WATES (MERAPI) – Upaya pencegahan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di Kulonprogo mulai melibatkan kaum perempuan. Pasalnya, perempuan dianggap lebih luwes dan merupakan pemegang peranan utama dalam keluarga sebagai lingkup pencegahan pertama.
Hal tersebut terungkap dalam Seminar Pencegahan Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme bagi Masyarakat Desa serta Optimalisasi Peran Kelompok Perempuan yang diselenggarakan Mitra Wacana WRC (Women Resource Centre) di Gedung Kaca Pemkab Kulonprogo, Selasa (23/1). Saat menyampaikan sambutannya, Assda Kulonprogo, Jumanto mengatakan, penyelenggaraan seminar dapat menambah wawasan untuk masyarakat Kulonprogo. Dengan demikian, semua pihak dapat berperan dalam mencegah dan mengantisipasi adanya radikalisme, ekstrimisme dan terorisme di Kulonprogo.
“Kulonprogo akan menjadi daerah yang tetap terjaga keamanan dan ketenteramannya,” kata Jumanto.
Jumanto juga menyambut baik kegiatan yang diadakan panitia, berupa penelitian di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap, Desa Salamrejo Kecamatan Sentolo dan Desa Banaran Kecamatan Galur. Hasil penelitian menyebutkan, semua pihak sepakat bahwa terorisme, radikalisme dan ekstrimisme tidak ada di Indonesia. Upaya pencegahannya, juga melibatkan kaum perempuan karena dianggap lebih luwes dan berperan penting di dalam keluarga.
Kepala Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme DIY, KH Abdul Muhaimin yang juga merupakan Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat dan Ketua Forum Kewaspadaan di Masyarakat (FKDM) DIY menyampaikan, dengan semakin terbukanya kehidupan sosial sekarang ini, peran keluarga sangat penting. Kunci keberhasilan dan tanggung jawab keluarga seringkali dikesampingkan karena persoalan karir, termasuk pemahaman gender yang salah. Hal ini perlu diposisikan secara proporsional karena menyangkut masa depan bangsa.
“Kualitas generasi ada di tangan ibu. Seorang Ibu harus menjadi tempat belajar pertama kali, sekaligus menjadi panutan yang paling strategis. Mendidik anak tidak memerlukan teori, cukup menjadikan orangtua sebagai contoh,” urainya. (Unt)
Sumber: https://www.harianmerapi.com/news/2018/01/24/6126/perempuan-dilibatkan-tangkis-radikalisme