No words stop playing.
Everyone understands that
feeling happy is one of the benefits of playing. Besides happiness, with
playing a kid can also develop various aspects. Because, play for children
is actually a learning process, and for parents it is
a process to hone calm and “put away” (hold back) emotionhehehehe..
If
we as parents can gain knowledge through reading, then the child
can gain knowledge through playing. That means play activities for children
can form physical, psychological, and social develoment. Physically, childrens bodies become more healthy; play also
stimulates rough and smooth motor development.
Sedangkan
secara sosial, anak juga belajar bertemu, berbagi dan membaur dengan orang
lain. Dengan bermain anak akan belajar menjalin hubungan dengan teman seusianya
(sebaya), belajar mempertahankan hubungan dengan teman atau bahkan juga belajar
mencari solusi jika ada tantangan yang dihadapinya. Menurut saya yang agak fundamental
anak juga belajar memahami arti “perpisahan”, hehehe 😁😀. Maksudnya
berpisah dari bapak atau ibunya atau pengasuhnya.
Dengan
bermain, insya Allah penguasaan tata bahasa anak juga semakin tumbuh,
berkembang, terbiasa dalam bercakap-cakap, berkomunikasi dan memperluas daerah
“jajahannya”. Jika biasanya bermain di depan atau teras rumah, maka
dengan bertemu banyak teman bisa juga tiba-tiba bermain di sawah, sungai,
lapangan atau ngendong (berkunjung) ke rumah temannya untuk minta jajanan dan
makanan, hahahhaha (ini kasusnya anak
saya) 🤣😂
Satu
lagi sebagai penutup tulisan ini. Dengan bermain, emosi dan kepribadian juga
dapat terkelola. Biasanya, anak akan belajar dan berproses bagaimana cara
mengelola dan melepaskan ketegangan yang dialami melalui bentuk dan berbagai
permainan yang dilakukan. Jadi, sudahkah kita bermain? Kapan? Main apa? 😂😅😄