web analytics
Connect with us

Opini

Perempuan : Ruang Yang Sama

Published

on

Litansia Yonika (Volunteer Mitra Wacana)

Di dunia sekarang peran serta perempuan harusnya boleh dikata tidak lagi dipandang sebelah mata, karena jika ditilik dari sudut padang sejarah track record serta sepak terjang para perempuan  dari jaman dulu sampai sekarang sangat begitu luar biasa, serta tidak kurang dalam perjuanganya. Sepanjang sejarah peradapan dunia, tidaklah sedikit perempuan berpengaruh yang memberi inspirasi kepada dunia, bahkan tidak jarang ikut andil terlibat terhadap suatu perubahan besar dalam sejarah dunia melalui karya dan perjuangan masing-masing para perempuan dengan beragam cara yang unik, serta terlibat dan tersebar di berbagai isu perjuangan di masyarakat.  

Sejalan dengan bicara perjuangan perempuan, maka setiap tanggal, 8 Maret diperingati Hari Perempuan Internasional (International Womens Day). Bicara hari Perempuan Internasional ini, nafasnya erat sekali dengan momentum perjuangan kesetaraan hak, jauh sebelum ada peringatan inipun, kaum perempuan sudah bergelut agar hak dan keberadaan perempuan tidak dipadang sebelah mata. Momentum International Womens Days tahun 2023 ini mengusung tema Embrace equity” melalui tema tersebut para perempuan serta kita semua diajak untuk melihat serta diingatkan kembali bahwa di dunia saat ini, dalam hal memberi  ruang kesempatan yang sama tidak lagi cukup namun butuh action lebih dari sekedar itu artinya memberi setiap orang apa yang mereka butuhkan sesuai porsinya jauh lebih tepat. 

Harus kita sadari juga, bahwa masing-masing kita memulai dari tempat/titik yang berbeda dan beragam, begitupun juga dengan perempuan benar-benar beragam, seringkali membutuhkan lebih dari sekadar lapangan permainan yang setara.  Masing-masing kita tidak boleh menutup mata akan hal itu atau bahkan acuh, tidak melulu memberi semua orang hal yang persis sama itu tindakan tepat. Jika kita memberi setiap orang hal yang persis sama, mengharapkan hal itu akan membuat orang setara, ini bisa sangat tidak akurat karena setiap orang tidak sama. Menghargai,  dan merangkul kesetaraan adalah hal yang sangat dibutuhkan dimasa ini, maka perempuan lebih mungkin memiliki akses ke apa yang dibutuhkan untuk berhasil. Masing-masing tidak mungkin berdaya tanpa saling mengapresiasi dan menghormati.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opini

Harmoni Kolaborasi Agama, Negara, dan Masyarakat dalam Mengatasi Krisis Lingkungan

Published

on

Sumber: freepik

Akbar Pelayati, Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam, Uin Alauddin Makassar, Juga merupakan Aktivis HMI MPO Cabang Makassar.

Krisis lingkungan bukan hanya sekadar bencana yang akan melanda bumi kita; ini adalah sebuah panggilan yang mendesak kita untuk bertindak. Di tengah gemerlapnya pergulatan isu-isu global seperti perubahan iklim dan penurunan biodiversitas, dunia kini membutuhkan respons holistik. Itulah mengapa kolaborasi antara agama, negara, dan masyarakat menjadi semakin penting untuk memecahkan masalah dalam menangani tantangan lingkungan.

Dari sudut pandang agama, kita melihat bagaimana nilai-nilai moral dan spiritual memberikan landasan kuat untuk menjaga alam. Konsep ecotheology, misalnya, menggabungkan prinsip-prinsip agama dengan wawasan lingkungan, menawarkan perspektif baru tentang hubungan antara manusia dan alam. Ajaran Islam menekankan penghormatan terhadap lingkungan sebagai bagian integral dari iman, menjadikannya sumber inspirasi bagi individu dan komunitas untuk bertindak bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Di sisi lain, peran negara tidak bisa diabaikan. Melalui kebijakan lingkungan yang ketat, negara dapat menciptakan kerangka kerja yang mendukung praktik bisnis berkelanjutan. Program seperti PROPER di Indonesia bukan hanya sekadar alat evaluasi, tetapi juga sebagai pendorong bagi industri untuk bergerak menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, negara juga memiliki peran dalam menggalang kerjasama internasional untuk menangani masalah lingkungan secara bersama-sama.

Namun, tanggung jawab tidak hanya terletak pada pundak agama dan negara. Setiap individu dalam masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dari tindakan sederhana seperti pengelolaan sampah hingga dukungan terhadap inisiatif lingkungan, setiap langkah kecil memiliki dampak yang besar dalam menjaga keberlanjutan Bumi.

Kolaborasi yang erat antara agama, negara, dan masyarakat adalah kunci untuk mengatasi krisis lingkungan. Dengan bersatu, kita dapat menjaga harmoni antara manusia dan alam, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Tantangan ini bukan hanya panggilan untuk bertindak, tetapi juga kesempatan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Bumi kita dan semua makhluk yang menghuninya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Twitter

Trending